Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Nama yang Bagus Bukan Jaminan Kelakuan Baik

Erwin Setia oleh Erwin Setia
8 Juli 2019
A A
nama

nama

Share on FacebookShare on Twitter

Betul belaka bahwa nama adalah doa dan tiap-tiap orang tua menyelipkan harapan kepada anak-anak mereka mula-mula lewat pemberian julukan. Seorang bayi di Bekasi diberikan nama “Google”. Kita kemudian tahu, julukan itu bukan untuk memperolok-olok si bayi, melainkan orang tua menginginkan si anak bisa berguna dan dapat diandalkan orang banyak seperti Google—perambah buatan Larry Page dan Sergey Brin.

Ada pula Muhammad Rizki yang bisa jadi adalah temanmu atau mungkin namamu sendiri. Sebuah julukan dengan berbagai varian pada kata “rizki”. Ada yang berjuluk “Riski”, “Rizky”, “Rizqi”, “Rezki”, dan ada juga “Riziq”. Sudah jelas maksud orang tua yang memberikan sebutan pada anak mereka demikian. Kata “Muhammad” mengandaikan harapan bahwa anak mereka kelak bisa berperangai terpuji selayaknya Nabi Muhammad; sedang kata “Rizki” adalah cita-cita semoga kelak si anak menjadi manusia berlimpah rezeki.

Sebutlah julukan lain, niscaya Anda akan menemukan semua sebutan tersebut mengandung doa. Namun, nama saya adalah perkecualian. Nama saya Erwin Setia. Kata pertama lazim saja sebagai sebuah sebutan, sementara kata kedua kerap disalahpahami bahwa orang tua saya bermaksud agar saya menjadi manusia yang setia kepada kekasih, rekan sejawat, nusa bangsa, dan agama.

Padahal tidaklah demikian. Kata “Setia” pada nama saya adalah kecelakaan sejarah yang manis. Seharusnya sebutan saya adalah “Erwin Septian” berhubung saya lahir pada bulan September dan pada masa ketika nama Erwin Gutawa mulai mencuat. Ini ulah bapak saya. Ibu saya memesankan agar saya dinamai “Septian”, namun yang masuk ke dalam lubang telinga bapak saya adalah “Setia” dan demikianlah sampai sekarang.

Pendengaran bapak saya tak bisa sepenuhnya disalahkan. Barangkali itu hanyalah pengaruh alam bawah sadar beliau yang senantiasa menjaga kesetiaan. Begitulah adanya. Hingga umur beliau menjelang tujuh puluh, bapak saya masih setia bersama ibu saya dengan kesetiaan yang mengagumkan. Meskipun asal-usul nama saya hanyalah kecelakaan, saya tetap bertekat mewujudkan maknanya dan begitulah seharusnya.

Perihal sebutan terkadang membuat saya tergelitik. Saya pernah punya seorang kawan yang menyandang nama Nabi paling mulia. Muhammad. Tetapi, selain nama, saya nyaris tidak bisa menemukan lagi sisi baik pada dirinya. Ia tidak buruk-buruk amat sebetulnya. Namun, mengatakannya sebagai “baik-baik saja” jelas merupakan sikap memanipulasi fakta.

Bukan hanya ia. Masih ada beberapa orang dengan sebutan baik-baik yang saya kenal, tapi kelakuannya bagai sumur dan Planet Pluto dengan julukan yang disandangnya.

Pada titik ini saya memahami betul sebuah ungkapan yang menyebutkan bahwa memang tidak setiap doa dikabulkan. Begitu pula, tidak setiap nama sesuai harapan.

Baca Juga:

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

Kita mungkin menemukan banyak orang yang memiliki nama mirip Nabi atau tokoh mulia tapi kelakuannya seperti iblis. Barangkali kita juga kerap mendapati orang berjuluk “Muhammad Rizki” tapi kondisi finansialnya membuat kita terharu. Atau barangkali kita pernah menemukan seseorang berjuluk bagus sekali, tapi si empunya nama bahkan tidak mengerti apa namanya—boro-boro mau mewujudkan maksud nama tersebut.

Lagi pula, rasa-rasanya tidak banyak orang yang merasa perlu bertanggungjawab terhadap julukan yang ia miliki. Mereka pikir “apalah arti sebuah nama”. Mereka kira sebutan hanyalah pemberian orang tua belaka, yang tak harus diserius-seriusi amat.

Jadi, tak perlu heran kalau di sekitarmu ada orang-orang berjuluk Ahmad—misalnya—namun kelakuannya menjijikkan bukan main. Atau seseorang berjuluk Chairil Anwar tapi bikin puisi saja tidak becus. Atau seseorang dengan sebutan lainnya, yang sangat tidak bersesuaian dengan keadaan si empunya.

Bagaimanapun, nama hanyalah nama. Ia bukan penjamin seseorang bakal berlakuan buruk atau baik. Jadi, tidak perlu menaruh harapan kelewat muluk terhadap orang-orang dengan komposisi julukan yang brilian. Orang-orang dengan susunannya berbahasa Arab belum tentu mengerti bahasa Arab dan orang-orang dengan susunan kebarat-baratan belum tentu mengerti bahasa Inggris.

Maksud saya, kita tidak bisa menilai orang begini-begitu hanya berdasarkan sebutan saja. Pada akhirnya kelakuan adalah satu hal sendiri yang terpisahkan dari julukan seseorang. Sifat, tingkah laku, dan kondisi seseorang sama sekali tidak bisa ditentukan semata oleh sebutan yang disandangnya.

Sebab, sekali lagi, nama hanyalah doa. Dan doa tidak akan pernah terkabul tanpa usaha apa-apa. Begitu, bukan?

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: doajulukankebiasaankebudayaannamanama anak
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

hantaran

Salah Satu Indahnya Keberagaman: Dapat Hantaran dan Menikmati Makanan saat Hari Raya Agama Lain

12 Agustus 2019
Tutorial Bikin Nama Anak yang Simpel tapi Tetap Menarik

Tutorial Bikin Nama Anak yang Simpel tapi Tetap Menarik

16 April 2020
Kartu Nama Apakah Simbol Bangsawan Ini Masih Berguna Terminal Mojok

Kartu Nama: Apakah Simbol Bangsawan Ini Masih Berguna?

9 Desember 2022
nama anak indonesia diambil dari nama 25 nabi islam muslim indonesia sensus penduduk 2020

Dua Nama Anak yang Diprediksi Paling Jarang Muncul di Sensus Penduduk 2020

9 April 2020
Mempertanyakan Nama Anak 'Queenzha' yang Jadi Favorit Orang Tua Muda Terminal Mojok

Kenapa Nama Anak ‘Queenzha’ Jadi Favorit Orang Tua Muda?

28 Februari 2021
kota pati sejarah nama julukan mojok.co

Mengenal Kota Pati Melalui 6 Julukannya: Dari Kota Kacang sampai Kota Seribu Karaoke

20 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.