Banting setir ke pekerjaan lain adalah jalan ninja alumni
Dari visi misi jurusan yang saya jelaskan di atas, mayoritas alumni jurusan Bahasa dan Sastra Arab nggak bekerja sesuai keilmuannya. Bahkan untuk tahun ini saja, formasi CPNS yang menerima lulusan jurusan BSA hanya BIN (Badan Intelijen Nasional). Itu pun persyaratan yang diminta malah TOEFL bukan TOAFAL (Test of Arabic as a Foreign Language).
Kalau alumni jurusan BSA terlalu mengedepankan ideologi, bisa-bisa angka pengangguran makin bertambah. Maka nggak usah heran kalau banyak alumni yang banting setir ke pekerjaan lain yang nggak sesuai dengan keilmuan mereka.
Ada banyak senior dan kawan saya bekerja dengan mengandalkan relasi lewat sebuah organisasi. Bahkan ada yang menjadi tim pemenangan salah seorang calon pemimpin, baik legislatif ataupun kepala daerah, bahkan ada juga yang jadi ajudan 1 salah seorang pemimpin daerah. Ada pula alumni yang membangun usaha berkat investasi dari seorang teman atau senior. Usahanya berjalan mulus ya salah satunya karena punya banyak teman.
Setelah lulus kuliah, saya menyadari bahwa berorganisasi itu penting. Selain dapat ilmu, kita bisa punya relasi dengan banyak orang. Di saat-saat sudah lulus seperti sekarang ini misalnya, kita bisa mendapat info lowongan kerja atau bantuan dari relasi saat dulu bergabung dalam organisasi mahasiswa.
Menjadi pembina asrama di pesantren atau mengajar di sekolah swasta
Selain banting setir ke profesi yang nggak ada sangkut pautnya dengan keilmuan, mayoritas alumni jurusan Bahasa dan Sastra Arab memilih bekerja di pesantren. Ada juga yang pulang ke sekolah asalnya menjadi pembina asrama atau guru tahfidz. Alumni jurusan BSA juga tersebar ke berbagai sekolah yang berbasis Islam Terpadu (IT).
Gimana kalau mengajar di sekolah negeri? Sayangnya, itu nggak memungkinkan karena jurusan BSA bukan tarbiyah atau keguruan. Secara administratif, lulusan jurusan Bahasa dan Sastra Arab nggak bisa mendaftar jadi guru di kedinasan. Maka tak ada pilihan lain selain mengajar di sekolah swasta.
Meski belum bisa bekerja sesuai keilmuan, saya tak punya alasan menyesali jurusan BSA ini. Toh, saya masih punya ilmu dan pengalaman. Maka benarlah apa yang dikatakan Rhoma Irama, kalau “ada banyak jalan menuju Roma”.
Penulis: Yoga Frainanda
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jurusan Sastra Rusia dan Stereotip Komunis yang Melekat di Dalamnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.