Jamuan makan malam bersama keluarga Sarah berjalan dengan lancar di Si Doel Anak Sekolahan episode 47. Mas Karyo dengan sok tahunya pesan steak dan salad, diikuti oleh Atun dan Mandra. Jadilah saat makan malam selesai, Atun dan Mandra masih sambat lapar. Karena tadi nggak ada nasinya, katanya. Hahaha. Papa dan Mama Sarah kelihatannya sangat terkesan dengan kepribadian Doel, apalagi saat papanya tahu Doel tidak mau dijemput ke acara makan malam itu dan memilih berangkat naik opelet.
Besok paginya, tragedi terjadi. Mandra sakit perut. Mandra menyalahkan salad yang semalam dia makan. Lalapan belanda kalau kata Mandra. Kata Atun sih itu bukan karena saladnya, memang perut Mandra aja yang nggak cocok makan begituan. Ke Doel, Atun bilang begini:
“Bang, Atun demen deh kalau punya pacar kayak papanya Sarah. Tinggi, cakep, berewokan lagi.”
“Gimana sih? Ntar kalau Mas Karyo denger kan nggak enak,” kata Doel.
“Gampang, Tun! Si Karyo lu empanin kacang panjang aja, ntar dia mulur!” sahut Mandra dari dalam kamar mandi. Hahaha. Kampret!
Ternyata Mak Nyak juga masih terkesan dengan sikap baik kedua orang tua Sarah. Mak Nyak bilang ke Doel, misalkan nanti Doel pulang tidak terlalu sore, Doel diminta Mak Nyak untuk membawakan sayur asem ke rumah Sarah. Supaya papa dan mamanya Sarah bisa mencicipi.
Tak lama ada Engkong Ali datang. Seperti biasa, kalau Engkong emosi tinggi penyebabnya pasti Nyak Rodiyah. Engkong Ali tidak tahan dengan anak-anaknya Nyak Rodiyah yang kerjanya minta duit melulu. Engkong nekat mau bercerai saja, katanya.
Eh, Nyak Rodiyah nyusulin naik ojek. Engkong langsung sembunyi di kamar Doel dan berpesan ke Mak Nyak supaya nggak bilang ke Nyak Rodiyah kalau dia ada di situ. Tapi Atun dan Mandra susah diajak kerja sama akhirnya ya ketahuanlah Engkong ngumpet. Nyak Rodiyah berusaha menjelaskan duduk perkara sebenarnya ke Mak Nyak, tapi Engkong tetap nyolot. Intinya Engkong sudah bosan dimintain duit terus oleh anak-anaknya Nyak Rodiyah.
Sementara itu, di Trackindo, banyak kandidat karyawan yang ternyata tidak diterima. Doel yang menunggu di situ merasa waswas juga, takut ditolak. Tapi ternyata teman Pak Harry yang dikenalnya di situ malah memanggil Doel untuk bertemu langsung dengan pimpinan mereka.
Pak Benny mengajak Doel bicara dulu sebelum akhirnya memberitahukan hasilnya. Setelah melihat hasil wawancara dan tes yang sudah dilalui Doel, juga cerita pengalaman kerjanya dari Pak Harry, Pak Benny memutuskan untuk menerima Doel bekerja di Trackindo. Doel sempat ditanya apakah dia bersedia ditempatkan di luar kota atau luar negeri, Doel menjawab dia bersedia. Pak Benny lalu melanjutkan bahwa minggu depan Doel akan dikirim ke Swiss.
Doel mulai gamang. Di satu sisi dia bahagia sekali bisa diterima kerja di Trackindo yang merupakan perusahaan besar. Di sisi lain, Doel ingat perkataan Almarhum Babe Sabeni tentang mencari rejeki kenapa harus jauh-jauh ke seberang lautan. Doel melangkah keluar kantor dengan bimbang.
Orang pertama yang dikabari Doel soal pekerjaannya ini adalah Pak Harry. Doel datang ke kantor Om Wisnu dan menemui Pak Harry. Dia berterima kasih atas bantuan dan rekomendasi dari Pak Harry plus Doel mau pamitan karena minggu depan dia akan berangkat ke Swiss. Pak Harry sangat bahagia mendengar kabar ini, dia tahu Doel orang baik dan pasti akan sukses.
Di akhir cerita Si Doel Anak Sekolahan episode 47, Doel ternyata mampir ke makam Babe Sabeni setelah menemui Pak Harry. Mungkin Doel mau berpamitan. Akhirnya Doel kerja juga ya, mylov.
Tapi apakah Mak Nyak bakal kasih izin Doel untuk berangkat?
Daftar sinopsis sebelumnya: Si Doel Anak Sekolahan musim 1, Si Doel Anak Sekolahan musim 2, dan Si Doel Anak Sekolahan musim 3.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.