Alasan Orang Sukabumi seperti Saya Ogah Liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu

Alasan Orang Sukabumi seperti Saya Ogah Liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu

Alasan Orang Sukabumi seperti Saya Ogah Liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu (unsplash.com)

Pantai Pelabuhan Ratu jadi destinasi wisata utama para wisatawan yang berkunjung ke Sukabumi. Tapi sebagai warga Sukabumi, saya justru ogah ke sana.

Saat musim liburan tiba, orang-orang tentu akan berbondong-bondong mencari tempat wisata untuk berlibur. Kebanyakan akan berlibur bersama keluarga, teman, atau pasangan. Biasanya destinasi wisata alam seperti pantai menjadi destinasi yang paling diminati wisatawan, tak terkecuali warga Jawa Barat.

Sebagai orang Sukabumi, tiap musim liburan tiba, di depan rumah saya selalu ramai kendaraan dari berbagai daerah yang hendak liburan ke Pantai Pelabuhan Ratu. Hanya perlu waktu 1 jam dari rumah saya untuk bisa sampai di pantai yang berada di ibu kota Sukabumi tersebut. Tak hanya di musim liburan, pantai satu ini seolah tak pernah sepi pengunjung di hari biasa. Maklum, pantai ini menyajikan pemandangan yang indah.

Meski letaknya dekat dari rumah, boleh dibilang saya nggak terlalu suka liburan ke pantai, khususnya Pantai Pelabuhan Ratu. Ada beberapa alasan mendasar yang membuat saya sebagai warga asli Sukabumi ogah ke sana.

Akses jalan menuju Pantai Pelabuhan Ratu cukup berbahaya

Kebanyakan pelancong dari luar Sukabumi maupun warga lokal biasanya akan melewati jalan alternatif menuju Pantai Pelabuhan Ratu karena jalurnya jauh lebih dekat sehingga bisa menghemat waktu. Namun risiko yang dihadapi pun cukup besar karena akses jalan alternatif tersebut cukup berbahaya untuk dilewati karena penuh dengan tikungan tajam, turunan, dan tanjakan yang sangat curam.

Perlu konsentrasi yang tinggi untuk berkendara menuju Pantai Pelabuhan Ratu melalui jalur alternatif, apalagi bagi yang belum terbiasa. Sebab, cukup banyak kecelakaan yang terjadi di jalur ini karena kurang kehati-hatian dari pengendara. Warga lokalnya saja masih waswas ketika melewati jalur satu ini, apalagi bagi yang baru pertama kali melewatinya.

Terlebih jika kamu berusaha untuk mengeksplor kawasan wisata yang ada di Pelabuhan Ratu seperti Geopark Ciletuh yang menjadi salah satu spot favorit para pengunjung. Sebab, akses jalan menuju ke sana jauh lebih terjal lagi, terutama saat hendak menuju Puncak Darma. Intinya, kondisi kendaraan dan tubuh harus prima.

Cuaca yang begitu panas

Kawasan pantai memang identik dengan cuaca panas, tak terkecuali dengan Pantai Pelabuhan Ratu. Setiap saya ke sana di pagi menjelang siang, cuacanya begitu terik sehingga membeli es kelapa muda menjadi solusi sementara. Ingin menuju bibir pantai pun saya berpikir dua kali saking panasnya cuaca.

Maka dari itu, biasanya saya selalu menyempatkan pergi ke sana ketika sore menjelang malam lalu lanjut menginap bersama kawan. Namun, bagi yang belum terbiasa tentu hal ini cukup berisiko mengingat jalan menuju Pelabuhan Ratu Sukabumi sangat minim penerangan. Selain itu, masih banyak monyet liar yang berkeliaran di sekitar jalan raya yang kadang mengganggu para pengendara yang lewat.

Nggak ada yang begitu spesial di sana

Berlibur ke pantai ya sama saja dengan melihat hamparan air yang sangat luas. Bedanya, sekarang pengunjung bisa menambahkan aktivitasnya, yaitu berfoto atau mengambil gambar untuk Instagram Stories atau kenang-kenangan. Setelah itu paling hanya mengobrol, main HP, atau makan. Bagi yang sudah berkeluarga, mungkin akan mengawasi dan menunggu anaknya bermain bola pantai.

Maka dari itu, saya lebih memilih diam di rumah saja ketika musim liburan tiba sebab jalanan sangat padat. Jika sedang ingin ke pantai, saya memilih untuk meluangkan waktu di hari biasa agar tidak berebut dengan pengunjung yang lain.

Itulah beberapa alasan saya sebagai orang Sukabumi asli ogah untuk berlibur ke Pantai Pelabuhan Ratu, terutama saat musim liburan. Saya lebih memilih beristirahat di rumah menikmati lalu-lalang orang yang hendak berlibur ke pantai.

Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Misteri Kamar 308 Pelabuhan Ratu: Mistis atau Strategi Marketing?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version