Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Mempertanyakan Alasan Produsen Air Minum Membuat Kemasan Mini, Lebih Banyak Mudaratnya Ketimbang Manfaatnya

Tiara Uci oleh Tiara Uci
29 Juli 2024
A A
Mempertanyakan Alasan Produsen Air Minum Membuat Kemasan Mini, Lebih Banyak Mudaratnya Ketimbang Manfaatnya Mojok.co

Mempertanyakan Alasan Produsen Air Minum Membuat Kemasan Mini, Lebih Banyak Mudaratnya Ketimbang Manfaatnya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Air minum kemasan mini seperti 120 ml,150 ml, dan 160 ml adalah inovasi yang seharusnya nggak pernah ada. 

Orang yang pertama kali menemukan ide berjualan air minum kemasan pastilah manusia kreatif dan visioner. Bayangkan saja, sumber air yang ada di sekitar kita, yang seharusnya bisa kita nikmati dengan gratis, diperjualbelikan dengan nilai tambah ekonomi yang besar berkat kemasan dan klaim bebas bakteri sehingga baik untuk tubuh.

Industri air minum kemasan yang awalnya dibuat untuk mempermudah orang minum air saat ini menjelma menjadi industri skala besar dengan omset triliunan.  Di  Indonesia sendiri ada puluhan jenama air minum kemasan dari produsen lokal skala kecil hingga produsen besar taraf internasional. Produsen air mineral kemasan juga inovatif, terutama dalam mengemas produknya.

Dulu, produsen  air mineral hanya mengeluarkan kemasan galon ukuran 19000 ml, kemasan botol plastik besar ukuran 1000ml, dan kemasan 750ml yang mudah dibawa ke mana-mana. Namun, saat ini produsen air mineral juga memasarkan produk air mineral kemasan mini berukuran 160ml, 150ml, dan 120ml. Sebagai pelanggan setia air mineral kemasan galon, saya tidak paham mengapa produsen air mineral membuat kemasan mini yang lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya itu.

#1 Air minum kemasan mini menambah sampah plastik

Plastik adalah bahan yang sulit terurai, gelas dan botol kemasan plastik membutuhkan waktu antara 50 tahun hingga 450 tahun lamanya untuk bisa terurai dengan lingkungan. Oleh karena itu, kita dihimbau untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai, salah satu caranya dengan membawa kantong belanjaan sendiri saat berbelanja di minimarket.

Di tengah maraknya kampanye eco friendly dan zero waste untuk demi menjaga bumi tetap lestari, produsen air mineral justru membuat kemasan air mineral mini  ukuran 160ml, 150ml, dan 120ml yang boros plastik. Hasil riset Net Zero Waste Management Consortium, selain sampah kantong kresek, botol plastik terutama kemasan kecil menjadi penyumbang terbesar sampah plastik di Indonesia.

Selama ini kita sering melihat produsen air mineral kemasan melakukan kampanye gaya hidup sehat dan mencintai bumi, salah satu programnya adalah dengan  menanam pohon. Di sisi lain, produsen air mineral malah membuat air mineral kemasan mini yang jelas-jelas bertentangan dengan spirit mencintai bumi. Kemasan mini menghasilkan banyak sampah plastik yang sulit terurai sehingga merusak bumi. Agaknya produsen air mineral kemasan mini tidak benar-benar mencintai bumi, mereka hanya mementingkan cuan dan keuntungan.

#2 Harganya mahal dan tidak ekonomis

Selain menghasilkan sampah dan berpotensi besar merusak lingkungan. Kemasan air mineral mini (160 ml, 150 ml, dan 120 ml) juga membuat masyarakat Indonesia membeli air dengan harga yang lebih mahal. Harga satu galon (isi 19000 ml) merek Club adalah Rp20.000, sementara harga satu karton air mineral kemasan 150 ml merek yang sama adalah Rp21.000.

Baca Juga:

Pristine 8.6 Bukan Air Mineral Biasa, Penghilang Dahaga sekaligus Bisa Mengobati Mual pada Kehamilan!

Alasan Saya Bertahan dengan Air Minum Rebusan, Lebih Hemat dan Jelas Asal-usulnya

Jika dilihat dari harganya memang tidak jauh berbeda, hanya Rp1.000 saja. Namun, satu karton berisi 48 air mineral kemasan 150 ml, artinya satu karton tersebut hanya berisi air 7200 ml atau tidak sampai setengah galon. Kalau dilihat dari harga yang kita keluarkan dengan jumlah air yang kita dapatkan air kemasan mini 150 ml mahal dan tidak ekonomis.

Sudahlah mahal, merusak lingkungan pula, lantas apa sih manfaat air mineral kemasan mini ini?

