Peringatan, ini ulasan jujur tentang beberapa merek air mineral. Peringatan pula, saya nggak diendors salah satu atau beberapa dari produk di bawah ini. Murni opini pribadi yang sangat bisa didebat oleh kalian semua.
Oke, sebelum kalian mulai bersungut-sungut saat membacanya, mari menyamakan pemikiran bahwa air mineral yang enak dan menyegarkan adalah yang nggak ada rasanya sama sekali. Artinya nggak ada rasa nyangkut di tenggorokan, nggak ada sensasi aneh pas minum, dan tentunya bisa melepas dahaga secara maksimal.
Atas dasar itu semua, saya mengulas berbagai jenis air mineral dan menemukan fakta menarik dari masing-masing produk. Berikut adalah hasil pengamatan saya
Aqua ada rasa obat
Memang benar bahwa Aqua sudah menjadi top of mind dalam urusan air mineral. Ya mau gimana lagi, wong produk ini bisa dibilang “nenek moyang air mineral”. Tetapi nggak bisa dimungkiri, meskipun produk ini paling dikenal, tapi rasa air mineralnya paling aneh.
Setuju nggak kalau saya bilang rasa air mineral Aqua itu kayak ada rasa obatnya? Nggak jernih dan melegakan gitu. Sehabis minum kayak ada rasa kemikal-kemikal di mulut dan bikin pingin muntah. Makanya, kalau ada pilihan kudu minum Aqua atau air rebusan, kayaknya mending minum air rebusan.
Aftertaste Cleo pahit
Bagi penikmat kopi pasti nggak asing dengan istilah aftertaste. Intinya sih rasa yang tertinggal sekilas di mulut dan tenggorokan gitu sesudah meminum. Nah, mohon maap banget nih bagi Tanobel Group selaku perusahaan di balik air mineral Cleo, tapi aftertaste air mineral kalian itu pahit banget.
Kalau ada jajaran air mineral yang paling enggak enak buat ditelen, itu ya Cleo. Rasa pahit itu, terutama sekali muncul saat minum yang botolan. Untuk Cleo galon, untungnya masih sedikit lebih waras dan rasa pahitnya hampir enggak ada. Tapi untuk urusan botolan, ya ampun, itu dikasih apa sih air mineralnya? Bisa mencekat leher gitu?
Le Minerale nggak ada manis-manisnya gitu
Saya heran dengan iklan Le Minerale yang selalu bangga akan rasa manis-manisnya itu. Kok seumur-umur minum Le Minerale, saya nggak pernah itu nemu rasa manisnya? Tapi entah emang lidah saya yang kurang peka atau gimana, kayaknya rasa Le Minerale biasa-biasa saja.
Kalau ternyata emang bener ada rasa manis-manisnya gitu, bukankah itu justru menjadi kelemahan? Bukankah salah satu syarat air mineral yang enak adalah yang netral dan tidak memiliki rasa? Sama halnya dengan tidur yang nyenyak adalah tidur yang tanpa mimpi sama sekali.
Makanya, saya agak dilema di sini. Saya tidak merasakan manis di produk Le Minerale, yang seharusnya itu bagus, tapi di sisi lain berarti pihak Le Minerale bohong sama kita semua. Atau lebih parah, mereka tidak mengetahui apa yang mereka jual. Mengklaim sesuatu yang sebenarnya melemahkan produk mereka, tapi ternyata klaim itu nggak bener. Jadi ya antara merasa dibohongi dan merasa bahagia karena air mineral jenis ini rasanya netral.
Pristine enak, sih, tapi mahal
Pristine tampil beda. Saat rata-rata air mineral menawarkan PH7 biar netral, Pristine justru datang menawarkan air mineral dengan PH8. Perlu diketahui bahwa semakin rendah PH air, maka air tersebut akan semakin asam, dan semakin tinggi, kandungan basanya semakin kuat.
PH netral untuk air adalah 7. Makanya biasanya para barista selalu menggunakan air mineral dengan PH7 untuk menyeduh kopi. Semata-mata biar rasa kopinya nggak terlalu kuat unsur asam atau basanya.
Nah, Pristine hadir dengan PH8. Apa bedanya? Ya air yang kita minum bakal kerasa lebih enteng gitu. Sungguh, meminum air mineral satu ini memang terasa sangat beda. Nggak ada tuh rasa-rasa aneh yang tertinggal. Pokoknya begitu minum nggak akan ada sensasi mengganggu di mulut maupun tenggorokan.
Sayangnya kelemahan tipe air begini adalah, kita jadi susah hilang hausnya. Asli, coba minum segelas Pristine sama segelas Aqua. Pasti lebih gampang hilang hausnya kalo minum segelas Aqua. Kita bisa minum sebotol habis Pristine, tapi minum setengah botol Aqua saja pasti sudah kembung. Ya tadi, level PH8 itu yang jadi sebabnya.
Sayangnya lagi, Pristine tergolong air mineral yang mahal untuk dibeli tiap hari, hahahaha. Enak sih enak, tapi kalo beli Pristine terus ya…jatah buat beli gorengan terancam habis.
Ades adalah segalanya
Ades datang membawa segala bentuk perubahan. Botolnya sangat rapuh dan bisa diremukkan begitu saja setelah kita menenggak habis isinya. Saya masih ingat betul kampanye produk ini, yaitu Beli, Nikmati, Remukkan.
Ades mengajarkan kita untuk meremukkan botolnya sehingga nggak ada pihak lain yang memanfaatkan botol itu untuk hal-hal jahat. Hal jahat apa misalnya? Kayak…ngisi botol Ades pake air Aqua, barangkali? Kan jatuhnya fitnah!
Nah, terlepas dari kampanye unik Ades, air mineralnya sendiri sungguh menyegarkan. Siapa yang bisa menolak sensasi minum air Ades dingin? Segernya tuh beda, gitu. Enggak, enggak ada rasa manis-manisnya. Enggak ada rasa obatnya juga. Nggak ada rasa pahitnya juga. Pokoknya seger menyegarkan gitu.
Kayak apa ya…kayak minum air kelapa tapi nggak ada rasa air kelapanya. Hahaha, ya pokoknya netral banget, gitu. Dahaga terpuaskan dan nggak ada yang nyangkut di tenggorokan.
Makanya, patutlah apabila Ades layak dinobatakan menjadi air mineral dengan rasa paling enak dan menyegarkan.
BACA JUGA Duh, Barista Sekarang kok Banyak yang Arogan ya? dan tulisan Riyanto lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.