Magelang mulai menjadi tujuan banyak pelajar SMA yang hendak melanjutkan studi mereka ke perguruan tinggi. Bagaimana tidak, di sini ada satu-satunya universitas negeri di karesidenan Kedu, yakni Untidar. Bagi yang belum tahu, sebelumnya Untidar adalah perguruan tinggi swasta dengan nama Universitas Tidar Magelang. Kampus ini sudah didirikan sejak tahun 1979. Tetapi pada tahun 2014, statusnya berubah menjadi perguruan tinggi negeri.
Mengutip website Data Untidar, dalam 5 tahun terakhir jumlah siswa yang berminat melanjutkan studi ke kampus ini mengalami kenaikan. Hal ini membuktikan kalau kampus satu ini tak bisa diremehkan begitu saja.
Akan tetapi saya jadi kepikiran, seandainya kampus Untidar ini nggak pernah ada di Magelang, kira-kira apa yang akan terjadi, ya?
Daftar Isi
Para pelajar dari Magelang dan daerah sekitarnya terpaksa melanjutkan studi agak jauh, pilihan terdekat antara ke Jogja atau Semarang
Seandainya Untidar nggak ada di Magelang, para pelajar yang tinggal di Magelang dan daerah eks karesidenan Kedu bakal kesulitan melanjutkan studi mereka. Mereka terpaksa harus memilih perguruan tinggi negeri yang agak jauh. Pilihan terdekat adalah Jogja atau Semarang.
Kalau sudah begitu, para pelajar yang tinggal di Magelang dan sekitarnya terpaksa ngekos. Mereka nggak bisa ngelaju karena jaraknya lumayan juga. Coba bayangin kalau rumahmu di Magelang kota, tapi kuliah di UGM atau UNY. Bisa saja sih dilaju setiap hari, tapi kan capek. Belum lagi kalau nanti ada tugas atau kerja kelompok yang mengharuskan pulang malam, wah, nggak kebayang ribetnya.
Untungnya di Magelang ada universitas negeri seperti Untidar, jadi mahasiswa yang rumahnya di Magelang dan sekitarnya nggak perlu merantau jauh untuk melanjutkan studi mereka. Mereka pun nggak perlu ngekos karena jaraknya masih bisa dilaju.
Jika kampus Untidar nggak ada, coffee shop di Magelang nggak akan tumbuh subur seperti sekarang
Seandainya Untidar nggak ada di Magelang, mungkin coffee shop nggak bakal tumbuh subur di Magelang seperti sekarang. Seiring dengan bertambahnya mahasiswa rantauan yang datang ke Kota Sejuta Bunga, coffee shop pun mulai banyak bermunculan.
Kita bisa menjumpai coffee shop dengan mudah di berbagai sudut Magelang sekarang. Mulai dari coffee shop rumahan hingga franchise merek besar hadir di sini. Terbaru, Tomoro Coffee dan Cold ‘N Brew sudah hadir di Kota Sejuta Bunga. Sebelumnya, Fore dan Starbucks juga sudah lebih dulu membuka outlet mereka. Hal ini membuktikan bahwa para pebisnis melihat peluang besar di Magelang karena kehadiran Untidar sebagai perguruan tinggi negeri satu-satunya di wilayah eks Karesidenan Kedu sehingga membuka outlet di sini.
Coffee shop menjadi alternatif tempat nongkrong dan nugas mahasiswa sekarang ini. Banyak mahasiswa yang melipir ke coffee shop karena tempat ini dinilai lebih nyaman ketimbang warmindo sebagai tempat nongkrong.
Adik saya misalnya, sebagai mahasiswa, dia juga lebih suka pergi ke coffee shop untuk bertemu teman atau sekadar mengerjakan tugas. Menurutnya, coffee shop bisa jadi tempat bersantai sejenak dari padatnya aktivitas kuliah sehari-hari. Sudah gitu biasanya coffee shop memberikan fasilitas lengkap seperti WiFi, ruangan yang ber-AC, hingga toilet dan musala, sehingga banyak yang betah di sini.
Bisnis kos di Magelang nggak akan menjanjikan seperti sekarang
Seandainya Untidar nggak ada di Magelang, saya yakin bisnis kos nggak akan ramai seperti sekarang. Apalagi di daerah sekitaran daerah Tuguran, Potrobangsan, tempat kampus Untidar berdiri. Di sana, ada banyak kos-kosan yang disediakan bagi mahasiswa. Harga sewanya pun beragam, tentu tergantung fasilitas yang didapatkan. Tak cuma di daerah Tuguran, di daerah Sidotopo tempat kampus baru untidar berdiri juga mulai banyak kosan.
Nah, kebayang kan kalau nggak ada kampus Untidar, mungkin di daerah Tuguran dan Sidotopo nggak bakal menjamur kos-kosan. Memang di Magelang masih ada kampus swasta lain, tapi jumlah mahasiswanya tentu tak sebanyak Untidar sebagai kampus negeri satu-satunya. Kehadiran mahasiswa rantau yang kuliah di Untidar Magelang ini turut memutar perekonomian warga.
Begitulah bayangan saya seandainya kampus Untidar nggak ada di Magelang. Mungkin kalau nggak ada kampus ini, Magelang belum tentu maju dan berkembang pesat seperti sekarang.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Pertanyaan yang Dibenci Mahasiswa Untidar Magelang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.