ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Dear Bu Sri, Ini Alasan Milenial dan Gen Z Nggak Ikhlas-ikhlas Banget Lapor SPT

Maryza Surya Andari oleh Maryza Surya Andari
27 Maret 2024
A A
Dear Bu Sri, Ini Alasan Milenial dan Gen Z Nggak Ikhlas-ikhlas Banget Lapor SPT

Dear Bu Sri, Ini Alasan Milenial dan Gen Z Nggak Ikhlas-ikhlas Banget Lapor SPT (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menjelang 31 Maret setiap tahunnya, mendadak tensi rekan kerja, karib dan kerabat saya menjadi uring-uringan. Topik yang selalu sama setiap tahun, cerita yang diulang dengan nada bersungut-sungut: lapor pajak dan ngurusin SPT!

Lapor pajak dengan status sebagai karyawan atau pegawai itu pusingnya setengah mati. Berkali-kali harus back and forth bertanya dan membaca supaya nihil. Maksud hati mau jujur dengan menuliskan informasi utang dan tabungan (yang nggak seberapa bahkan kadang nggak ada), lha tapi kok malah jadi punya utang pajak?

Udah pusing punya cicilan kok masih ditambahi utang baru, seketika kepala jadi cenat-cenut.

Proses ini lebih menyakitkan lagi jika pekerjaannya tidak tetap atau freelancer. Belum tentu ada pemasukan setiap bulan, pemberi kerja juga kadang lupa memberi bukti potong pajak. Setelah tercepot-cepot mengumpulkan bukti potong pajak dan lapor, eh masih dipertanyakan harta ina-inu dapat dari mana. Kalau dijawab harta waris atau ketika ada project besar bisa beli aset, proses interview dan pembuktian aliran uang itu panjang dan berliku banget.

Demi menghindari burnout karena pelaporan pajak, akhirnya banyak orang mempekerjakan konsultan pajak. Saya dan suami termasuk konsumen konsultan pajak. Bukan karena harta dan asset kami berlimpah, tapi karena kami sering terserang stress berurusan dengan lapor SPT, atau perpajakan pada umumnya. Pendek kata, ribet banget sampai nggak bisa ngapa-ngapain jadi mendingan hire vendor buat beresin urusan pajak.

Tapi tidak semua orang mampu membayar konsultan pajak. Saya jadi paham betul kenapa semua wajib pajak itu setengah hati dan nggak Ikhlas tiap lapor SPT. Kalau masih kurang jelas alasannya kenapa, penjelasannya monggo disimak.

Terutama untuk Bu Sri Mulyani, biar paham permasalahan di akar rumput.

Daftar Isi

  • Ngumpulinnya setengah mati, dipotong seenak hati
  • Ironi lapor SPT: pajak sudah dibayar, fasilitas umum masih ambyar
  • Aparatur sipil dibayar pajak tapi kelakuannya bikin ngelus dada
  • Lapor SPT disuruh satset, tapi…

Ngumpulinnya setengah mati, dipotong seenak hati

Memang harta dan pemasukan kami sebagai wajib pajak ini tak seberapa dibandingkan para crazy rich atau anak pejabat. Tapi deretan angka di SPT itu adalah hasil kerja keras penuh keringat dan air mata, literally. Membayangkan kerja selama setahun, terkadang pakai lembur berkedok loyalitas dan cuti dalam kondisi harus selalu standby.

Hasil kerja berupa pemasukan yang dihitung tahunan tersebut kemudian dikurangi untuk membayar pajak, bahkan hingga 25% jika berupa bonus. Nilai uang yang dipotong tersebut memang hanya butiran debu di anggaran negara. Tapi bagi kami warga kelas menengah yang kembang-kempis ngumpulin uang buat menikah atau DP rumah pertama, itu adalah jumlah yang banyak!

Harga kebutuhan dasar seperti beras, minyak, bahan pangan, pakaian hingga rumah meningkat di atas inflasi. Tapi potongan pajak ini itu naiknya seenak hati, bagaimana kami bisa bertahan diri?

Ironi lapor SPT: pajak sudah dibayar, fasilitas umum masih ambyar

Kebetean lapor SPT jadi makin meningkat tiap liat jalanan yang masih berlubang dan fasum yang ambyar.

Berapa banyak pengendara sepeda motor yang terluka karena jalanan berlubang atau amblas? Beralih menjadi anker pun tak menjamin keselamatan, gerbong kereta selalu penuh dan rentan terjepit, kecopetan, bahkan pelecehan seksual. Naik kendaraan umum lainnya pun setali tiga uang, fasilitas seadanya saja.

Belum lagi fasilitas kesehatan dan pendidikan yang menyedihkan. Cerita tentang bayi dan anak yang kurang gizi di perkotaan, silih berganti dengan kisah mahasiswa dari keluarga miskin yang berjuang membayar UKT.

Rentetan berita mengenai tata kelola negara yang karut marut di semua bagian, membuat kami para pembayar pajak dan pejuang lapor SPT ini resah. Apakah uang kami sudah dipergunakan dengan tepat untuk memperbaiki jalanan yang rusak? Atau kebanyakan dipotong sana sini sehingga kualitas beton dan aspal ala kadarnya? Boleh nggak kami ikutan bayar pajak seikhlasnya juga?

Aparatur sipil dibayar pajak tapi kelakuannya bikin ngelus dada

Cobalah nongkrong di warung makan dekat kantor pemerintahan di pagi hari. Pemandangan para pegawai berseragam coklat sibuk makan atau ngobrol di warung itu biasa. Bukannya bekerja di kantor dan melayani publik, mereka memilih mempersiapkan diri secara fisik dengan sarapan.

