Setelah membahas hal yang menjengkelkan di Malang, rasanya nggak adil kalau nggak bahas sisi menariknya juga. Soalnya jujur aja, Malang itu punya banyak banget hal yang bikin orang jatuh cinta dan betah berlama-lama di sini. Bukan sekadar hype di Instagram atau TikTok, tapi memang kualitas hidupnya yang bikin nyaman.
Banyak orang yang awalnya cuma main-main ke Malang buat liburan, eh, malah kepikiran buat pindah dan menetap di sini. Atau mahasiswa yang kuliah di Malang, begitu lulus malah nggak mau balik ke kota asalnya. Kenapa? Karena Malang punya daya tarik tersendiri yang bikin ketagihan.
Apa aja sih yang bikin Malang ini spesial? Yuk kita bahas!
#1 Cuaca sejuk yang bikin tidur nyenyak tanpa AC
Hal pertama yang paling bikin jatuh cinta sama Malang adalah cuacanya yang sejuk. Memang di sini bisa dingin banget sampai harus pakai jaket tebal. Tapi di sisi lain, ini justru jadi nilai plus besar, terutama buat orang yang capek dengan panasnya kota-kota lain.
Bayangin aja, kamu bisa tidur nyenyak tanpa AC. Cukup pakai kipas angin atau bahkan cuma buka jendela, udara sejuk langsung masuk dan bikin tidur jadi pulas. Nggak ada lagi cerita gerah tengah malam, kebangun karena kepanasan, atau tagihan listrik bengkak gara-gara AC nyala 24 jam.
Teman saya yang dari Surabaya bilang, ini salah satu alasan terbesar dia betah di Malang. “Dulu di Surabaya, AC mati 5 menit aja langsung gerah. Di Malang? Bahkan kadang pakai selimut tebal biar nggak kedinginan,” katanya sambil ketawa.
Cuaca sejuk ini juga bikin aktivitas outdoor jadi lebih nyaman. Mau jalan-jalan siang hari nggak bikin gosong. Mau olahraga pagi nggak langsung mandi keringat. Bahkan cuma duduk-duduk di teras sambil ngopi pun jadi lebih nikmat. Buat yang udah bosan dengan panasnya Jakarta, Surabaya, atau kota-kota terik lainnya, Malang ini surga banget.
#2 Kuliner Malang murah meriah dan enak semua
Kedua, kuliner di Malang itu juara! Murah, enak, dan variasinya banyak banget. Dari makanan tradisional, kafe-kafe kekinian, sampai street food yang bikin ketagihan, semuanya ada di sini. Dan yang paling penting harganya masih masuk akal.
Kamu bisa makan kenyang dengan budget 15-25 ribu aja. Rawon, bakso President, cwie mie Malang, sampai nasi pecel yang legendaris. Semuanya enak dan nggak bikin kantong jebol. Beda banget sama kota-kota besar di mana makan di warung biasa aja udah 30-40 ribu.
Lebih seru lagi, Malang juga punya banyak kafe dan resto aesthetic dengan harga terjangkau. Nggak kayak di Jakarta atau Bali yang kafe estetik sekali masuk bisa abis 100 ribu lebih cuma buat kopi dan cemilan. Di Malang, kamu bisa hangout di kafe instagrammable dengan budget 30-50 ribu udah dapat kopi, makanan, dan spot foto keren.
Teman saya yang kuliah di Malang sampai bilang, “Gaji UMR di sini lebih berasa daripada gaji di Jakarta. Soalnya biaya hidup, terutama makan, jauh lebih murah.”
#3 Destinasi wisata banyak dan bervariasi dalam jangkauan dekat
Ketiga, Malang dan sekitarnya punya destinasi wisata yang luar biasa banyak dan bervariasi. Dalam radius 1-2 jam perjalanan aja, kamu bisa ke pantai, gunung, air terjun, kebun, taman rekreasi, sampai museum. Pilihan wisatanya nggak ada habisnya.
Mau yang alam? Ada Coban Rondo, Coban Talun, Coban Pelangi yang air terjunnya cantik. Mau pantai? Ada Pantai Balekambang, Sendang Biru, atau Goa Cina yang eksotis. Mau yang hits buat foto-foto? Jatim Park 1, 2, 3, Batu Night Spectacular, Museum Angkut, atau Omah Kayu yang lagi viral. Mau yang spiritual? Ada candi-candi tua dan tempat ibadah bersejarah.
