Alasan Jualan Pop Ice Sering Dipilih Pasangan Muda yang Baru Menikah

Pop Ice, Raja Minuman Sachet dan 4 Rivalnya yang Saya Rindukan (Unsplash.com)

Pop Ice, Raja Minuman Sachet dan 4 Rivalnya yang Saya Rindukan (Unsplash.com)

“Nikah muda paling ujung-ujungnya jualan Pop Ice!”

Bagi pengguna media sosial, mungkin kalimat di atas sudah sangat familiar sekali di antara banyaknya komentar tentang orang yang memutuskan menikah muda. Alih-alih ikut memperdebatkan tentang pro-kontra kalimat yang dianggap nyinyir tersebut, kita tak bisa memungkiri bahwa fenomena pasangan muda yang baru menikah dan istrinya memutuskan berjualan Pop Ice itu memang nyata adanya di sekitar kita.

Menurut saya yang melatar belakangi tercetusnya kalimat tersebut mungkin karena adanya data dan fakta di lapangan. Walaupun kalau secara penelitian, nggak etis juga menarik kesimpulan secara generalisasi hanya dengan sampel yang tak seberapa.

Sebenarnya memilih berjualan Pop Ice bagi pasangan muda yang baru menikah pun juga bukan tanpa alasan. Berikut beberapa alasan yang bisa saya rangkum setelah bertanya ke beberapa penjual Pop Ice langganan saya:

#1 Modal relatif kecil

Bagi sebagian pasangan muda yang baru saja menikah, kebanyakan mereka memiliki masalah dalam perekonomian. Ingat ya, nggak semua, tapi kebanyakan. Sebagai seorang istri, biasanya mereka memiliki inisiatif tersendiri untuk membantu perekonomian keluarga dengan usaha jualan Pop Ice. Bisa dibilang usaha berjualan Pop Ice ini modalnya cukup relatif kecil dan perputarannya lumayan cepat.

Untuk alatnya kita hanya butuh blender, gunting, dan alat pres untuk gelas plastiknya. Selebihnya kita hanya butuh varian Pop Ice, es batu, toping, plastik, cup, dan sedotan.

Lapak atau tempat yang digunakan pun cukup praktis, semisal kita belum punya uang untuk menyewa kios. Cukup letakan meja di depan rumah, beri tali rafia di atasnya untuk menggantung Pop Ice, lapak berjualan sudah siap digunakan.

Banyak yang bilang kalau usaha ini modalnya kecil tapi untungnya besar, menurut saya ya nggak juga, itu tergantung seberapa banyak penjualan kita. Kebanyakan netizen hanya menghitung laba kotornya. Misalnya, harga Pop Ice 1000 per bungkus dan dijual kembali dengan harga 2000 rupiah untuk yang memakai plastik biasa dan 3000 rupiah untuk yang memakai cup. Namun, mereka lupa untuk menghitung biaya listrik, es batu, cup plastik, plastik, topping, dll.

Apakah berjualan Pop Ice bisa membuat orang jadi sukses dan kaya? Wo ya jelas bisa, tukang Pop Ice langganan saya itu berjualan dari saya masih SMP, kala itu mereka juga merupakan pasangan baru, dan sekarang beliau masih berjualan Pop Ice, namun rumahnya sudah dua dan punya mobil dari hasil berjualan Pop Ice tersebut. Jadi jangan suka menyepelekan setiap usaha!

#2 Minuman sejuta umat

Pop Ice ini bisa dibilang merupakan minuman yang disukai segala kalangan. Entah itu anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa sekali pun. Harganya yang relatif murah dan rasanya yang enak membuat minuman satu ini disukai banyak orang. Sebagai minuman yang memiliki banyak penggemarnya, tentu membuka usaha berjualan Pop Ice ini merupakan sebuah usaha yang menjanjikan sekali, bukan? Lalu, apa yang salah?

#3 Cara pembuatannya mudah dan praktis

Banyak usaha yang membutuhkan keterampilan khusus. Nah, untuk usaha satu ini tak penuntut kita memiliki banyak skill di dalamnya. Karena proses pembuatan Pop Ice ini cukup mudah sekali. Tinggal sobek bungkusnya, diblender dengan air dan es batu. Masukkan ke cup, dan jadi. Jadi, kalau ada yang bilang mau mulai usaha tapi nggak punya bakat dan keterampilan, maka semua ini bisa terpatahkan dengan jualan usaha ini.

#4 Aktualisasi diri

Bagi sebagian perempuan yang tadinya bekerja, lantas memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, tentu bukan hal yang mudah. Semua ini kadang bukan hanya perkara uang atau materi. Namun, lebih pada aktualisasi diri seseorang. Mereka yang terbiasa mencari uang sendiri, tentu akan lebih percaya diri membelanjakan uangnya dari hasil jerih payahnya sendiri. Jadi, tak semua istri yang berjualan itu karena suaminya tidak tanggung jawab dalam mencari uang.

Ada juga sebagian orang itu yang suka suntuk setelah pekerjaan rumah selesai. Mereka tak mau bekerja di luar, tapi juga ingin punya kesibukan. Kadang bagi sebagian orang berjualan itu seperti healing. Bisa ngobrol dan bertemu dengan orang lain itu ada kebahagian tersendiri.

Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pop Ice, Raja Minuman Sachet dan 4 Rivalnya yang Saya Rindukan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version