Alasan Saya Tak Mau Beli Korek di Alfamart

Alasan Saya Tak Mau Beli Korek di Alfamart

Alasan Saya Tak Mau Beli Korek di Alfamart (Pixabay.com)

Bagi seorang perokok, korek menjadi benda paling berharga. Bahkan lebih berharga tinimbang rokoknya sendiri. Meskipun harga korek pada kenyataannya lebih murah, tapi sumpah ia memang segala-galanya. Sebab, rokok tanpa korek bagaimana bisa ngebul.

Dalam circle para perokok, orang yang hanya bawa korek tanpa rokok sering dikucilkan. Tidak modal lah, begini lah, begitu lah. Padahal andai tidak ada yang bawa korek, hendak disulut dengan apa ujung rokok mereka. Dengan kompor? Iya kalau sedang berada di rumah. Bagaimana kalau sedang di perjalanan? Dengan pinjam ke orang lain? Tidakkah malu setiap mau nyebat harus pinjam sana-sini.

Saya termasuk orang yang selalu setia bawa korek ke mana pun pergi. Dan tahukah kalian bahwa di masing-masing tempat, saya menaruh korek khusus entah itu di dapur, kamar, meja tamu, dan di tas kecil yang selalu saya bawa ketika perjalanan. Alasannya sederhana, pertama untuk menghindari kehilangan dan kedua agar tak payah-payah menekan rasa malu untuk minjam korek ke orang lain.

Bentuknya kecil, korek memang rentan hilang. Entah dibawa (red. Dicuri) teman, atau jatuh di jalan. Saya tak sungkan-sungkan untuk langsung membeli korek baru sebagai ganti yang hilang. Tapi, mohon maaf jangan paksa saya untuk membeli korek di Alfamart lagi.

Kenapa?

Harga yang tak masuk akal

Saya dibuat kaget dan terheran-heran dengan harga korek di Alfamart. Tak kunjung berhenti saya mengutuk diri sendiri karena sudah terlanjur merogoh kocek Rp10.000 untuk satu korek berlogo Alfamart itu. Saya tidak menyebut merek di sini. Kalian semua pasti sudah mengenalnya.

Sebenarnya saya sudah tahu mengenai harga korek di Alfamart dari teman-teman yang terlampau mahal dari korek-korek yang dijual di warung klontong. Tapi, apa boleh buat keadaan memaksa saya untuk membelinya. Ketika itu, saya hendak pergi ngopi bersama teman. Karena tidak punya rokok, saya berhenti sebentar di Alfamart. Eh, tahu-tahu ketika hendak menyulut satu batang sebelum menyalakan motor, korek di tas kecil saya tak ditemukan.

Saya lirik-lirik ke sekitar tak ada warung klontong. Satu batang rokok sudah kadung keluar dari bungkusnya, eman-eman dimasukkan lagi. Akhirnya dengan terpaksa saya masuk kembali ke Alfamart untuk membeli korek. Washuuu.

Baca halaman selanjutnya

Korek yang murah saja hilang, apalagi korek ala Alfamart yang stikernya unik-unik itu…

Paling rentan hilang

Yang murah saja hilang bagaimana yang mahal. Apalagi stiker-stiker korek ala Alfamart unik-unik, jadi lebih menggoda mata para pencuri korek. Begitulah kiranya yang ada dalam benak saya. ternyata perkiraan saya tidak jauh meleset, bahkan tepat dan cermat. Selang beberapa menit setelah saya duduk di warkop waktu itu. Dan teman-teman yang lain sudah mulai berdatangan. Mengeluarkan rokok masing-masing.

Saya pun mengeluarkan rokok yang saya beli di Alfamart bersama koreknya, yang sama-sama berlogo A Mild. Sengaja saya buat serasi agar terlihat keren di hadapan teman-teman. Satu per satu sudah menyulut rokoknya masing-masing. Eh, sesaat setelah mengeluarkan satu batang rokok mata saya belingsatan mencari barang berharga itu, korek saya tak ada di meja. Saya cari ke dalam tas, tidak ada. Lalu saya lihat di kolong meja, mungkin saja jatuh, tetap nihil. Korek berstiker “A Mild” itu hilang dicuri. Langsung saja saya teriak, “Siapa yang ngambil korek?” Semuanya terdiam saling pandang dengan pandangan usil dan menuduh.

Saya tuduh satu per satu dari mereka. Dan pada akhirnya, korek itu dikembalikannya diselingi gelak tawa. Memang mencuri korek bagi mereka adalah lucu dan becandaan semata. Tapi, bagi saya pribadi mencuri tetaplah mencuri, Tindakan kriminal. Ia bahkan punya berpuluh-puluh korek di kamarnya. Saya tahu karena memang pernah main ke rumahnya dan ia sahabat dekat saya. Karena itulah saya tak langsung menuduhnya, kan tidak enak.

Sekali pakai

Alasan yang terakhir ini mungkin saja berasal dari ketidaktahuan saya. Sejauh yang saya amati, korek yang dijual Alfamart dengan harga mahal itu memang sekali pakai. Tidak bisa diisi ulang sebagaimana korek-korek harga 2000-an itu. Meskipun teman saya pernah memberi trik bagaimana cara mengisi ulang minyak korek Alfamart, saya enggan melakukannya.

Lebih baik beli korek baru tinimbang susah-susah pergi ke tukang isi ulang korek di pasar minggu. Sekali isi ulang harganya Rp1000, kan lebih enak beli yang baru, cuma nambah seribu lagi.

Itulah tiga alasan yang membuat saya bertobat dari membeli korek di Alfamart. Sudah mahal, rawan pencurian, sekali pakai lagi. Washuuu.

Penulis: Abd. Muhaimin
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kasta Korek Api Berdasarkan Kemungkinan untuk Hilang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version