Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Ketika Ditanya Tentang Kurban, Kok Selalu Jawabannya Kurban Perasaan?

Rizky Kurnia Rahman oleh Rizky Kurnia Rahman
4 Agustus 2019
A A
kurban perasaan

kurban perasaan

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara tentang kurban, selalu melekat pada momen hari raya Iduladha. Tidak ada pada hari lainnya. Ibadah ini selalu diisi dengan menyembelih hewan ternak, berupa: unta, sapi maupun kambing. Kakinya haruslah empat. Sedangkan ayam jelas tidak boleh jadi hewan kurban, meskipun ada seorang penceramah yang punya pendapat begitu, ketika dia berkhutbah Idul Adha. Padahal ayam sudah tiap hari disembelih, masih juga mau diikutkan. Hem…

Persoalan pada kurban ini biasanya selalu mengacu pada harga hewannya. Kali ini, kita tidak bicara tentang harga unta ya? Karena unta yang sangat mahal itu adalah mengharapkan unta yang tulus darimu. Walah….

Kalau sapi, biasanya lebih dari 10 juta rupiah. Karena harganya lumayan tinggi, maka dibagi tujuh orang. Rata-rata 1,5 juta. Tergantung daerahnya juga sih. Kambing bisa mencapai lebih dari 2 juta. Lebih enak mana, kurbansapi atau kambing? Masing-masing jelas ada kelebihan dan kekurangan. Sapi lebih murah, tapi atas nama tujuh orang. Kambing lebih mahal, tetapi atas nama satu orang saja.

Hewan kurbandiurutkan dari atas: unta satu ekor, sapi satu ekor, kambing satu ekor baru sapi tujuh bagian. Anda pilih yang mana memang tergantung dari kemampuan finansial. Kurban hanya dilaksanakan setahun sekali, kalau toh ada kenaikan harga, tidak signifikan sekali dibandingkan tahun lalu. Kita diberikan penghasilan selama setahun lebih, masih adakah penolakan untuk berkurban tahun ini?

 

Harganya Bisa Sampai Milyaran Atau Triliyunan?

Ada seorang ustaz yang mengatakan dalam video viralnya, bahwa kita bisa beli HP di atas 2 juta. Pulsa 160 ribu tiap bulan. Bila dihitung, maka itu melebihi harga hewan kurban lho! Namun, masih banyak orang yang berat untuk melaksanakannya. Bisa beli mobil, perbaiki rumah, beli barang mewah, bahkan jalan-jalan sampai ke luar negeri, tetapi untuk hewan kurban dengan harga seperti itu, merasa tidak sanggup. Mereka mengatakan, kurban perasaan saja.

Apakah harga hewan kurban sudah jadi milyaran sampai triliyunan sehingga sulit sekali untuk dibeli? Atau perbandingan dengan perokok. Merokok satu batang katakanlah 15 ribu. Dikalikan sebulan jadi 450 ribu. Setahun malah jadi 5,4 juta. Bisa beli kambing dua ekor, dan sapi dengan tiga atau empat bagian. Lebih mahal yang mana itu?

Baca Juga:

Adakah di Luar Sana, Perantau yang Sudah 7 Tahun Merayakan Iduladha di Tanah Asing Seperti Saya? Perantau yang Menimbun Rasa Kangen Keluarga

Panduan Membeli Susu Kambing Etawa Bubuk biar Nggak Salah Pilih

 

Kalau Benar Bicara Perasaan

Beneran mau bicara perasaan ini? Kalau benar, apalagi menyangkut kurban, memang susah dilukiskan dengan perasaan biasa. Rasanya mengumpulkan uang, entah itu lewat menabung atau arisan, itu sudah berbalut perasaan. Sebuah perasaan yang berasal dari niat ikhlas untuk meraih ridha Allah.

