Sebagai orang yang menggunakan motor hampir setiap hari untuk berbagai keperluan, saya merasa ada beberapa kelengkapan yang wajib digunakan sekaligus selalu dibawa agar bisa berkendara dengan nyaman dan aman. Beberapa di antaranya: helm, masker, sarung tangan, jaket, juga jas hujan untuk mengantisipasi jika tiba-tiba hujan dalam perjalanan.
Bagi saya, membawa jas hujan adalah sesuatu yang mutlak dan wajib dilakukan saat mengendarai motor meski cuaca terpantau cerah. Sebab, saya benar-benar meyakini dan mengandalkan peribahasa, “sedia payung sebelum hujan” dalam mengantisipasi berbagai hal. Media penyimpanan jas hujan pun bisa di bagasi motor atau di dalam tas yang dibawa.
Selain itu, harga jas hujan pun saat ini bervariasi. Di beberapa toko, stasiun, terminal, dan pinggir jalan, bahkan ada jas hujan berbahan dasar plastik seharga Rp10.000-Rp25.000. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak membawa jas hujan bagi para pengendara motor sebagai tindakan antisipatif, sebelum basah kuyup selama di perjalanan.
Berdasarkan hal dan pertimbangan tersebut, saya pikir, memiliki sekaligus mempersiapkan jas hujan bagi para pengendara motor seharusnya bukanlah suatu hal yang sulit-sulit amat. Dan soal pemilihan jas hujan, saya sangat menyarankan untuk menggunakan yang setelan. Terpisah antara atasan (jas hujan) dan bawahan (celana). Jangan menggunakan jas hujan bermodel ponco atau yang sejenis jubah saat mengendarai motor. Jangan.
Pasalnya, saya punya pengalaman kurang menyenangkan saat menggunakan jas hujan berjenis ponco.
Kala itu, saat hujan turun cukup deras, sebagai pengendara motor, sudah sewajarnya saya menepi sejenak untuk menggunakan jas hujan. Pada waktu itu, hanya jas hujan jenis ponco yang saya miliki dan selalu digunakan saat hujan. Walau agak kebesaran dan kurang nyaman, tapi setiap kali saya gunakan selalu aman. Biasanya demikian.
Sampai suatu ketika, jas hujan ponco yang saya kenakan terkait rantai motor sendiri. Suwer. Rasanya nggak enak. Badan saya seperti dipaksa ditarik dan akhirnya saya jatuh dari motor. Beruntung, karena saat itu saya lagi nggak ngebut. Jadi, saya bisa menopang badan saya dan hanya mengalami luka ringan.
Setelah kejadian itu, saya nggak mau pakai jas hujan dengan jenis ponco lagi. Trauma. Betul-betul menyusahkan dan rawan bikin celaka. Lebih aman pakai jas hujan setelan aja. Ada atasan dan bawahan. Cara pakainya juga nggak ribet, kok. Tinggal sat-set-bat-bet, langsung bisa dipakai.
Lagipula, nih, ya. Setelah saya pikir-pikir sekaligus berdasarkan pengalaman, jas hujan ponco itu nggak betul-betul melindungi pengendara dari hujan. Saya punya alasan dan penjelasan yang bisa dipertanggungjawabkan soal ini.
Pertama, saat digunakan, jas hujan ponco itu tidak melindungi anggota badan kita secara menyeluruh. Untuk anggota badan bagian atas, dada, bahu, dan perut kita memang tertutup. Namun, bagian tangan sampai lengan masih kena basah. Belum lagi anggota tubuh bagian bawah. Dari lutut sampai mata kaki pasti kebasahan karena biasanya jas hujan ponco akan ketarik saat kita duduk di motor.
Kedua, oke, anggaplah jas hujan ponco yang kalian miliki panjang dan lebarnya bisa menutupi anggota badan kalian dengan paripurna. Tapi, apakah bikin kalian, sebagai pengendara bermotor, nyaman selama di perjalanan? Belum lagi kalau ngebut sedikit, jas hujannya jadi menggembung. Selain itu, jas hujan ponco yang kebesaran punya potensi cukup besar terkait ke rantai motor dan/atau komponen motor lainnya. Dan tentu saja hal itu sangat membahayakan pengendara.
Jadi, saran saya, sudah paling betul, aman, dan nyaman gunakan jas hujan setelan saat berkendara di tengah hujan. Demi keselamatanmu juga, lho.
Saya nggak berniat sama sekali untuk mendiskreditkan jas hujan ponco apalagi jadi buzzer bagi jas hujan setelan. Toh, jika dilihat dari fungsinya, keduanya sama-sama mampu menahan derasnya air hujan dan membantu agar anggota badan kita tetap aman dari tiap tetes air yang menerjang badan kita.
Kendati demikian, tetap ada satu yang harus dipilih untuk digunakan karena bukan hanya nyaman, tapi juga aman. Tentu saja tanpa ragu, saya akan memilih sekaligus menyarankan jas hujan setelan.
Tenang, tenang. Jas hujan ponco juga masih bisa digunakan dan berguna, kok. Bukan untuk dipakai saat berkendara. Tapi, saat main air dan hujan-hujanan aja.
BACA JUGA Lebih Baik Bertanya ‘Kapan Turun Hujan?’ Daripada ‘Kapan Kawin?’ dan artikel Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.