Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

4 Hal yang Jarang Orang Bicarakan tentang Serial TV Upin Ipin

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
8 November 2025
A A
4 Hal yang Jarang Orang Bicarakan tentang Serial TV Upin Ipin Mojok.co

4 Hal yang Jarang Orang Bicarakan tentang Serial TV Upin Ipin (wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Sekarang ini, tak banyak kartun yang bisa dinikmati oleh semua umur. Kebanyakan dibuat hanya untuk anak-anak. Sekalinya ada kartun yang bisa ditonton juga oleh orang dewasa… eh, rumah produksinya berasal dari negara tetangga. Ya, apalagi kalau bukan serial TV anak-anak Upin Ipin. Akui aja, meski sudah berkawan akrab dengan minyak angin, kamu pasti masih nonton kisah si kembar botak ini, kan?

Banyak orang jatuh cinta pada Upin Ipin karena jalan ceritanya yang sederhana, tapi hangat. Memang, alur cerita yang menarik sering jadi alasan utama orang menonton serial ini. Tapi, apa iya serial TV anak-anak asal Malaysia ini hanya soal cerita yang menghibur saja? Tentu saja tidak. Sorry, tanya sendiri, jawab sendiri.

Di balik tawa dan kelucuan khas anak-anak Kampung Durian Runtuh, sebetulnya ada banyak hal yang jarang dibicarakan oleh penonton. Entah karena kita terlalu fokus pada ceritanya yang lucu, atau karena merasa topiknya terlalu remeh untuk dibahas, sehingga takut dibilang lebay oleh para penggemar Upin dan Ipin garis keras. Padahal, ‘jarang dibicarakan’ disini bukan melulu tentang hal yang negatif. Bisa jadi justru berkaitan dengan hal-hal positif yang membuat Upin & Ipin tetap relevan sampai sekarang.

#1 Grafik dan sinematografi Upin Ipin makin halus

Kalau menonton ulang episode Upin Ipin saat pertama kali rilis, kita akan sadar betapa jauhnya perkembangan kualitas grafik serial ini. Dulu, bentuk wajah karakternya masih agak kaku. Pencahayaannya pun terkesan seadanya dan tekstur benda di sekitarnya tampak polos.

Sekarang? Eleuh-eleuh, lihat tuh Kak Ros. Kawai pisan! Udah kayak habis operasi plastik di Korea saja. Karakter lain pun tak kalah memesona. Mail terlihat lebih ekspresif, Tok Dalang makin karismatik… semuanya! Semua karakter jadi lebih enak dilihat.

Bukan hanya itu saja. Pencahayaannya juga sekarang lebih realistis, bayangan tampak lembut, dan detail seperti serat kain baju, lantai kayu rumah Opah, hingga daun pisang di pasar, semuanya terlihat hidup. Bahkan, transisi kameranya pun jauh lebih sinematik. Alias, nggak cuma potongan gambar statis seperti dulu.

#2 Upin dan Ipin tak lagi nakal

Nah, ternyata yang berubah tak hanya tampilan grafiknya saja. Penggambaran karakternya pun ikut berevolusi. Di episode awal, Upin dan Ipin digambarkan seperti bocah kampung yang jahil dan tengilnya minta ampun. Tapi, seiring waktu, identitas itu perlahan memudar. Upin dan Ipin tak lagi sebandel dulu. Mereka kini lebih… apa, ya? Feminin? Imut? Itulah pokoknya.

Kalian ingat nggak tingkah dua bocah botak itu di Upin Ipin the Movie: Geng Pengembaraan Bermula ? Berani-beraninya mereka menyebut Tok dalang dengan sebutan “Orang tua kedekut”. Ampun ah ni budak. Btw, “kedekut” ini berasal dari bahasa Melayu, yang berarti pelit atau sangat hemat (dalam konteks negatif).

Baca Juga:

Tok Dalang dalam Serial Upin Ipin: Sosok Lansia Produktif dan Berdaya yang Patut Kita Tiru

3 Hal di Malaysia Ini Membuat Saya Ingin Jadi The Next Susanti!

Upin Ipin yang tak lagi nakal ini saya yakin terjadi karena serial ini mendapat atensi yang luar biasa. Bisa jadi, ada semacam “Kak Seto versi Malaysia” yang mengingatkan tim produksi agar lebih berhati-hati dalam menulis dialog. Takut anak-anak niru soalnya. Hasilnya? Upin Ipin jauh lebih sopan, lebih manis, dan tentu saja, lebih aman untuk ditonton keluarga.

#3 Opah jadi lebih meme-able

Selanjutnya, mari kita bahas soal Opah, neneknya si kembar. Opah dalam serial Upin dan Ipin juga jarang dibicarakan. Mungkin, karena dia dianggap hanya sebagai tokoh pelengkap saja kali, ya?

