Siapa sangka, Kabupaten Kebumen yang sering disebut termiskin di Jawa Tengah, bahkan baru ini masuk daftar sebagai kabupaten atau kota dengan kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa berdasarkan data dari BPS 18 Juli 2024, tiba-tiba punya alun-alun yang bikin warga perantau pangling.
Saat tengah semester perkuliahan usai, saya memutuskan pulang kampung. Begitu tiba di Kebumen, saya langsung penasaran ingin melihat perubahan wajah alun-alun yang katanya telah direvitalisasi besar-besaran. Ternyata setelah saya melihat kondisi terkini, memang benar, Alun-Alun Kebumen kini makin spesial. Pikir saya, Kebumen memang jadi kabupaten termiskin, tapi setidaknya masih ada alun-alun yang dapat dibanggakan setelah revitalisasi dilakukan.
Namun, saya masih tetap tidak mau terlena dengan statusnya yang masih jadi kabupaten termiskin.
Alun-alun Kebumen kini spesial
Dulu, Alun-Alun Kebumen hanyalah lapangan terbuka yang dihiasi pohon beringin besar dan lapak-lapak pedagang kaki lima di sekitarnya. Kini, alun-alun ini berganti nama menjadi Alun-Alun Pancasila dan tampil megah dengan desain modern serta fasilitas yang lebih terstruktur. Ada banyak yang berubah dan semuanya berhasil menghadirkan kesan positif bagi masyarakat lokal maupun pengunjung.
Di antara perubahan yang mencolok adalah hadirnya Kapal Mendoan, sebuah area kuliner yang tampak seperti replika perahu dan berfungsi sebagai pusat makanan. Di sini, para pedagang kaki lima bisa berjualan dengan lebih tertata rapi, lengkap dengan fasilitas toilet, listrik, dan Wi-Fi gratis. Kehadiran Kapal Mendoan jelas menyegarkan pemandangan, sambil tetap mempertahankan ciri khas kuliner lokal.
Tidak hanya itu, Alun-alun Kebumen ini juga dilengkapi dengan jogging track yang nyaman, area bermain anak dengan berbagai permainan, area skateboard dan sepeda BMX, serta area olahraga calisthenics yang kini menjadi tempat populer bagi mereka yang ingin melatih kebugaran. Fasilitas-fasilitas ini benar-benar membuat alun-alun menjadi lebih hidup dan fungsional.
Alun-alun yang semakin ramai ini pun kini didukung oleh kantong parkir yang tersebar di tiga area untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Kebijakan ini sangat membantu mengurangi kesemrawutan parkir yang dulu menjadi masalah lama setiap kali ada acara besar di alun-alun. Dengan penataan yang lebih rapi, pengunjung pun merasa lebih nyaman dan aman saat memarkir kendaraan mereka. Yang baru juga dapat dilihat dari lalu lintas jalan khusus di sekitar alun-alun yang dibuat menjadi satu arah atau one away.
Alun-alun ini juga lebih ramah disabilitas. Area yang ditata lebih rendah dengan aksesibilitas yang mudah dari berbagai sisi membuat alun-alun ini bisa dinikmati oleh semua kalangan. Ini merupakan langkah signifikan dalam membuat ruang publik yang inklusif bagi semua warga Kebumen tanpa terkecuali.
Kebumen harus tetap terus berbenah!
Revitalisasi ini jelas membawa angin segar bagi daerah Kabupaten Kebumen. Meski masih berada di daftar kabupaten termiskin, perubahan wajah alun-alun menunjukkan adanya usaha nyata pemerintah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup warga. Pembaruan ini juga memiliki dampak ekonomi. Terutama bagi para PKL yang mendapat tempat yang layak dan tentunya meningkatkan peluang pendapatan mereka.
Kehadiran alun-alun yang lebih modern dan bersih ini juga diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan dari luar daerah. Alun-alun Kebumen yang semarak dan berfasilitas lengkap memberi kesan kota yang aktif dan ramah pengunjung. Bagi para perantau seperti saya, perubahan ini tentu menambah rasa bangga dan harapan bahwa Kebumen bisa terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Di balik wajah barunya, Alun-Alun Kebumen kini membawa identitas baru. Mencerminkan semangat Kebumen untuk bangkit dan berkembang, meski masih bergelut dengan statusnya sebagai kabupaten termiskin. Pembaruan ini mengingatkan untuk tidak terlena, tetapi terus berusaha agar wajah cerah di pusat kota ini bisa menjadi cerminan kemajuan yang lebih merata di seluruh Kebumen.
Penulis: Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jalan Rusak di Klaten Beneran Abadi, dan Itu Semua Gara-gara Truk Kelebihan Muatan!