#3 Nggak melegakan tenggorokan

Air minum kemasan kemasan diciptakan untuk memudahkan manusia agar bisa minum air bersih di mana saja dan kapan saja. Misal, kemasan 250 ml biasanya ditaruh di kotakn snack.  Air mineral kemasan 750 ml biasa digunakan saat ada meeting, workshop, atau acara-acara lain dengan durasi waktu sedang. Kalau air mineral kemasan galon 19000 ml jelas berguna untuk kebutuhan minum di rumah, kantor, ataupun kos-kosan. Air mineral 1000 ml juga masih banyak dibutuhkan. Banyak digunakan saat kita sedang berpergian jauh, camping, atau di bawa dalam tas untuk olahraga.

Kalau air minum kemasan mini 160 ml, 150 ml, atau yang lebih kecil lagi 120 ml digunakan untuk apa? Air kemasan ini nggak melegakan tenggorokan setelah kita makam. Apalagi kalau kita sedang olahraga. Membawa air kemasan mini adalah tindakan sia-sia karena nggak bisa membuat hausnya hilang, ada malah ribet membuka tutup plastiknya. Di taruh di mobil untuk berjaga-jaga andai ada teman yang nebeng di mobil dan kehausan juga tidak bisa. Masa kita nawarin teman air ukuran mini yang tak bisa meredakan haus, yang ada malah kita dikira pelit.

Lantas, apa gunanya air mineral kemasan mini (160 ml, 150 ml, dan 120 ml) ini selain menumpuk sampah?

#5Air minum kemasan mini mendukung kebiasaan yang keliru

Masyarakat Indonesia yang malas ribet lebih memilih membeli air kemasan mini untuk disajikan di meja saat momentum Lebaran. Katanya, kalau disediakan air minum kemasan gelas 250ml para tamu sering tidak menghabiskannya, sehingga  air kemasan mini dijadikan solusi agar tidak mubazir. Sementara, tamu enggan menghabiskan minumannya karena bisa kembung kalau harus minum sebanyak itu di tiap rumah. 

Masalahnya, sejak kapan orang bertamu atau bersilaturahmi saat Lebaran harus makan dan minum air? Sudah saatnya menghentikan budaya wajib basa-basi sambil makan dan minum saat Idulfitri. Kalau nggak haus, nggak perlu minum. Kalau sudah mengambil minum, wajib dihabiskan. Hal-hal semacam ini perlu dibiasakan ketika bertamu. Toh, agama Islam juga menganjurkan kita untuk mencintai bumi beserta isinya. Sudah saatnya berhenti dari menyepelekan sampah dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Sampah minuman kamu adalah tanggung jawab masing-masing.

Di sisi lain, untuk para produsen air minuman dalam kemasan, kalian seharusnya paham kalau produk kalian itu kebanyakan berakhir menjadi sampah. Seharusmya kalian mencari inovasi baru supaya kemasannya ramah lingkungan. Bukannya malah memfasilitasi masyarakat Indonesia yang malas mencuci gelas dan rakus (tidak menghabiskan minumannya) dengan membuat kemasan air mineral mini. 

Penulis: Tiara Uci
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Le Minerale dan Aqua Nggak Laku di Madura! Orang Madura Lebih Suka Air Minum Kemasan Lokal yang Ada Barokah-barokahnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juli 2024 oleh

Tags: air mineralair minumair minum kemasanair minum kemasan mini
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

5 Alasan Agak Lain Saya Memilih Galon Cleo ketimbang Merek Lain

5 Alasan Agak Lain Saya Memilih Galon Cleo ketimbang Merek Lain

21 Maret 2022
Menghitung Modal untuk Memulai Bisnis Air Minum Isi Ulang yang Semakin Seksi Mojok.co

Menghitung Modal untuk Memulai Bisnis Air Minum Isi Ulang yang Semakin Seksi

26 Agustus 2024
Harga Air Minum dalam Kemasan yang Murah dan Kualitas Air di Indonesia Terminal Mojok

Harga Air Minum dalam Kemasan yang Murah dan Kualitas Air di Indonesia

29 Oktober 2022
Stop Nyinyirin Orang yang Bawa Air Minum Sendiri ke Tempat Makan, Ini Bukan Sekadar Perkara Irit Terminal Mojok

Stop Nyinyirin Orang yang Bawa Air Minum Sendiri ke Tempat Makan, Ini Bukan Sekadar Perkara Irit!

1 Oktober 2022
Le Minerale, Air Mineral Kemasan "Kemarin Sore" yang Mempreteli Dominasi Aqua

Le Minerale, Air Mineral Kemasan “Kemarin Sore” yang Mempreteli Dominasi Aqua

24 Juni 2024
Altis Jadi Air Minum Favorit Warga Karesidenan Banyumas, Aqua Minggir Dulu!

Altis Jadi Air Minum Favorit Warga Karesidenan Banyumas, Aqua Minggir Dulu!

27 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.