Kadang warga harus menunggu para ASN ini selesai sarapan atau ngobrol dulu, jam pelayanan publik jadi tidak efisien. Jujur saja hal-hal yang tidak disiplin ini bikin capek hati, ujung-ujungnya banyak yang membayar calo untuk mengurus dokumen. Terus situ nyuruh kita lapor SPT secara satset? Wuidih.

Sementara di level jabatan yang lebih strategis, kami melihat pejabat pajak dan bea cukai yang selintat-selintut dalam pelaporan pajak. Masih ingat kasus Rafael Alun, Andhi Pramono, dan Eko Darmanto? Para pejabat eselon tinggi ini bisa menyembunyikan harta dan aliran uang milyaran mereka dengan rapi selama bertahun-tahun. Opini teman dan kerabat di sekitar saya pun seragam mengenai kasus pejabat dengan harta yang tak wajar ini. Mereka bisa mengakali sistem yang dibuat kantornya sendiri.

Singkatnya, kami jadi mempertanyakan sistem good corporate governance di lembaga pemerintahan berjalan tidak sih? Padahal sudah jelas, gaji aparatur negara dari APBN yang sumbernya dari pajak warga negara.

Lapor SPT disuruh satset, tapi…

Sebagai komposisi wajib pajak terbesar sekaligus generasi yang terpapar teknologi dan informasi, milennial dan z memang jadi lebih kritis terhadap kondisi sosial dan politik. Sayangnya, berbagai pertanyaan dan keresahan kami seperti dianggap retorika belaka. Tidak perlu jawaban, dari dulu ya sudah seperti itu dan tidak berubah.

Semoga penjelasan di atas dibaca punggawa tertinggi di lembaga keuangan negara. Semoga pemerintahan yang baru bisa lebih amanah. Ya, semoga saja, karena kami rakyat biasa yang wajib lapor pajak ini, cuma bisa mbatin dan berdoa saja, sembari lapor SPT. Mau curhat dan ngomel ke siapa lagi, wong bapakku bukan presiden.

Penulis: Maryza Surya Andari
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Panduan Lapor SPT Tahunan bagi para Wajib Pajak Newbie

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Maret 2024 oleh

Tags: lapor pajaklapor sptpotongan pajakrafael alunwajib pajak
Maryza Surya Andari

Maryza Surya Andari

Ibu bekerja yang bercita-cita menjadi penulis.

ArtikelTerkait

Panduan Memahami Klasifikasi Aset dalam Perpajakan terminal mojok

Panduan Memahami Klasifikasi Aset dalam Perpajakan

9 April 2021
Pajak Saya Udah Dibayar Rutin sama Kantor, tapi kok Masih Harus Lapor Pajak? terminal mojok.co

Pajak Saya Udah Dibayar Rutin sama Kantor, tapi kok Masih Harus Lapor Pajak?

26 Maret 2021
Sikap Skeptis para Wajib Pajak dalam Urusan Perpajakan terminal mojok.co

Sikap Skeptis para Wajib Pajak dalam Urusan Perpajakan

9 November 2020
Panduan Lapor SPT bagi para Wajib Pajak Newbie terminal mojok.co

Panduan Lapor SPT Tahunan bagi para Wajib Pajak Newbie

25 Maret 2021
Taruhan 500 Juta demi Diet Ivan Gunawan, Bagaimana Aspek Perpajakannya_ terminal mojok

Taruhan 500 Juta demi Diet Ivan Gunawan, Bagaimana Aspek Perpajakannya?

24 Juli 2021
Tentang SP2DK, Surat Cinta dari Dirjen Pajak yang Bisa Bikin Jantung Berdebar terminal

Tentang SP2DK, Surat Cinta dari Dirjen Pajak yang Bisa Bikin Jantung Penerimanya Berdebar

3 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris

Seharusnya Sekolah Bikin Parkir Motor Khusus Siswa, Siswa Berhak Tenang dan Bebas dari Pungutan Parkir Liar!

Mahasiswa Kesayangan Dosen Hidupnya kayak Budak (Unsplash)

Status Mahasiswa Kesayangan Dosen Justru Menjadi Beban, Mahasiswi Ini Malah kayak Budak yang Nggak Bisa Menolak

Titip Belanjaan, Dosa Pelanggan Swalayan yang Paling Menyebalkan

Titip Belanjaan, Dosa Pelanggan Swalayan yang Paling Menyebalkan

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

17 Mei 2025
Semarang Tak Selalu Menyimpan Sisi Gelap, Ada Sisi Terang Juga yang Tidak Diketahui Banyak Orang

5 Tipe Orang yang Kurang Cocok Berwisata ke Semarang, Bukannya Healing, Malah Jadi Sinting!

17 Mei 2025
Alfamart Beli Lawson dari Alfamidi: Lha, Bukannya Mereka Saudaraan? Sebuah Panduan Memahami Hubungan Alfamart, Alfamidi, dan Lawson

Alfamart Beli Lawson dari Alfamidi: Lha, Bukannya Mereka Saudaraan? Sebuah Panduan Memahami Hubungan Alfamart, Alfamidi, dan Lawson

16 Mei 2025
Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan Mojok.co

Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan

20 Mei 2025
4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

19 Mei 2025
6 Aturan Tidak Tertulis Saat Beli Kopi di Fore Coffee yang Perlu Diketahui Pembeli

6 Aturan Tidak Tertulis Saat Beli Kopi di Fore Coffee yang Perlu Diketahui

15 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.