Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menyebar Fitnah terhadap Tenaga Medis Adalah Cara Bahagia Orang-orang dengan Otak Sebesar Kacang Polong

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
24 Juli 2020
A A
fitnah tenaga medis mojok

fitnah tenaga medis mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Lewat membaca judul, jika kalian menebak bahwa saya menulis tentang fitnah terhadap rumah sakit dan tenaga medis yang sedang rame di media sosial, kalian benar.

Finah bergulir bagai bola salju. Awalnya kecil, lalu menggelinding makin besar. Awalnya tak berbahaya, lama-lama memangsa semua yang ada. Barangkali, penemuan terburuk manusia bukanlah dinamit, namun fitnah. Mari kita ketuk kuburan Alfred Nobel agar dia tak menyesali temuannya, karena apa yang ia buat tak ada seujung upil, jika berbicara tentang efeknya.

Hal menyebalkan yang ada pada dalam diri manusia adalah bagaimana mereka ingin diri mereka dilihat sebagai pusat tata surya. Mereka ingin dilihat sebagai manusia dengan suara terindah, pemikiran terhebat, badan paling tegap, tetek yang paling indah. Pokoknya mereka ingin jadi yang paling di antara yang paling. Pada titik tertentu, mereka bahkan ingin menjadi manusia terbodoh dari manusia bodoh yang lainnya. Selama itu membuat mereka ada di puncak tertinggi, mereka akan melakukannya.

Tentu, kadang hal itu mendorong manusia menjadi pribadi yang lebih baik. Ada momen tertentu di mana dunia jadi lebih baik karena hal itu. Tapi yang terlihat lebih banyak adalah bagaimana manusia berlomba-lomba menarik perhatian menjadi “yang paling”, tapi dalam hal yang sama sekali tidak berfaedah.

Dalam perkara fitnah terhadap rumah sakit dan tenaga medis ini, saya yakin beberapa manusia berlomba menjadi “yang paling”. Mereka ingin menjadi yang paling tahu tentang kebusukan dunia medis. Mereka ingin menjadi yang paling dirugikan oleh dunia medis. Virus yang sedang membunuh ratusan ribu manusia ini tak lagi penting. Bagi mereka, ribuan notifikasi yang tak berhenti berdering adalah kepuasan batin.

Yang mereka lakukan kira-kira seperti ini: mereka akan menceritakan bude, pakde, bapak, ibu, tetangga depan rumah Naruto, atau saudara jauh Tomi Soeharto yang diminta membuat pengakuan untuk segepok uang. Ketika mereka diminta untuk menyodorkan bukti, mereka akan berkelit. Takut terkena UU ITE lah, takut keluarga mereka diteror lah, takut kerjaan mereka hilang lah. Intinya hanya satu, mereka tak punya bukti.

Ribuan orang memencet tombol like, ribuan lainnya memencet tombol retweet, ribuan lainnya berdebat. Orang-orang dengan otak seukuran kacang polong ini bangga. Eksistensi mereka dikenang dengan cara menebar fitnah.

Membungkam satu orang yang menyebar fitnah dengan bukti pada titik ini hampir tak ada gunanya. Bagai Lernaean Hydra, penggal satu kepala, maka akan tumbuh dua kepala. Orang-orang ini berlomba menjadi manusia dengan cerita paling bombastis. Dan saya amat yakin, omongan mereka bagai tai segar yang keluar dari dubur.

Baca Juga:

Pengalaman Saya Menjalani KKN Gaib, Sendirian Ngerjain Proker, Tau-tau Selesai

Sisi Positif dari Rencana Menteri Kesehatan Mendatangkan Dokter Asing yang Menjadi Kontroversi dan Menuai Penolakan

Pada beberapa kesempatan dalam hidup kita, kita pasti pernah berbohong. Bohong dalam konteks ini bukanlah macam melarikan uang SPP, namun bohong untuk mengunggulkan diri. Orang-orang yang tiba-tiba punya info A1 tentang dunia medis bertindak seperti itu. Mereka merancang berita bohong agar mereka dikenal dan jadi pusat perhatian. Yang mereka lakukan tak ubahnya seperti coli, membayangkan sesuatu yang fana untuk kepuasan yang sama fananya.

Mereka tak peduli fakta bahwa rumah sakit justru sedang mengalami penurunan pasien karena pandemi. Mereka tak peduli fakta bahwa banyak tenaga medis yang meninggal karena virus tersebut. Mereka tak peduli banyak anak tenaga medis yang menangis tiap malam karena rindu orang tuanya.

Tenang, saya tak membela tenaga medis dan rumah sakit secara membabi buta. Saya tahu bahwa dunia medis memang tak sepenuhnya suci. Orang jahat bertebaran di bidang mana pun. Tapi ketika bacot yang kau keluarkan membahayakan hajat hidup orang banyak, saat itulah masalah jadi pelik.

Masalah fitnah ini bagi saya sudah keterlaluan. Yang kalian jadikan ajang masturbasi intelektual itu adalah suami dari istri yang khawatir. Yang kalian fitnah itu adalah seorang istri yang rindu anaknya. Yang kalian jadikan gunjingan adalah seorang pemuda yang baru saja diusir dari kos karena pemilik kosnya ketakutan.

Saya sarankan kalian melakukan hal tidak berguna lainnya. Lakukan apa pun, asal itu tidak membahayakan hajat hidup manusia lain. Kalian bisa melihat Kekeyi yang sedang melahap cilok. Kalian bisa main Mobile Legends. Sungguh, hidup ini penuh dengan hal-hal tidak berguna yang tidak berbahaya.

Kalian bebas melakukan apapun, asal tidak menyebar fitnah.

BACA JUGA Hanya untuk Dua Pertandingan Ini Saja, Real Madrid Jangan Ikut-ikutan Arsenal dan artikel Rizky Prasetya yang lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2020 oleh

Tags: fitnahpandemitenaga medis
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

bioskop karia mojok.co

5 Alasan Menahan Diri ke Bioskop Saat Resmi Buka

11 Juli 2020
Daftar Kombinasi Tokoh Anime yang Cocok Jadi Paslon Kepala Daerah terminal mojok.co

Daftar Kombinasi Tokoh Anime yang Cocok Jadi Paslon Kepala Daerah

13 Desember 2020
Terima Kasih Pemerintah Telah Melahirkan Konspirator seperti JRX terminal mojok.co

Terima Kasih Pemerintah Telah Melahirkan Konspirator seperti JRX

14 Juli 2021
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois

17 Mei 2020
Survei bahwa Orang Tua Setuju Sekolah Tatap Muka Hasilnya Tinggi, kok Bisa? terminal mojok.co

Survei bahwa Orang Tua Setuju Sekolah Tatap Muka Hasilnya Tinggi, kok Bisa?

5 April 2021
Sweet Tooth: Refleksi Menakutkan dalam Upaya Manusia Hadapi Pandemi terminal mojok.co

Sweet Tooth: Refleksi Menakutkan dalam Upaya Manusia Hadapi Pandemi

3 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.