Ada yang pernah dengar ali agrem? Kue tradisional Sunda satu ini bolong di tengah mirip donat tapi tanpa topping. Rasanya manis legit.
Tepat tiga bulan yang lalu saya mengunjungi saudara di Bandung. Tentu ketika kita berlibur, ada kuliner baru yang wajib kita coba. Sebagai orang awam, ketika mendengar “Kota Bandung”, makanan yang terlintas di pikiran selalu batagor, siomay, cilung, cilor, dan berbagai macam makanan yang terbuat dari aci. Tapi ternyata ada makanan khas Sunda yang cocok dimakan di musim hujan seperti sekarang ini.
Makanan yang saya maksud adalah ali agrem. Ali agrem mirip donat karena di bagian tengah ada bolongan seperti donat. Setelah dicicipi, makanan ini cukup membuat lidah saya kaget karena cita rasa manis yang timbul dari campuran gula merah yang dilarutkan hingga menjadi karamel.
Ali agrem biasa disajikan orang Bandung dalam acara syukuran atau kumpul keluarga
Nama ali agrem ternyata berasal dari kata ali dan agrem. Dalam bahasa Sunda, ali berarti cincin, sementara agrem berarti dibungkus. Kue satu ini juga kerap disebut kue cincin karena bentuknya yang mirip cincin.
Di Bandung, ali agrem dijual dengan cara dibungkus dalam mika berukuran sedang. Harga per bungkusnya berkisar Rp15 ribu hingga Rp30 ribu tergantung jumlah isiannya. Beberapa tempat oleh-oleh mungkin menawarkan paket lebih besar dengan harga lebih ekonomis.
Tekstur kue ali agrem legit berongga. Ketika digigt akan terasa cenit-cenit di lidah membuat mulut ketagihan dengan rasa kue ini. Oleh masyarakat Bandung biasanya kue ini sering dijadikan makanan ringan dalam acara-acara tradisional seperti perayaan, syukuran, atau kumpul keluarga. Kue ini juga biasa disajikan dalam acara gotong royong atau kerja bakti sebagai camilan, menandakan kebersamaan dan solidaritas antarwarga.
Tepung beras dan gula merah menjadi bahan utama kue tradisional khas Sunda
Dua bahan yang wajib ada untuk membuat kue ali agrem adalah tepung beras dan gula merah. Tepung beras memberikan tekstur kenyal dan lembut pada kue sehingga kue bisa berongga, sementara gula merah memberikan rasa manis yang unik dan aroma khas.
Sebenarnya ketika mencicipi kue ini pertama kali saya merasa heran karena warna kue ini sangat cokelat seperti kue gosong. Tapi ternyata warna tersebut berasal dari gula merah. Menurut saya kue ini mirip donat versi lebih manis, kenyal, dan tanpa isian serta topping.
Bagi orang yang baru pertama kali mencicipi kue ini, mungkin rasa gula merah yang dicampur dengan tepung beras terasa kurang cocok di lidah karena terasa sangat manis. Tapi saya harus mengakui justru rasa manis ini yang menjadi daya tarik sekaligus ciri khas dari ali agrem.
Akan sangat disayangkan kalau pergi ke Bandung Jawa Barat tapi hanya mencoba batagor, siomay, atau cilor. Masih banyak kue tradisional khas Sunda lain yang bisa dicoba, salah satunya ya ali agrem ini. Yuk, cobain kue tradisional khas Sunda satu ini.
Penulis: Maria Guswantama
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 15 Jajanan Olahan Aci Asal Jawa Barat dari Cireng hingga Cipet, Semuanya Enak!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.