Husein Ali Rafsanjani, PNS muda Pangandaran, Jawa Barat, viral karena mengaku diintimidasi di lingkungan Pemkab Pangandaran. Konon, Husein membuat laporan laporan adanya pungli saat menjalani pelatihan dasar (latsar) CPNS 2020.
Awalnya, guru muda ini disuruh membayar uang transportasi, padahal dia berangkat dengan kendaraan sendiri. Enggak sampai di situ, saat kegiatan latsar masih ditagih lagi. Padahal, Husein belum mendapatkan gaji.
Daftar Isi
UNTUK MENJADI CATATAN KAMU SEMUA: KEGIATAN ITU SEBENARNYA SUDAH DIDANAI PEMERINTAH.
Akhirnya, laporan itu dikirim oleh Husein lewat lapor.go.id. Apakan Husein mendapatkan tanggapan? Pertama, dia malah “disidang” oleh pihak Pemkab Pangandaran dan diancam dipecat. Kedua, Husein sampai didatangi di sekolah tempatnya bekerja.
BANYAK HAL JANGGAL TERJADI DI SINI. Misalnya, kenapa laporan yang dikirimkan oleh Husein bisa bocor? Padahal, aduan seperti itu sifatnya rahasia. Adakah yang menjadi “cepu” di website lapor.go.id? Pembaca yang baik tidak perlu saya jelaskan lagi, kan.
Tertekan, pada akhirnya PNS muda ini memutuskan untuk mundur. Dia nggak mau lagi jadi abdi negara. Pengakuan Husein yang diunggah lewat akun Instagram membuat netizen geram. Banyak netizen yang merasa kalau ada konspirasi kotor di lingkungan PNS.
Kenapa anak muda ogah menjadi PNS?
Dari sini saja kita sudah tahu dan sadar alasan anak muda zaman sekarang ogah menjadi PNS. Dengan masuk ke dalam lingkungan pemerintah, PNS muda malah nggak bisa speak up. Nggak peduli mau di media sosial atau lapor ke kanal resmi, mereka jadi nggak bisa menjadi diri sendiri. Padahal, konon, PNS adalah menantu favorit mertua.
Memang, dari segi finansial, menjadi PNS itu enak banget. Gaji pokoknya saja sudah bisa untuk kebutuhan sebulan, bahkan lebih. Bandingkan dengan mereka yang memilih menjadi entrepreneur: fluktuatif, tergantung usaha mereka.
Tapi, apakah menjadi PNS bisa terjamin untuk bisa speak up atau whistleblower? Nggak juga. Buktinya saja Husein, mantan PNS muda Pangandaran ini. Membuka borok di institusi melalui situs lapor.go.id saja bisa bocor dan kena sasaran.
Padahal, yang dilakukan Husein ini nggak secara terbuka, tapi bisa kena intimidasi. Padahal, logikanya, pelaporan tersebut bersifat tertutup lewat website resmi, apalagi kalau speak up di medsos. Yang ada dibungkam dengan UU ITE karena dianggap mencemarkan nama baik. Gampang sekarang mah kalau mau persekusi orang.
Generasi muda, agen perubahan yang dibungkam orang tua
Generasi muda, dari masa ke masa, dididik menjadi agen perubahan, agen reformasi terhadap sistem bobrok yang ditutupi. Contohnya, aktivis mahasiswa 1998 mengantarkan Indonesia ke era Reformasi setelah 32 tahun dikekang oleh rezim yang dipuja generasi boomer.
Sekarang kita bisa lihat, mahasiswa konsisten turun ke jalan untuk beraspirasi. Dari jalanan inilah, mereka menjadi tangan kiri pemerintah yang kritis. Bukan sebagai anak muda yang tunduk pada pemerintah tanpa mempertanyakan “Kenapa?” seperti PNS pada umumnya.
PNS dari dulu dididik untuk taat dan patuh tanpa harus mempertanyakan kenapa aturan itu harus keluar. Ini yang menjadi idaman generasi boomer yang hanya mementingkan kemapanan sendiri: kerja, dapat gaji, selesai, nggak mau peduli isu yang ada.
Reformasi atau ditinggalkan!
Sekarang, hanya ada harapan untuk Kemenpan-RB RI atau BKN untuk mengusut tuntas apa yang dialami Husein ini. PR kasus PNS muda ini dobel: pungli latsar CPNS 2020 dan intimidasi di lingkungan pemkab setempat karena melaporkan pungli.
Pada akhirnya, pemerintah hanya mempunyai dua opsi. Pertama, reformasi PNS. Kedua, ditinggalkan perlahan-lahan. Banyak anak muda yang tulus mengabdi nggak mau daftar CPNS. Mereka ini kritis dan tahu bobrok pemerintah sendiri. Ketimbang menjadi PNS tapi menumpuk dosa, menjadi usaha sendiri.
Penulis: Mohammad Faiz Attoriq
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA PNS Diizinkan Berwirausaha Adalah Bukti kalau BKN Saja Menyerah Memperjuangkan Kesejahteraan PNS