Istilah dalam dunia pertanian itu banyak nan beragam, tak terkecuali jurusan yang masuk ke dalam ranah pertanian. Salah satu hal yang mencirikan bahwa itu adalah jurusan pertanian yaitu terdapat kata agro/agri/pertanian. Misalnya ketiga jurusan ini, agribisnis, agroteknologi, dan agroindustri. Tapi, kebanyakan orang menganggap ketiga jurusan ini adalah jurusan yang sama. Hadehhh.
Perlu diketahui ya, Gaes-gaesku, sejatinya ketiga jurusan itu memang masuk ke ranah pertanian, tapi kalau ditilik lebih dalam ketiganya memiliki spesifikasi yang jauh berbeda. Biar nggak salah kaprah, kali ini saya akan membahas perbedaan ketiga jurusan itu hehehe.
Agribisnis
Agribisnis atau agrobisnis atau sosial ekonomi pertanian adalah jurusan yang berfokus pada bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun hilir. Gampangnya pada jurusan agribisnis ini adalah sebuah usaha mencari keuntungan, nggak hanya sekadar menjual hasil pertanian, tapi harus memikirkan bagaimana strateginya, bagaimana cara mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin, bagaimana mengemas hasil pertanian sesuai yang diinginkan konsumen, dan sebagainya.Â
Contoh sederhananya begini. Pak Joko menanam padi, dan beliau membudidayakan padinya dari benih sampai panen. Ketika sudah panen, Pak Joko membisniskan padinya. Ada yang dijual dan ada yang dikonsumsi sendiri.
Nah, padi yang dijual itu tidak hanya murni gabah, tetapi juga dalam bentuk beras. Selain itu bekatulnya juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau pakan ternak.Â
Setelah mengolah produknya pun, Pak Joko harus memikirkan cara menjaga kualitas produk-produk tersebut, serta cara memasarkannya sampai laku dan menguntungkan. Bisa saja nanti Pak Joko sekalian membuka toko jual beli beras.
Agribisnis memadukan ilmu soshum dan saintek, karena mempelajari tentang segala aspek budidaya, pengolahan hasil pertanian, manajemen usaha, kewirausahaan dan pemasaran produk. Luas banget, deh, fren!
Kuliah jurusan agribisnis lebih banyak membahas bisnis dan tata cara mengelola lingkungan agar lebih efektif, efisien, dan menguntungkan. Lagi-lagi, jangan lupa, bisnis itu pada hakikatnya harus menguntungkan.
Agroteknologi
Jadi, pada dasarnya agroteknologi adalah ilmu tentang teknologi pertanian. Hal yang dipelajari yaitu tentang cara mengelola komoditas yang berupa bibit, kemudian bisa berbentuk hasil, sampai akhirnya menjadi produk.Â
Untuk lingkup pembelajarannya, di program studi agroteknologi ini akan diberikan pengetahuan secara teoritis maupun praktik tentang ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan tanaman. Mulai dari genetika, perbenihan, produksi tanaman, fisiologi, pemuliaan tanaman, dan banyak lagi. Kemudian juga akan belajar tentang lahan dan media tanam. Seperti memahami kesuburan dan nutrisi tanaman, evaluasi lahan, pemupukan, mikrobiologi, dan lainnya. Belajar juga tentang faktor lingkungan macam hama penyakit, ekologi.
Dengan kata lain, di jurusan ini akan mempelajari mengenai bagaimana cara mengelola suatu komoditas tanaman dari bibit sampai berbentuk hasil atau produknya. Selain itu, kamu juga akan mempelajari tentang tanaman dan tumbuhan, pangan ataupun hortikultura, serta bagaimana cara proses menanam yang baik, proses panen, proses pengolahan, hingga proses produksi.
Agroindustri
Sebenarnya, agroindustri ini hampir memiliki kesamaan dengan agribisnis lho, Gaes. Agroindustri secara umum merupakan sebuah ilmu yang akan mempelajari bagaimana pengembangan industrialisasi dalam dunia pertanian. Ilmu agroindustri pada dasarnya akan banyak mempelajari tentang industri dan teknologi yang digunakan untuk mengolah hasil pertanian.
Nah, hasil pertanian yang diolah, biasanya, adalah hasil-hasil pertanian yang setengah jadi lalu dikembangkan, ada juga hasil pertanian yang bisa langsung digunakan.
Perbedaan dari ketiga jurusan
Jadi, perbedaan dari ketiga jurusan ini dapat dilihat dari fokus masing-masing.
Jurusan agribisnis lebih memfokuskan ilmunya kepada bisnis berbasis pertanian. Misalnya, nih, Mas Agus merupakan alumni jurusan Agribisnis. Mas Agus sekarang menjadi seorang pengusaha pengekspor beras. Selain Mas Agus tahu bagaimana cara menghasilkan padi yang berkualitas, ia lebih memahami bagaimana beras tersebut dapat memiliki nilai jual yang mahal dan bagaimana cara strategi penjualan beras tersebut.
Jurusan Agroteknologi lebih fokus kepada bagaimana cara penanaman tumbuhan. Misalnya, nih, Mas Bowo merupakan seorang alumni jurusan agroteknologi dan sekarang ia bekerja dengan Mas Agus. Kalau Mas Agus lebih memahami cara penjualan hasil produksi pertanian, sedangkan Mas Bowo, lebih tahu bagaimana cara menanam tumbuhan dengan baik, bagaimana cara rekayasa tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan cepat, bagaimana kesuburan tanah sebelum ditanami tumbuhan dan sebagainya.
Jurusan Agroindustri lebih fokus kepada bagaimana caranya mengolah hasil pertanian dengan baik dan benar. Misalnya, nih, Mas Candra merupakan seorang alumni jurusan Agroindustri dan sekarang bekerja dengan Mas Agus. Kalau Mas Agus lebih memahami cara penjualan hasil produksi pertanian, Mas Bowo lebih tahu bagaimana cara menanam tumbuhan yang baik sedangkan Mas Candra lebih memahami tentang pengelolaan hasil produksi pertanian.
Nah, itulah perbedaan ketiga jurusan tersebut. Sekarang harusnya sudah tahu dan sudah paham. Tertarik masuk jurusan ini?