Waktu penyembelihannya, itu juga main perasaan. Mungkin kita lihat hewan kurban yang disembelih kasihan dan tidak tega melihatnya, padahal dengan cara Islam yang benar, justru tidak terlalu sakit. Pisaunya tajam sekali, memotong tiga saluran dan tentunya membaca lafadz Allah, maka hewan kurban akan kembali kepada Allah dalam kondisi yang terbaik sebagaimana yang Allah inginkan.

Setelah penyembelian, perasaan juga larut dalam ukhuwah Islamiyah yang sangat indah, antara pemberi dan penerima. Bayangkan penerima daging kurban itu adalah orang fakir, miskin atau digabung fakir miskin. Membayangkan makan daging saja mereka mungkin tidak pernah, tetapi sekarang ini diterima secara gratis. Sepertinya ini kondisi di tengah masyarakat yang sulit terjangkau.

Bayangkan juga kaitannya dengan perasaan bahwa nanti di akhirat, orang yang berkurban akan mendapatkan tempat yang lebih tinggi di surga. Dosa-dosanya akan diampuni. Hewan kurban akan menjadi “tunggangan” untuk lebih cepat sampai di surga. Tentu yang dimaksud di sini adalah pahala qurban.

Dan, itu semua bicara perasaan? Kembali ke perasaan bagi yang tidak berkurban, sementara dia mampu. Bahkan kalau pun berutang, maka itu juga diperbolehkan, selama ada kemampuan membayar. Kalau semua itu bicara tentang kurban perasaan, maka betul perasaan Anda yang dikorbankan. Perasaan sebagai seorang muslim atau mengaku sebagai itu, tetapi perintah untuk berkurban, padahal mampu, jelas perasaan yang dikorbankan.

Percayalah, Gaes, berkurban itu tidak bakal membuat kita miskin. Tidak ada ceritanya orang miskin karena menyisihkan sebagian rezekinya. Allah sendiri yang jamin kok! Kalau mau kurban, tetapi dikatakan kurban perasaan, ya, jelas merasa berat. Menyisihkan beberapa juta untuk beli hewan, cuma sehari tok, lalu disembelih, perasaan jelas yang berbicara di sini.

Namun, di akhirat nanti, ketika yang lain bisa masuk surga dengan mudah, sementara ada yang masih tertunda, mampir dulu “minum kopi” sangat panas di nonsurga, apakah masih juga bicara perasaan? Jika sudah di sana, sepertinya perasaan sudah tidak terlalu banyak bicara. Karena semuanya akan dikorbankan agar bisa lolos dari nonsurga itu. Mending sekarang, ketika waktu untuk berkurban masih belum hilang dari pandangan. Dan, yang lebih pas dan terasa masuk pak eko adalah bukan korban perasaan, melainkan justru sebagian keimanan yang dikorbankan.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: iduladhakambingkurbansapi kurbantradisi islam
Rizky Kurnia Rahman

Rizky Kurnia Rahman

Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka nulis pakai jempol.

ArtikelTerkait

investasi kambing mojok.co

3 Alasan Mahasiswa Perlu Mencoba Investasi Kambing

10 Juli 2021
5 Sapi Idaman untuk Idul Adha 2020 Versi Mahasiswa Peternakan peternak rakyat MOJOK.CO

Jelang Idul Adha: 5 Sapi Idaman Versi Mahasiswa Peternakan

21 Juli 2020
Panduan Membeli Susu Kambing Etawa Bubuk biar Nggak Salah Pilih

Panduan Membeli Susu Kambing Etawa Bubuk biar Nggak Salah Pilih

23 Agustus 2023
nyate

Serba Serbi Sambat: Mari Kita Nyate dengan Bijak!

12 Agustus 2019
Kenapa Tokoh Masyarakat Sering Kebagian Kepala Kambing Saat Iduladha? libur iduladha

Kenapa Tokoh Masyarakat Sering Kebagian Kepala Kambing Saat Iduladha?

8 Juli 2022
investasi kambing mojok.co

Pengalaman Duka Pengangkut Kambing: Dianggap Nggak Ramah Lingkungan Sampai Dikira Maling

29 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.