Ngapain takut sama kecoak? Laba-laba lebih ngeri kali!
Bagi manusia, selain menjadi sumber konsumsi dan menjadi teman hidup, binatang juga menjadi musuh yang cukup kejam. Kita semua pasti punya ketakutan yang cukup parah terhadap salah satu binatang. Entah itu binatang buas, atau binatang peliharaan sekalipun.
Alasan orang yang takut pada binatang pun bermacam-macam. Ada yang alergi, ada yang punya phobia tertentu, ada juga yang takut tanpa ada alasan apa pun. Aneh, sih, kalau takut tanpa alasan. Namun, kenyataannya memang begitu, mau bagaimana lagi? Akan lebih aneh kalau takutnya sama binatang tidak buas, terus takutnya tanpa alasan lagi.
Salah satu binatang yang ditakuti banyak orang padahal bukan binatang buas adalah kecoak. Mungkin lebih dari setengah populasi umat manusia saat ini punya ketakutan tersendiri terhadap binatang satu itu. Ada yang takut karena bentuknya menyeramkan, ada yang takut karena tingkahnya aneh, dan macam-macam.
Ya, meskipun kebanyakan dari mereka sebenarnya hanya jijik atau geli, tetapi itu sudah masuk ke kategori takut, kan? Ketakutan terhadap kecoak ini bisa dibilang sebagai ketakutan yang aneh. Pasalnya, tidak ada hal yang menyeramkan dan patut ditakuti dari seekor kecoak.
Begini, kecoak kan binatangnya kecil, paling hanya sebesar ibu jari orang dewasa. Kalau ada yang besar pun, populasinya pasti sudah sangat sedikit dan tidak mungkin akan kita temui di rumah-rumah. Itu dari ukuran.
Dari penampilan, tidak ada juga yang menyeramkan. Berwarna cokelat kehitaman sekujur tubuh, punya sayap, dua sungut, dan enam kaki, persis seperti serangga pada umumnya. Kecoak pun tidak bisa menggigit atau menyengat seperti beberapa serangga lainnya. Membunuh kecoak pun gampang sekali. Tinggal dipukul pakai sapu, sandal, atau sepatu, kecoaknya pasti sudah penyet. Kalau mau menyiksa sedikit, sebelum dipukul ya tinggal dibalik saja badannya biar telentang dan susah bergerak.
Maka, adalah hal aneh masih banyak orang yang takut atau malah histeris melihat kecoak. Semakin ditakuti, dia akan semakin pede di dunia ini. Jangan beri kesempatan itu. Kalau memang ada serangan kecoak satu batalion atau ada monster kecoak berukuran sebesar gedung DPR dan setinggi menara BCA, baru wajar kalau kita takut. Namun, kalau cuma satu atau dua, ya tinggal dipukul saja, kan, beres. Tidak perlu takut atau histeris segala. Toh, mana mungkin ada monster kecoak? Kalaupun ada, bentuknya itu terlalu jelek untuk menjadi monster.
Daripada takut dengannya, lebih baik takut dengan laba-laba saja. Laba-laba ini hewan yang lebih pantas untuk ditakuti ketimbang kecoak. Bayangkan, dari penampilannya saja laba-laba punya tubuh yang unik, dan delapan kaki yang panjang. Delapan kaki, lebih banyak dua kaki dari serangga lainnya.
Kalaupun ada monster laba-laba, pasti akan lebih keren, walaupun akan lebih bikin takut juga. Dari segi warna pun lebih keren. Ada yang hitam penuh, ada juga yang hitam kuning, hitam biru, dan beberapa warna lagi. Belum lagi, laba-laba ini adalah binatang yang beberapa spesiesnya punya racun yang mematikan. Pilihannya hanya dua, kalau terkena racun laba-laba. Kalau tidak mati, ya jadi Spiderman.
Laba-laba memang bukan binatang yang atraktif seperti kecoak. Akan tetapi, jangan pernah meremehkan laba-laba meskipun kerjaannya cuma nongkrong di sarangnya. Okelah kalau laba-laba rumahan yang ukurannya lebih kecil dan ada warna lain selain hitam. Kalau laba-laba yang ada di kabel-kabel listrik, yang hitam legam dan besarnya bukan main, itu jelas lebih menyeramkan dan mematikan. Kalau diadu dengan kecoak, ya sudah jelas laba-laba yang menang telak. Kecoak itu tidak punya senjata selain tingkahnya yang petakilan itu.
Maka, harusnya sudah jelas bagaimana kita memosisikan kecoak dan laba-laba sebagai binatang. Kecoak tidak lagi harus ditakuti. Anggap kecoak adalah binatang yang sekadar binatang. Kalau ketemu binatang satu itu, biarkan saja atau usir dengan kaki. Kalau silakan diusir dengan cara kalian masing-masing.
Akan tetapi, kalau laba-laba, jangan coba-coba melawannya sendiri. Melawan laba-laba harus memakai strategi dan harus matang. Jangan sampai ceroboh dan gegabah. Misal ketemu laba-laba, coba diskusikan dengan teman-teman kalian bagaimana cara melawannya. Ingat, bukan kecoak yang harus ditakuti, tetapi laba-laba.
BACA JUGA Hewan-hewan Ini Lebih Bucin dari Fiersa Besari dan tulisan Iqbal AR lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.