Seperti Upin dan Ipin yang mengalami pergeseran karakter, tokoh Opah pun demikian. Di awal-awal episode, Opah digambarkan sebagai sosok nenek-nenek pada umumnya yang lembut, rajin menasihati, tapi bisa tegas sesekali. Namun, entah sejak kapan, karakter Opah mulai punya sisi lain. Opah seringkali lebih santai, lebih konyol, bahkan kadang nyeleneh. Saking kocaknya, tokoh Opah sering dijadikan bahan meme oleh warganet.

Opah yang lebih memeable ini akhirnya jadi… Gimana, ya? Lucu, sih. Cuma, kok rasanya kayak ada semacam penyeragaman karakter di rumah hijau, ya? Karakternya sama-sama dibuat jenaka dan sama-sama ekspresif. Nyaris tak ada pembeda. Sesuatu yang mungkin membuat cerita terasa lebih ringan, tapi di sisi lain, menghapus nuansa “nenek” dalam cerita.

#4 Si kembar memang tetap di TK, tapi…

Terakhir, penonton setia Upin dan Ipin sering kali mengeluh, “Kapan sih mereka naik SD?” Tapi, jarang ada yang menyoroti satu hal penting, yaitu betapa berat sebenarnya cerita Upin Ipin sekarang.

Maksud saya begini, secara fisik Upin Ipin memang sengaja dipertahankan sebagai bocah Tadika Mesra. Les’ Copaque tentu tak mau ambil risiko besar mengubah usia si kembar. Selain bisa menghilangkan sisi lucu dan polos yang jadi ciri khasnya, takut aja nanti netijen makin nglunjak. Minta dibikin Upin Ipin versi SMP, SMA, atau banyak versi lain.

Akan tetapi, meski tubuh mereka tetap mungil dan seragamnya itu-itu saja, Upin dan Ipin sesungguhnya sudah tumbuh. Bukan secara usia, melainkan lewat cerita. Dan itu, jarang orang-orang bicarakan. Kalau tidak percaya, coba deh kalian bandingkan jalan cerita Upin Ipin yang dulu dan sekarang.

Jalan cerita serial satu ini kini semakin kompleks, konfliknya makin manusiawi dan relevan. Ada tema kehilangan, tanggung jawab, dan makna kerja keras yang perlahan disisipkan di tiap episodenya. Untungnya, tema-tema berat ini bisa diceritakan dengan apik. Jadi, yang nonton tidak merasa seperti sedang nyimak mata kuliah 2 SKS.

Kira-kira, apa lagi ya hal-hal yang jarang orang bicarakan tentang Upin dan Ipin?

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Karakter “Upin Ipin” yang Terkenal Green Flag, tapi Aslinya Red Flag Banget.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 November 2025 oleh

Tags: IpinKak Rosopahserial malaysiaUpinUpin dan Ipinupin-ipin
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Ehsan “Upin Ipin” Nggak Becus Jadi Ketua Kelas, Dia Nggak Mengayomi Teman-temannya Mojok.co

Ehsan “Upin Ipin” Nggak Becus Jadi Ketua Kelas, Dia Nggak Mengayomi Teman-temannya

5 Juli 2024
Andai Tok Dalang Upin dan Ipin Tinggal di Kampung Saya: Bakal Menjabat Ketua RT Seumur Hidup

Andai Tok Dalang “Upin dan Ipin” Tinggal di Kampung Saya: Bakal Menjabat Ketua RT Seumur Hidup

1 Agustus 2023
Merasakan Keseruan Kampung Durian Runtuh “Upin dan Ipin” Saat Tahun Baru Mojok.co kampung ramah anak

Kampung Durian Runtuh Upin Ipin, Contoh Terbaik Kampung Ramah Anak, Bisa Banget Ditiru!

23 Januari 2024
Dari Upin dan Ipin Kita Tahu, Fenomena “Halo Dek” Juga Terjadi di Malaysia. Abah dan Emak Salah Satunya. Mojok.co

Dari Upin dan Ipin Kita Tahu, Fenomena “Halo Dek” Juga Terjadi di Malaysia. Abah dan Emak Salah Satunya 

17 Mei 2024
Menghitung Penghasilan Tok Dalang Upin Ipin yang Membuatnya Jadi Crazy Rich Kampung Durian Runtuh

Menghitung Penghasilan Tok Dalang Upin Ipin yang Membuatnya Jadi Crazy Rich Kampung Durian Runtuh

7 April 2024
6 Alasan Susanti di Kartun Upin Ipin Nggak Perlu Balik ke Indonesia Terminal Mojok

6 Alasan Susanti di Kartun Upin Ipin Nggak Perlu Balik ke Indonesia

16 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga Mojok.co

Jalan Panggung, Sisi Lain Surabaya yang Tidak Pernah Saya Duga

9 Desember 2025
Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus Mojok.co

Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus

10 Desember 2025
Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

9 Desember 2025
Saya Bangga Setengah Mati Lahir dan Besar di Kebumen (Unsplash)

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

10 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya
  • Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah
  • Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur
  • Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua
  • Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban
  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.