Bicara soal operator seluler, biasanya antara orang tua dan anak berbeda. Maklum saja, selain karena faktor budget, kebutuhan orang tua dan anak juga berbeda. Anak mungkin lebih memilih operator A karena menyediakan kuota streaming yang banyak, sedangkan orang tua sama sekali nggak butuh itu. Bicara tentang operator seluler, Telkomsel alias Si Merah tentu sudah tidak asing di telinga Anda. Penggunanya didominasi orang dewasa atau orang-orang yang sudah mempunyai pekerjaan tetap. Kalau seperti saya yang masih nganggur dan sukanya rebahan, pasti jauh-jauh dari operator ini dan lebih memilih si hitam atau si ungu.
Banyak orang tua pakai Telkomsel itu fakta. Orang tua saya contohnya, lalu tante, om, kakek, dan nenek saya semuanya menggunakan kartu Telkomsel. Saya yakin, orang tua Anda juga menggunakan kartu yang sama seperti orang tua saya.
Mengapa kok bapak ibu harus pakai Telkomsel? Kenapa sih nggak pakai yang lebih murah aja, itung-itung menekan pengeluaran. Mungkin alasan yang paling logis adalah sebagai berikut.
Sinyal yang bagus
Sudah bukan rahasia lagi jika Telkomsel dikenal sebagai operator dengan jaringan dan sinyal yang sangat baik. Mau di desa dan di kota sama bagusnya, tetap bisa dipakai sms-an, telponan, chatting, atau kirim-kirim email yang berhubungan dengan pekerjaan kantor.
Kalau kata mama saya, sinyal yang bagus bisa mempermudah ketika nelpon dengan orang lain. Nggak nyendat-nyendat atau putus-putus. Dan mama saya paling kesal kalau lagi nelpon tapi tiba-tiba mati hanya karena masalah sinyal.
Paket TalkMania
Kalau anak muda lebih sering menggunakan HP untuk internetan, berbeda halnya dengan orang tua yang lebih sering menggunakan HP untuk menelpon. Baik itu ke anggota keluarga, sahabat, rekan kerja, ataupun kepada lainnya.
Jadi, orang tua cenderung mencari tau bagaimana cara supaya bisa menelpon gratis atau seenggaknya dengan biaya yang murah. Dan sepertinya mereka sudah menemukan jawabannya, yaitu TalkMania.
Kalau kalian belum tau, saya kasih tau dulu. Jadi TalkMania ini adalah paket nelpon gratis yang ditawarkan oleh operator Telkomsel. Maaf, ini bukan iklan hanya bermaksud menjelaskan saja.
Paket Talkmania ini sekarang menjadi andalan orang tua yang ingin menelpon orang lain secara gratis. Bisa pagi hari atau malam hari.
“Halo….”
“Iya. Loh Bu Retno, tumben Bu nelpon. Apa nggak smsan sama?”
“Telponan aja nggak apa-apa, Bu, sudah TM saya”.
Seperti itulah kurang lebih percakapan via telepon yang sering saya dengarkan saat bapak atau ibu menelpon seseorang. Sering sebut-sebut kata “TM” yang artinya TalkMania bukan trademark.
Anggota keluarga lain juga pakai Telkomsel
Oleh karena anggota keluarga lain sudah memakai kartu Telkomsel, maka mereka pun juga melakukan hal yang sama. Sebenarnya bukan karena ikut-ikutan, tetapi biar lebih murah kalau lagi sms-an atau telponan dengan orang lain.
Meski orang tua rata-rata sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang tetap, namanya juga manusia pasti ingin hidup hemat dan nggak banyak pengeluaran, kecuali orangnya boros. Itu wajar dan lumrah banget kok.
Pulsa darurat
Mungkin belum semua orang tua tau tentang hal ini, tapi sebagian sudah tau kok dan menjadi fitur andalan bagi pengguna Telkomsel di kala bokek. Sekali lagi ini bukan iklan ya, tetapi saya hanya menyampaikan informasi saja.
Memang pulsa darurat Telkomsel menjadi fitur penyelamat bagi pengguna Telkomsel yang kehabisan pulsa tapi masih belum bisa membeli pulsa. Jadi, meski pulsa udah nggak ada tapi masih bisa dipakai buat telpon atau SMS asal mengaktifkan pulsa darurat. Istilahnya, pakai dulu, bayar belakangan.
Lah, utang dong?
Ya memang seperti itu kok. Tapi tenang saja, meski paket tersebut sudah habis nggak membuat Anda dikejar-kejar seorang debt collector. Bayarnya bisa kapan saja dengan cara isi ulang pulsa seperti biasa.
Paling-paling cuma dapat SMS notifikasi untuk segera membayar pulsa darurat. Cuma sekedar SMS saja kok, nggak lebih.
Jadi, mungkin itulah alasan paling masuk akal mengapa banyak orang tua pakai kartu Telkomsel. Tarif mahal dikit gapapa, tapi harus diakui kualitas Telkomsel menjadi salah satu yang terbaik pada saat ini.
BACA JUGA Alasan Saya Masuk Golongan Sekte Ayam Geprek yang Tidak Digeprek dan tulisan Firdaus Deni Febriansyah lainnya.