Perempuan nggak pernah salah, apalagi kalau PMS—hiyahiyahiya. Perempuan sama sekali nggak pernah salah katanya. Jadi, perempuan yang sudah mulai beranjak remaja sampai dewasa pastinya sudah mengalami menstruasi. Perempuan pada umumnya mendapatkan menstruasi pertamanya sekitar umur 11-15 tahun bahkan saat ini dibawah 11 tahun terkadang para perempuan sudah mengalaminya—ada beberapa karena faktor mengapa perempuan yang mengalami menstruasi sebelum waktu normal terjadi.
Para perempuan menstruasi pun memiliki gejala-gejala menstruasi yang terkadang membuat tidak nyaman diri sendiri maupun orang lain alias kena imbasnya. Yup, PMS—premenstruation syndrome—yaitu gejala-gejala yang terjadi saat sebelum menstruasi.Gejala-gejala yang biasa dialami para perempuan ini biasanya ditandai dengan rasa kram di bawah perut, pinggul yang seakan-akan pegal sekali, payudara yang kadang sedikit nyeri bahkan sampai naik turunnya mood alias emosi yang tidak terkontrol.
Nah ini nih—dampak PMS yang satu ini kena imbasnya banyak. Mood yang nggak terkontrol ini sendiri kadang buat diri sendiri juga nggak nyaman. Biasanya orang sekitar, teman-teman, sahabat, sampai pacar sering kena imbas PMS. Yah, saya sendiri pun pernah menjadi tersangkanya kok. hehe. Saat itu benar-benar bawaannya cepat marah dan gampang baper—terbawa perasaan.
Kasusnya saat itu sedang chat grup dengan konteks bahas event kepanitiaan—karena ada sesuatu hal yang saya tidak suka dari perkataan salah satu anggota—saya lantas auto-cerewet dan blak-blakan saya bilang nggak suka dan tersinggung. Padahal yah itu benar-benar masalah sepele sekali— dan terlebih saya juga bukan tipe orang yang blak-blakan.
Teman-teman anggota pun langsung berkomentar, “kamu ini PMS ya” benar-benar tersinggung dan sampai keluar grup WhatsApp saat itu. Tak disangka seseorang yang saya omelin pun meminta maaf dengan serius. Begitu cepat fase naik turun mood beberapa jam kemudian saya merasa menyesal dan mengatakan bahwa mungkin fase premenstruation saya sedang terjadi.
Sebaik-baiknya teman atau pacar ialah yang mampu memahami perempuan PMS. Betapa sabarnya mereka saat mengalami korban tersangka PMS. Karena hormon tak seimbang satu orang semua kena imbasnya. Ada hal-hal saya ringkas menurut pengalaman saya sendiri yang perlu diketahui dan diterapkan pada kalian dan tentu saja saya sendiri ketika menghadapi perempuan dengan mood naik turun kayak Jet Coaster gini.
Pertama, pahami mereka walaupun kalian—pacar, teman, sahabat—bukan tipe orang yang peka. Di sini juga menjadi latihan kesabaran anda. Nggak PMS aja kadang susah dipahamin—lah ini tambah PMS kami semakin cerewet, moody-an dan nggak jelas. Sing sabar mas yhaaa~
Kedua, jangan pernah bales emosinya. Ini nih penting, nimpalin emosi alias balik emosi dan marah-marah ke mereka para PMS cuma buang-buang energi sih. Kebanyakan dari mereka hanya emosi sesaat. Nggak lama mereka juga balik seperti biasanya. Cukup tanggepin dan komentar aja yang penting nggak balik emosi ke dia. Sabar gaes yhaaa~
Ketiga, jadi pendengar yang baik. Mereka si para PMS pasti ada aja masalah kecil dikomentarin alias dicerewetin. Kalian yang lagi deket sama manusia PMS nih cukup menjadi pendengar yang baik, jadi kalau bisa mereka curhat atau apa jangan dicuekin makin ice-mosi nanti.
Keempat, kalau bisa sedikit menjaga omongan atau olok-olok yang biasa kamu lontarin kepada si manusia PMS ini. okeh, kalau biasanya si PMS gak pernah sama sekali kesinggung atau emosi, bisa jadi saat dia mengalami fase ini agak baper nih alias kebawa perasaan. Kalau kalian tipe orang yang gampang banget olokin dia pas momen gini tolong dikontrol. Memang dianya mungkin nggak akan bilang tersinggung kek saya tadi—hehe—tapi bisa jadi nggrundel di dalam. hmm, baper~
Kelima, kalau semua sudah kamu laksanakan tapi si manusia PMS tetap dalam kondisi moody-an, gampang ngambek, dan emosi. Coba deh kasih petuah-petuah atau hadiah, misal makan—eh. Barangkali—ya barangkali ya—si PMS balik lagi dengan emosi yang tenang dan asik lagi nongkrong bareng kalian.
Keenam, setelah semua yang kamu lakukan sudah terlaksana dari pertama sampai kasih hadiah nggak mempan. Mungkin ini saatnya untuk berdoa kepada Sang Maha Kuasa untuk mengembalikan mereka ke mood yang semula—*berdoa dipersilakan~
Bagaimanapun kiat-kiat tadi nggak harus dan wajib dicoba tapi kalau mau mencoba dan praktekin ya monggo. Toh demi kesejahteraan kita bersama dan demi kesejahteraan kamu dan doi. huehuehue.