Paling enak lagi jarak antardestinasi wisata nggak terlalu jauh. Di sini kamu bisa eksplor beberapa tempat wisata dalam sehari. Pagi ke air terjun, siang makan di kota, sore ke kebun apel, malem ke Alun-alun Malang atau Batu Night Spectacular. Efisien banget!
Teman saya yang suka traveling bilang, Malang itu surga buat weekend getaway. “Setiap weekend pasti ada aja tempat baru yang bisa dikunjungin. Nggak bakal bosen,” katanya.
Harga tiket masuknya juga ramah di kantong. Kebanyakan destinasi wisata di Malang cuma 10-25 ribu per orang. Jauh lebih murah dibanding tempat wisata di Bandung atau Bali yang bisa 50-100 ribu.
#4 Malang kota santai tapi tetap modern
Keempat, Malang itu unik. Santai tapi tetap modern. Nggak terlalu ramai dan chaotic kayak Jakarta, tapi juga nggak terlalu sepi kayak kota-kota kecil. Pas banget di tengah-tengah.
Kamu bisa ngerasain kehidupan kota yang lambat dan santai. Nggak ada rush hour yang bikin stres, nggak ada kemacetan yang bikin emosi, nggak ada polusi udara yang bikin sesak napas. Orang-orangnya juga lebih kalem, nggak terburu-buru kayak di kota besar.
Tapi di sisi lain, Malang tetap modern. Ada mal-mal bagus kayak Malang Town Square. Ada bioskop, tempat hiburan, kafe-kafe kekinian, coworking space, sampai akses internet yang cukup baik (di area perkotaan). Jadi kamu nggak merasa tertinggal zaman atau terisolasi dari peradaban.
Ini yang bikin banyak digital nomad atau freelancer suka tinggal di Malang. Mereka bisa kerja remote dengan tenang, biaya hidup murah, tapi tetap bisa akses fasilitas modern yang mereka butuhkan. Work-life balancenya dapet banget.
Saya punya teman yang entrepreneur, dia sengaja pindahin kantor dan timnya ke Malang. “Di Jakarta stres, macet, mahal. Di Malang, produktivitas naik, biaya operasional turun, dan karyawan pada happy karena quality of life-nya lebih baik,” jelasnya.
Belum lagi kalau weekend atau sore hari, kamu bisa santai di taman-taman kota yang bersih dan asri. Alun-alun Tugu, Alun-alun Merdeka, atau Taman Slamet yang rame tapi nggak bikin pusing. Banyak yang cuma duduk-duduk, ngobrol, sambil nikmatin udara sejuk. Simple tapi bikin bahagia.
#5 Komunitas yang hangat dan ramat buat pendatang
Kelima, orang Malang itu ramah banget, dan komunitasnya sangat terbuka buat pendatang. Karena Malang adalah kota pelajar dengan banyak universitas, orang-orang di sini udah terbiasa sama pendatang dari berbagai daerah. Jadi nggak ada rasanya dikucilkan atau diperlakukan beda cuma karena kamu bukan orang asli sini.
Bahasa Jawa Malang memang kental, tapi mereka nggak akan maksa kamu buat bisa bahasa Jawa. Mereka paham kalau kamu pendatang dan akan dengan senang hati ngomong pakai bahasa Indonesia. Bahkan kadang mereka yang ngajarin kamu bahasa Jawa Malang dengan sabar dan lucu.
Komunitas di Malang juga banyak dan aktif. Mau komunitas pecinta alam, komunitas literasi, komunitas kuliner, komunitas fotografi, atau apapun itu, pastinya ada. Mereka welcome banget sama member baru dan seneng berbagi. Jadi kalau kamu pindah ke sini, nggak bakal kesepian atau susah cari temen.
Bahkan buat yang muslim, Malang juga punya banyak komunitas pengajian dan majelis taklim yang aktif. Suasana religiusnya kental tapi nggak judgemental. Cocok buat yang pengen tinggal di lingkungan yang kondusif tapi tetap modern.
Jadi, meskipun Malang punya beberapa kekurangan kayak yang udah kita bahas sebelumnya, tapi sisi positifnya jauh lebih banyak. Cuaca sejuk, kuliner murah dan enak, destinasi wisata melimpah, vibe kota yang pas, dan komunitas yang hangat. Kombinasi ini yang bikin Malang jadi salah satu kota paling nyaman buat ditinggali di Indonesia. Kota ini bukan kota yang sempurna, tapi punya karakter unik dan pesona tersendiri. Sekali kamu ngerasain hidup di Malang, dijamin bakal susah move on!
Penulis: Alifia Putri Nur Rochmah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Malang: Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















