Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya

Muhammad Zaki Barkah Adima oleh Muhammad Zaki Barkah Adima
7 November 2025
A A
3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya

3 Kuliner Solo yang Bikin Culture Shock Lidah Sunda Saya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang lahir dan besar di tanah Sunda, pindah ke Solo awalnya terasa biasa bagi saya. Soalnya sama-sama masih di Pulau Jawa, orangnya sama-sama sopan dan senyum. Tapi ternyata setelah beberapa bulan tinggal di Solo, saya menyadari satu hal yang lumayan bikin lidah saya kaget. Kuliner Solo rasanya manis, euy!

Saya tahu, orang Solo dan Jawa Tengah umumnya terkenal menyukai rasa manis. Tapi baru ketika benar-benar tinggal di sini saya menyadari kadar manisnya bukan sekadar lebih manis. Ini manis banget. Dari pengalaman lidah saya yang kadang sampai bingung antara makan atau minum gula cair, akhirnya saya menemukan tiga kuliner Solo yang sering bikin lidah orang Sunda syok.

#1 Nasi goreng rasanya kayak nasi kecap

Waktu pertama kali membeli nasi goreng di warung dekat kos, saya kira penjualnya salah masak. Warna nasi gorengnya hitam pekat dan begitu dicicipi, rasanya manis banget. Kayak nasi goreng dikasih sirup!

Sebagai orang yang terbiasa dengan nasi goreng pedas-gurih ala Bandung, saya sempat merasa tertipu. Saya pikir rasa nasi goreng di sini bakal asin dan berempah, eh, ternyata manis dan lembut di lidah.

Bukan berarti kuliner nasi goreng di Solo nggak enak. Lidah saya hanya butuh waktu adaptasi. Di Sunda, pedas dan asin itu “energi hidup”, maka di Solo manis itu “kenyamanan batin”. Jadi mungkin ini bukan salah siapa-siapa, cuma beda filosofi rasa.

#2 Sambal di Solo lebih ramah, tapi kurang greget

Bagi orang Sunda, sambal itu bukan sekadar pelengkap, ia adalah penegasan eksistensi. Di rumah, sambal bisa menjadi lauk utama. Tetapi di Solo, sambalnya sering kelewat ramah. Pedasnya sopan, nggak menyerang, bahkan kadang tersenyum. Saya pernah memesan pecel lele dan dikasih sambal yang lebih cocok disebut saus tomat. Rasanya lembut, nggak menegur lidah sama sekali.

Akan tetapi setelah beberapa waktu, saya mulai paham. Orang Solo makan bukan untuk menantang maut, tetapi untuk menikmati hidup. Menyantap kuliner dengan sambal yang pedasnya santai bikin suasana makan orang Solo lebih tenang. Nggak perlu keringetan atau batuk-batuk di depan orang. Elegan juga., sih.

#3 Soto bening, kuliner Solo yang terlalu jujur

Kalau di tanah Sunda soto identik dengan kuah kuning gurih, santan, dan aroma rempah kuat. Di Solo, soto itu bening, jernih, bahkan bisa dipakai ngaca. Waktu pertama kali membeli soto di warung dekat kampus, saya sempat heran. Ini soto kuahnya mana? Tapi begitu saya seruput, ternyata rasanya lembut, kaldu ayamnya halus, dan nggak terlalu berbumbu.

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

Di situ saya sadar mungkin soto di sini memang tidak mau menipu siapa pun. Ia apa adanya, jujur, dan tidak berlebihan. Kalau di Sunda rasa kuliner seolah “berteriak”, di Solo rasanya “berbisik lembut”.

Akhirnya setelah beberapa bulan tinggal di Solo, saya menyimpulkan satu hal. Lidah Sunda saya nggak sedang tersiksa, tetapi sedang belajar memahami filosofi baru. Orang Sunda mungkin mancari “keberanian rasa”, sementara orang Solo lebih menikmati “ketenangan rasa”.

Culture shock soal kuliner Solo ini mengajarkan saya satu hal penting. Rasa itu bukan cuma soal lidah, tapi juga soal budaya.  Kalau mau benar-benar menikmati makanan di tempat baru, kadang kita harus menurunkan ekspektasi, dan menaikkan empati. Bahkan kepada sambal yang tidak pedas sekalipun.

Penulis: Muhammad Zaki Barkah Adima
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Culture Shock Wong Solo di Kota Kembang Bandung

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 November 2025 oleh

Tags: Kota Solokuliner solonasi gorengorang sundaSambalsoloSoto soloSunda
Muhammad Zaki Barkah Adima

Muhammad Zaki Barkah Adima

Mahasiswa asal Garut yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Sebelas Maret Solo.

ArtikelTerkait

Ambisi PT KAI Perluas Lempuyangan Bikin Pelaju KRL Jogja Solo Menderita (Unsplash)

Terbitnya SP3 dari PT KAI buat Warga Lempuyangan dan Bayangan Mengerikan Biaya Transport Pelaju KRL Jogja Solo sampai Setengah UMP Jogja

18 Juni 2025
Jalan Slamet Riyadi Solo, Pusat Ekonomi Sekaligus Pengubur Rezeki Mojok.co solo, surakarta, kartasura, solo baru

Memahami Perbedaan Solo, Surakarta, Solo Baru, dan Kartasura yang Sekilas Sama padahal Jelas-jelas Beda

19 Januari 2024
Rahasia Penglaris Waroeng Spesial Sambal SS (Pixabay)

Rahasia Penglaris Waroeng Spesial Sambal SS

23 Oktober 2022
5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Jokowi kalau Jadi Pensiunan di Solo Mojok.co kota solo umk solo

Kota Solo Memang Nyaman, tapi UMK-nya Memprihatinkan!

29 Maret 2024
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
4 Alasan Nasi Goreng Pinggir Jalan Lebih Enak daripada Nasi Goreng Rumahan Terminal Mojok

Mengungkap Misteri Nasi Goreng Pinggir Jalan Lebih Enak daripada Nasi Goreng Rumahan

9 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.