Ahmad Dhani Adalah Penulis Lirik Terbaik 3 Dasawarsa Terakhir

Ahmad Dhani, penulis lirik terbaik (Sumber gambar: IG @ahmaddhaniofficial)

Ahmad Dhani, penulis lirik terbaik (Sumber gambar: IG @ahmaddhaniofficial)

Sebenci-bencinya sama Ahmad Dhani, begitu mendengar lirik lagu, “Semua kata rindumu semakin membuatku…,” semua akan sing along. Beberapa dengan lantang ikut bernyanyi, ada juga yang malu-malu karena sudah kadung benci. 

Itulah kenyataan yang melekat pada salah satu sosok jenius di belantara musik Indonesia milik Dewa 19. Banyak orang membenci dirinya, tapi lebih banyak yang mencintai karya-karyanya. Bahkan saya berani bilang bahwa Ahmad Dhani adalah penulis lirik terbaik yang dimiliki Indonesia, setidaknya dalam tiga dasawarsa terakhir. Inilah alasannya.

Lirik puitis, sekaligus filosofis

Seorang Bijak kan memahami  

Cinta bukan dicari, diraih          

Cintapun hadir Sendiri

Membaca lirik lagu “Restoe Bumi”, saya merasa Ahmad Dhani hendak menegaskan hakikat cinta sejati ketika direstui oleh takdir. Bahasa sederhananya adalah “semesta mendukung”.

Lirik yang begitu indah, dibalut diksi yang sangat dalam, dan penuh perenungan. Belum lagi kita berbicara “Kirana” lirik yang begitu puitis yang saya sendiri susah untuk mengurainya.

Baca halaman selanjutnya….

Lirik cinta yang manis

Tak kalah dengan Katon Bagaskara, gaya penulisan seperti ini mendominasi karya-karya Ahmad Dhani. Salah satunya hits sepanjang masanya “Kangen”, “Biar Menjadi Kenangan” yang dinyanyikan Reza Artamevia, “Munajat Cinta” disusul “Aku Milikmu” yang menurut saya adalah lirik cinta yang tak ada tandingannya.

Sekejap cinta yang terjalin

Namun, jadi sebuah cerita

Yang tak mungkin terlupa

Terukir di hati

Dan tak mau pergi

 

Mungkinkah kumiliki

Cinta seperti ini lagi?

Jangan biarkan aku

Kehilangan dirimu

 

Coba dengarkanlah sumpahku

(Janji suci) dari hati

Aku cinta kamu

Jangan dengar kata mereka

Yang tak ingin kita satu

Yakinkan aku milikmu

Aku milikmu

Lirik tegas dan lugas

Ahmad Dhani sangat piawai meracik lirik cinta yang manis dan puitis. Selain itu, musisi berusia 50 tahun ini juga sangat cerdas mengambil intisari dari fenomena sosial yang ada. Kejeniusannya terlihat di lagu “Cukup Siti Nurbaya”. Lagu ini sukses sukses memotret tragisnya cinta tanpa restu orang tua karena harta dan takhta.

Katakan pada mama

Cinta bukan hanya harta dan tahta

Pastikan pada semua

Hanya cinta yang sejukkan dunia

Bukan itu mama bukan itu papa

Bukan itu mama bukan itu papa

Nilai Ketuhanan yang Mendalam

Ahmad Dhani adalah penulis yang pandai memasukkan nuansa sufi ke dalam lagunya. Nilai ketuhanan sangat terasa di setiap album yang lahir. Salah satu lagu yang begitu dalam berbicara soal kepasrahan kepada Tuhan adalah “Kuldesak”. 

Aku bagai buih di laut biru

Tersapu ombak terhempas badai

Aku bagai debu di padang pasir

Terseret angin terbakar panas

 

Tolonglah Tuhan

Beri petunjuk-Mu

Jalan yang benar

Menuju jalan-Mu

Agar tak tersesat

Di persimpang jalan

Begitulah magis Ahmad Dhani. Sosok yang sangat kompleks. Perpaduan kepercayaan diri yang mendekati arogansi, tapi bisa sangat puitis, bahkan terasa sangat dekat kepada Ilahi. Bagi saya, dia adalah the one and only, Ahmad Dhani.

Penulis: Bisyrul Hafi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 3 Lagu Dewa 19 yang Selamanya Bakal Terkenal Melebihi Lagu Lain
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version