Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Alasan Perempuan Suka Pakai Daster yang Udah Buluk dan Bolong-Bolong

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
1 April 2020
A A
Alasan Perempuan Suka Pakai Daster yang Udah Buluk dan Bolong-Bolong

Alasan Perempuan Suka Pakai Daster yang Udah Buluk dan Bolong-Bolong

Share on FacebookShare on Twitter

“Ih, daster udah lusuh bin buluk bin kucel kayak gitu kok masih dipakai aja sih!”

“Ya ampun, daster udah bolong-bolong gitu kok ya masih digunakan aja sih!”

Bagi orang yang seumur hidupnya belum pernah memakai yang namanya daster tentu suka heran, kenapa makhluk yang bernama perempuan itu kebanyakan sangat suka memakai daster. Mending kalau dasternya itu masih bagus, nyatanya tak sedikit perempuan yang tetap setia mempertahaankan dasternya meski sudah tak layak pakai. Sudah lusuh, bolong-bolong lagi, eh tetap aja dipakai lagi dipakai lagi. Kayak gak ada baju lainnya aja sih.

Oho, jangan berburuk sangka dulu, Kisanak. Perempuan yang suka memakai daster lusuh dan bolong pada bagian ketiaknya itu bukan berarti mereka tak memiliki pakaian layak pakai. Hanya saja, bagi sebagian perempuan itu menganggap bahwa daster itu adalah simbol sebuah kenyamanan dan kebebasan yang hakiki.

Mereka bisa bernafas lega tanpa harus tersiksa dengan pakaian yang ketat. Mereka bisa merasa nyaman dengan bahan daster yang relatif tipis dan adem. Tahu sendiri kan gimana sifat dasar perempuan, ‘Kalau sudah nyaman yah berarti makin sayang’. Makanya jangan heran kalau ada perempuan yang masih saja nekat buat pakai daster yang harusnya sudah layak jadi kain lap.

Bisa dibilang daster ini merupakan pakaian yang berharga. Bisa dicek di lemari para perempuan, mau baju-bajunya branded atau pun mahal-mahal, pasti ada minimal satu daster di lemarinya. Lagipula daster ini nggak mengenal status sosial. Jadi baik perempuan sobat misqueen atau para ibu-ibu pejabat sekalipun, biasanya tetap akan jatuh cinta pada daster. Tapi yah itu, bahan dasternya juga bedalah ya. Gak mungkin juga ibu-ibu sosialita itu suruh pakai daster batik yang harganya 50 ribu dapat tiga kan ya.

Kata daster sendiri merupakan kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris yaitu duster. Berhubung lidah Indonesia dirasa kesulitan melafalkan kata duster, maka terciptalah kata daster. Duster sendiri dulunya merupakan jubah panjang yang biasanya berukuran agak longgar dan terbuat dari bahan yang cukup ringan.

Bahan untuk membuat daster ini kebanyakan dari bahan-bahan yang relatif ringan, tipis, dan adem tentunya. Sehingga nenek moyang si daster ini dulunya sering digunakan sebagai baju tidur. Tapi seiring perkembangan zaman, daster tak lagi hanya dijadikan sebagai baju tidur. Daster kini menjelma menjadi pakaian multiguna yang bisa berdaptasi di segala situasi.

Baca Juga:

Alasan Daster Mudah Robek yang Perlu Kita Ketahui agar Lebih Teliti sebelum Membeli

Sederet Alasan Perempuan Nggak Suka Pakai Daster padahal Murah Meriah

Jika dulu model dan warna daster hanya itu-itu saja serta terlihat kampungan, maka para designer itu membuat inovasi baru tentang dunia perdasteran. Mereka seolah mendengarkan jeritan hati para perempuan yang begitu bahagia kala mengenakan sebuah daster. Oleh karenanya kini kita bisa melihat daster-daster kece bin imut-imut di pasaran.

Maka jangan heran jika banyak emak-emak yang menggunakan daster ke tukang sayur, ke warung, ke pasar, ke sekolah mengantar anak, ke pantai, atau ada juga yang kini bekerja dengan menggunakan daster. Maka kini tak ada lagi sterotip negatif tentang perempuan berdaster yang dianggap kampungan dan gak banget.

Tapi untuk berbagai situasi banyak orang yang belum memahami cara kerja daster. Di mana si daster ini semakin lama dipakai maka semakin nyaman saja dikenakan. Kalau boleh dibilang, si daster ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Ada aroma tubuh kita yang melekat di setiap jengkalnya. Sehingga yah gimana yah, mau dibuang kok ya sayang, tapi kalau gak dibuang atau dijadikan kain lap kok ya dinyinyirin terus sama netizen. Hmmm…

Di saat si perempuan ini kadung sayang sama si daster, kemudian banyak orang yang menakut-nakutinya. “Yah, gimana pasangannya gak kabur cari perempuan lain, orang yang di rumah cuma pakai daster lusuh bin bolong-bolong gitu.” Akhinya sebagian perempuan menyerah dan terpaksa membuang harta karunnya itu demi sebuah hubungan percintaan agar terus langgeng. Terlebih ia tak mau, jika semuanya kandas hanya karena sebuah daster. Sungguh kasian sekali si daster ini dijadikan kambing hitam dari sebuah alibi yang membenarkan seseorang untuk tidak tertarik lagi dengan pasangannya.

Padahal kalau boleh jujur, bagi daster lovers melepas daster lusuh bin bolong-bolong gitu tuh beratnya minta ampun. Makanya salut sama bapak-bapak yang tetap mengapresiasi wanitanya yang masih diperbolehkan memakai daster lusuh ketika di rumah. Lalu netizen komen lagi, “Huh, dasar perempuan malu-maluin aja. Kayak suaminya itu gak kuat buat beliin baju aja.” Hmmmm.

BACA JUGA Kalau Teman Jualan, Wajib Beli Nggak, sih? dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 April 2020 oleh

Tags: dasterpakaian perempuan
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Sederet Alasan Kenapa Perempuan Nggak Suka Pakai Daster Terminal Mojok

Sederet Alasan Perempuan Nggak Suka Pakai Daster padahal Murah Meriah

20 Februari 2021
Alasan Daster Mudah Robek yang Perlu Kita Ketahui agar Lebih Teliti sebelum Membeli

Alasan Daster Mudah Robek yang Perlu Kita Ketahui agar Lebih Teliti sebelum Membeli

25 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.