Ade Rai Bukan Binaragawan, tapi Filsuf Kesehatan

Ade Rai filsuf kesehatan (Instagram @ade_rai)

Ade Rai filsuf kesehatan (Instagram @ade_rai)

Ade Rai bukan sekedar atlet binaraga. Bagi saya, dia lebih cocok dikatakan sebagai filsuf kesehatan. Kita semua tahu jika Ade Rai terkenal sebagai binaraga, bahkan bisa dikatakan sebagai Bapak Binaraga Indonesia. Segudang prestasi menggambarkan status tersebut.

Misalnya ketika beliau berhasil meraih juara di ajang internasional paling bergengsi, yaitu Mr. Asia pada 1996. Dia juga berhasil menjadi juara di kompetisi Musclemania World.

Kemudian, dari situ, Ade Rai juga dipercaya sebagai perwakilan Indonesia di ajang Sea Games 1997. Dia berhasil keluar sebagai juara serta menyumbangkan emas untuk Indonesia. Namun, ada yang menarik jika kita menilik pendidikannya. Ternyata, beliau adalah alumni Universitas Indonesia, Prodi Hubungan Internasional.

Otak dan otot Ade Rai sama-sama berkualitas

Nggak cuma otot, ternyata otak Ade Rai itu berkualitas. Saya menemukan fakta ini setelah mengikuti kanal Youtube-nya. Saat ini, saya sudah hampir menonton semua video yang ada di sana. Ade Rai pandai sekali membungkus konten kesehatan dengan penjelasan yang filosofis.

Contohnya adalah salah satu video belajar kuat dari Franz Kafka, seorang penulis dari Ceko. Kafka mengajarkan kita untuk kuat dalam kesendirian. Tentu untuk yang pertama kali menontonnya pasti terkejut. Beliau yang kekar berotot, ternyata mahir menjelaskan kebijakan. Sebuah tema yang rasa-rasanya lebih akrab dengan Rocky Gerung.

Ada lagi keunikan yang dimiliki beliau, yaitu caranya bertutur dan bersikap ketika menjelaskan materi. Dia terlihat sangat sopan serta santun. Jauh dari sifat arogan. Maklum, masih banyak yang memandang kalau orang berotot itu biasanya arogan dan temperamental.

Ade Rai membuat saya merasa tenang dan damai

Sebagai penonton setianya, saya menjadi tenang dan damai ketika mendengar Ade Rai menjelaskan sesuatu. Bahkan saya tidak merasa dia sedang menggurui para penontonnya. Inilah wujud aset bangsa sebenarnya.

Dia bisa menjelaskan hal-hal yang kontradiktif. Misalnya di masa pandemi, ketika banyak orang jadi pasif. Ade bisa menjelaskan dengan baik caranya berolahraga di rumah. Selain itu, dia juga sering mengkritik kebijakan pemerintah soal lockdown. Dia melakukannya dengan cara yang santun dan mudah dipahami.

Misalnya ketika Ade Rai mengkritik kebijakan menutup gym di masa pandemi. Padahal, bisa dibuat aturan supaya orang masih bisa berolahraga di sana. Baginya, gym itu seperti puskesmas karena fungsinya sama, yaitu sebagai pencegahan terhadap penyakit.

Kritikan itu dia rekam dan secara iseng diunggah ke Youtube. Selain mengkritik, beliau juga sempat curhat tentang perjuangan bisnis gym di masa pandemi. Tanpa disangka, berawal dari keisengan, lahir sebuah kanal yang edukatif dan masih aktif hingga sekarang. Bahkan kanal Ade mendapatkan sponsor dari kanal Close the Door.

Panutan

Salah satu pesan yang sederhana, tapi mengena adalah ketika Ade Rai mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Tujuannya untuk mengurangi beban negara, khususnya BPJS. Jika hidup kita sehat, artinya kita membantu masyarakat dengan sakit kronis mendapatkan pengobatannya. Oleh sebab itu, orang sehat sepatutnya mendapatkan apresiasi karena telah meringankan beban negara. Memang panutan.

Iya, bagi saya, beliau adalah panutan. Nggak hanya sebagai binaragawan dan duta kesehatan saja. Ade Rai sangat cerdas memasukkan sisi humanis ke dalam konten-kontennya. Saya yakin, bahwa beliau adalah sosok paling pas untuk mengemban tugas sebagai Menteri Kesehatan, yah, minimal Menpora, lah.

Penulis: Diaz Robigo

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Renang Olahraga Murah? Murah Pala Bapak Kau

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version