Alfamart melalui program Alfability menunjukkan komitmen mereka untuk memberikan ruang dan kesempatan sama bagi karyawan disabilitas.
Punya tempat kerja yang mengizinkan karyawannya untuk mengembangkan diri adalah sebuah privilese. Dengan mengembangkan diri, seseorang bisa meningkatkan keterampilan, kemampuan, serta pengetahuan yang dimilikinya.
Nah, salah satu perusahaan yang memberi dukungan terhadap pengembangan diri karyawannya adalah PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pasalnya, ketika pihak perusahaan mengetahui bahwa ada karyawan mereka yang berpotensi di bidang olahraga, Alfamart langsung menunjukkan dukungan penuh terhadap karyawannya untuk meraih prestasi.
Berkat dukungan tersebut, karyawan Alfamart yang bernama Meiranti Ibtria Desti dan Tari Bunga Hartauli Siburian ini sukses berlaga di ajang Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo, Jawa Tengah. Hasil yang ditorehkan pun nggak kaleng-kaleng. Meiranti dan Bunga berhasil membawa pulang lima medali sekaligus.
Menyala!
Daftar Isi
Alfamart bukan tempat kerja biasa
Lima medali yang dibawa pulang berasal dari tiga medali di cabang olahraga (cabor) atletik, yaitu medali emas pada nomor tolak peluru putri dan medali perunggu di nomor lempar lembing dan lempar cakram putri, yang dipersembahkan oleh Meiranti. Serta, dua medali perunggu di dua nomor cabor angkat berat di kelas 61 kg putri yang dipersembahkan oleh Bunga. Kala itu, Bunga berhasil mengangkat beban di kategori best lift 83 kg dan di kategori total lifts 240 kg.
Jika kalian jeli, kalian pasti langsung ngeh bahwa ajang olahraga yang diikuti oleh dua srikandi Alfamart ini adalah ajang yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Selanjutnya, beberapa dari kalian mungkin akan bertanya-tanya: memangnya penyandang disabilitas boleh kerja di Alfamart?
Jawabannya adalah boleh.
Memberi kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk menjadi bagian dari Alfamart sudah dilakukan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak tahun 2016. Mereka bahkan punya program sendiri yang berkaitan dengan penyandang disabilitas, yaitu Alfability.Â
Berdasarkan data, pada tahun 2019 tercatat ada 414 karyawan disabilitas di Alfamart. Jumlah tersebut kemudian meningkat setiap tahunnya. Per September 2024, tercatat ada 1.016 karyawan disabilitas di Alfamart.
Wah, bener-benar, ya. Alfamart ini definisi bukan tempat kerja biasa. Saat lowongan kerja lain mewajibkan kandidatnya untuk berpenampilan menarik, Alfamart justru membuka kesempatan berkarier bagi para penyandang disabilitas melalui program Alfability.
Alfability: tak hanya beri kesempatan disabilitas untuk bekerja dan berkarya, tapi juga berkarier
Menariknya lagi, program Alfability Alfamart ini bukan sekedar menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, tapi juga memberikan kesempatan yang sama bagi karyawan difabel untuk membangun karier profesional. Jadi, selain ditempatkan sesuai persyaratan kompetensinya, karyawan disabilitas di Alfamart juga berhak untuk mendapatkan promosi jabatan jika kinerjanya memuaskan.Â
Itu, Meiranti Ibtria Desti, karyawan Alfamart yang borong 3 medali di Paralimpiade, jabatannya adalah kepala toko Alfamart di Sungai Kambang Jambi. Sedangkan Bunga, menjabat sebagai bagian personalia di Alfamart Pekanbaru.
Artinya, program Alfability ini merupakan komitmen nyata Alfamart dalam memberikan ruang dan kesempatan yang sama bagi karyawan disabilitas dan non-disabilitas.Â
Program Alfability menjadi jembatan meraih mimpi
Jika kita ingat-ingat lagi, sebelumnya pernah viral video di X tentang karyawan disabilitas Alfamart yang tampak sibuk menyapu. Sontak, kolom komentar pun dipenuhi dengan apresiasi netizen terhadap perusahaan yang baru saja merayakan ulang tahun ke-25 tahun ini. Tak berhenti sampai di situ, netizen pun berlomba-lomba membagikan pengalaman mereka saat bertemu dengan karyawan disabilitas di Alfamart.
Siapa sangka, menurut pengalaman netizen yang pernah berinteraksi secara langsung, karyawan disabilitas di Alfamart memiliki semangat kerja yang tidak kalah dengan karyawan lainnya. Mereka seolah ingin mematahkan anggapan sebagian besar orang yang menganggap kaum disabilitas tidak bisa lagi produktif.
Maka, tak berlebihan rasanya jika kita menyebut program Alfability ini sebagai jembatan bagi para penyandang disabilitas untuk menggapai mimpi mereka. Toh, tidak ada orang yang ingin dilahirkan dalam kondisi disabilitas. Tidak ada pula orang yang mau ditimpa kemalangan yang berujung pada hilangnya fungsi anggota tubuh tertentu.
Saya jadi berpikir alangkah indahnya jika semua perusahaan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Alfamart. Yaitu, memberi kesempatan yang sama bagi para penyandang disabilitas untuk bekerja, membangun karier, dan mengembangkan potensi. Dengan demikian, akan semakin banyak lagi Meiranti dan Bunga yang lain yang mendapat mewujudkan mimpi mereka.Â
Lagi-lagi apa? Yak. Tul. Nyalakan sendiri apinya, Alfamart!!
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.