Alasan Perempuan Sangat Suka Makan Seblak

Alasan Perempuan Sangat Suka Makan Seblak

Alasan Perempuan Sangat Suka Makan Seblak (Wikimedia Commons)

Apabila ada acara Festival Makanan Indonesia Award, sudah pasti seblak bakalan masuk sebagai nominasi dalam kategori makanan yang paling digemari perempuan. Seperti yang kita lihat, fakta di lapangan memang menunjukan bahwa penggemar fanatik makanan yang satu ini memang mayoritas para kaum perempuan. Hal ini juga yang melahirkan istilah cewek seblak, queen of seblak, dan lain-lain. Seolah mengukuhkan pernyataan bahwa dunia perseblakan duniawi memang tidak bisa dipisahkan dari dunia perempuan.

Sebenarnya kenapa sih para perempuan sangat menggemari makanan yang berbahan dasar kerupuk dan dengan cita rasa pedas dan rasa kencurnya yang begitu khas ini?

#1 Mood booster

Salah satu cara mengembalikan mood adalah dengan makan. Nah, seblak termasuk makanan yang mood booster banget. Segala sensasi cita rasa yang terkandung dalam olahan kuliner satu ini disinyalir mampu mengembalikan mood yang sedang kurang baik.

Ketika kita sedang marah atau jengkel pada seseorang, memakan seblak dengan pedas level mantan yang nyakitin akan membuat suhu tubuh kita ikutan memanas. Segala macam sensasi emosi yang tadinya bergejolak akan sedikit mereda bersamaan dengan keringat yang keluar ketika makan kuliner yang identik dengan kencur ini.

Bagi sebagian orang, memakan makanan pedas dan segar semacam ini memang sangat ampuh mengembalikan mood yang kurang baik. Bagi yang moodnya sedang baik, makan seblak akan meningkatkan mood menjadi semakin baik.

Makan seblak itu kata orang seperti jatuh cinta. Meski ada part pedesnya yang kadang bikin sakit perut, tetap saja nggak ada kapoknya buat coba lagi dan lagi. Eaaa…

#2 Enak dimakan di segala kondisi

Seblak ini termasuk makanan yang sangat mampu beresiliensi terhadap segala situasi. Dimakan di waktu hujan enaknya nggak ketulungan. Makan saat cuaca panas pun segernya membahana. Dimakan saat sendirian enak-enak aja dan dimakan pas rame-rame tambah enak lagi.

Baca halaman selanjutnya

Seblak sudah meng-upgrade diri…
Kuliner satu ini kini juga sudah meng-upgrade diri. Jika dulu seblak identi merupakan makanan di warung pinggiran, kini ia sudah tampil di beberapa gerai perbelanjaan dan mal. Menemukan makanan khas Jawa Barat ini kini juga tak perlu jauh-jauh ke Bandung atau Garut, lantaran hampir di setiap kota kini sudah banyak bertebaran penjual seblak. Maka tak berlebihan kalau saya bilang seblak sangat memahami kondisi dan situasi, bisa dimakan kapan saja dan di mana saja.

#3 Harganya murah meriah

Harga satu porsi seblak biasanya dibanderol mulai dari 5 ribu rupiah. Hal ini membuat seblak termasuk dalam makanan yang murah meriah dan merakyat. Harganya cukup terjangkau untuk semua kalangan. Selain murah, kuliner satu ini juga cukup mengenyangkan. Maka tak salah jika ia sangat digemari para pelajar dan mahasiswa yang uang sakunya terbatas.

Harganya yang murah dan hampir digemari banyak orang, membuat tradisi “traktiran” menggunakan menu ini cukup direkomendasikan. Yang ditraktir senang, yang menraktir pun tak kalah senang karena bisa menekan pengeluaran ketimbang harus kehilangan banyak uang menraktir makanan di restoran.

#4 Banyak varian topping

Belakangan ini banyak sekali gerai seblak yang menjual seblak dengan konsep prasmanan. Hal ini agar memudahkan pembeli untuk memilih sendiri topping yang diinginkan. Tentu saja konsep semacam ini sangat inovatif sekali. Sebab, pembeli tak hanya bisa berganti-ganti menu, namun juga bisa memakan seblak sesuai bujet yang ada. Banyaknya varian menu ini juga bisa membuat para perempuan penikmat seblak tidak merasa bosan dengan menu yang itu-itu saja.

Nah, itulah beberapa alasan kenapa seblak begitu digemari para perempuan. Apakah kamu salah satu yang menggemari kuliner berbahan dasar kerupuk basah dan kencur ini? Kalau iya, kasih tahu dong alasanmu.

Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Seblak Adalah Makanan yang Paling Aneh dan Saya Punya Argumen Logis.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version