3 Alasan JIS Jadi Tempat Konser Red Flag, Bikin Penonton Ogah-Ogahan

3 Alasan JIS Jadi Tempat Konser Red Flag, Bikin Penonton Ogah-Ogahan

3 Alasan JIS Jadi Tempat Konser Red Flag, Bikin Penonton Ogah-Ogahan (unsplash.com)

Kebanyakan penggemar musik bakal misuh-misuh kalau artis kesayangan mereka konser di JIS. Bukan tanpa alasan, sih, memang venue-nya terkenal red flag.

Sekarang rasanya bukan lagi tiada bulan tanpa konser, tapi tiada minggu tanpa konser. Karena rasanya Indonesia makin sesak disambangi artis-artis mancanegara untuk rangkaian tur mereka. Hampir tiap minggu dalam satu bulan ada saja festival atau konser musik yang diselenggarakan. Bahkan, tak jarang ada yang dilaksanakan di satu hari sama tapi lokasi berbeda.

Akan tetapi, akhir-akhir ini banyak penggemar musik yang dibuat heran juga kesal. Pasalnya, para promotor rasanya jadi lebih sering mengadakan konser di Jakarta International Stadium (JIS). Maaf-maaf saja ya, sudah banyak orang yang setuju jika tempat ini red flag untuk dijadikan venue konser. Jadi jika promotor mengumumkan venue konser di JIS, komentar awal bakal penuh dengan keluhan.

Aduh, kok di JIS sih konsernya? Kenapa harus di JIS, sih? Begitulah. Mungkin JIS dipilih karena promotor enggan ribut dengan supporter bola perkara rumput jika harus memilih venue setara GBK. Ini hanya spekulasi yang beredar di kalangan para penggemar, sih. Atau, bisa jadi promotor memang sudah ada kerja sama dengan pihak venue konser.

Bukan tanpa alasan kenapa banyak penggemar yang menolak atau terkesan ogah-ogahan kalau konser musik artis kesayangannya dapat venue di JIS. Setidaknya ada tiga alasan JIS masuk dalam kategori tempat konser red flag.

Akses menuju JIS sulit

Akses menuju venue konser harus jadi pertimbangan utama bagi promotor. Area GBK misalnya, entah di stadion utama, stadion madya, Istora Senayan, Tennis Indoor, juga Indonesia Arena akan banyak disenangi karena akses menuju lokasi yang mudah. Banyak opsi transportasi umum yang bisa digunakan juga. Mungkin karena lokasinya berada di Jakarta Pusat ya jadi lebih mudah dijangkau. Untuk mendapat ojol atau bawa kendaraan sendiri juga tidak serumit saat di JIS.

Sudah bukan rahasia lagi kalau penonton sulit mendapatkan transportasi masuk JIS. Bahkan jika membawa kendaraan sendiri parkirnya cukup sulit. Cari ojol juga masih susah di sini.

Baca halaman selanjutnya: Akomodasi yang kurang…

Akomodasi yang kurang

Untuk penonton konser dari luar kota, sudah pasti salah satu hal yang paling penting bagi mereka adalah mencari penginapan terdekat. Bahkan kalau bisa cari penginapan bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari venue.

Sayangnya, JIS belum bisa memenuhi syarat tersebut. Meskipun ada penginapan di sekitaran sana, tetap saja jaraknya bisa dibilang tidak cukup dekat. Opsi penginapannya pun tidak terlalu banyak.

Tidak nyaman untuk konser

Meski menyandang kata “international”, nyatanya JIS tidak senyaman itu untuk perhelatan besar macam konser. Fakta yang paling diutarakan orang yang habis nonton konser di JIS adalah venue-nya pengap dan panas. Bahkan beberapa kali artis yang tampil di sana kelihatan kepanasan juga, apalagi idol Korea yang tampil dengan koreo.

Di beberapa view, jika promotor kurang tepat mengatur seat plan, bisa jadi penonton hanya dapat hikmahnya selama konser. Kalau sudah begini, lagi-lagi penonton yang merasa dirugikan.

Dari ketiga alasan di atas, sudah terjawab kan kenapa JIS boleh dibilang tempat konser red flag? Tapi yang namanya konser ya kadang nikmati saja. Mau sejelek apa pun view-nya, atau sesulit apa pun aksesnya, ketika sudah bertemu idola dan menikmati lagunya semua kesusahan yang dirasakan tadi jadi sedikit terlupakan.

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA JIS Venue Konser Paling Menguji Kesabaran.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version