Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Kuliah di Universitas Terbuka Adalah Jalan Termudah Meraih Promosi dan Pendidikan Tinggi untuk Pekerja, Nggak Ada Ruginya!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
30 September 2025
A A
Universitas Terbuka Kampus Ngenes karena Selalu Diremehkan (Unsplash) kuliah di UT

Universitas Terbuka Kampus Ngenes karena Selalu Diremehkan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Kuliah di UT buat pekerja itu beneran banyak benefitnya. Kayaknya, Universitas Terbuka emang tercipta buat pekerja

Meski sudah bekerja, tak jarang orang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terutama, mereka yang ijazahnya hanya sebatas SMA atau Diploma. Alasannya pun macam-macam. Ada yang ingin naik jabatan, ada yang butuh gelar, ada juga yang murni ingin menambah ilmu.

Di antara banyak pilihan kampus untuk melanjutkan pendidikan, Universitas Terbuka (UT) jadi tempat yang paling sesuai sebagai tempat kuliah para pekerja. Ini saya bukan lagi promosi loh, ya. UT juga nggak bayar saya. Ini murni hasil kesimpulan dari pengalaman pribadi, ditambah cerita teman-teman pekerja lain yang kuliah di sana.

Langsung saja, ini dia 5 kelebihan kuliah di UT bagi para pekerja yang rasanya susah untuk ditemukan di kampus lain.

Waktu belajar fleksibel

Pertama, soal waktu. Sebagai perguruan tinggi negeri, UT paham betul bahwa waktu adalah hal yang sangat berharga bagi para pekerja. Oleh karenanya, UT tidak memberlakukan jadwal perkuliahan seketat celana legging. UT juga tidak menuntut mahasiswanya untuk absen setiap hari, tidak pula menuntut untuk hadir di ruang perkuliahan pada jam tertentu. Dengan kata lain, sistem perkuliahannya fleksibel.

Mau buka modul, video pembelajaran, atau LMS kapan saja, sak karepmu, aturen sendiri. Hari ini lagi semangat belajar full seharian, lalu besoknya nggak nyentuh materi sama sekali, juga nggak ada yang marah-marah. Nggak ada tuh yang rewel di grup WA mengingatkan ini dan itu. Sungguh suatu kemewahan yang tidak bisa ditemui di kampus lain.

Saya punya kawan pekerja yang awalnya kuliah di kampus swasta. Dia ambil kelas pekerja yang kuliahnya sore sampai malam. Awalnya semangat, tapi akhirnya tumbang juga. Remuk rasanya kerja seharian, lanjut duduk di kelas sampai malam. Pindah ke kampus yang ada kelas Sabtu-Minggu dengan harapan bisa lebih ringan pun nyatanya sama saja.

Kalian tahu endingnya bagaimana? Dia pindah ke UT. Barulah di kampus ini dia merasa ‘klik’.

Baca Juga:

Orang Paling Celaka di Dunia Ini Adalah yang Masih Menganggap Universitas Terbuka Kampus Buangan padahal Justru Terlalu Maju untuk Zaman Ini

Iklan Universitas Terbuka (UT) Tayang di Bioskop: Keren, tapi Ironis. Sebelum Tampil di Layar Besar, Perbaiki Dulu Layar Kecil Mahasiswa biar Nggak Nge-lag!

Biaya kuliah di UT yang terjangkau

Selanjutnya, kelebihan lain yang bisa didapatkan oleh kaum pekerja jika kuliah di UT adalah keringanan biaya kuliah. Bagi pekerja yang gajinya cuma UMR, rasanya seperti menantang maut kalau harus membayar biaya kuliah yang biaya per semesternya bisa dua hingga empat kali lipat dari gaji bulanan. Untungnya di UT, biaya kuliah bukanlah masalah.

Rata-rata, biaya kuliah di UT per-semesternya kurang dari 2 juta. Besarannya tergantung dari skema layanan yang dipilih oleh mahasiswa. Apakah skema layanan Sistem Paket Semester (SIPAS) atau skema Non-SIPAS. Pekerja-pekerja yang nggak mau ribet, biasanya pilih skema SIPAS. Dengan skema ini, mereka tidak perlu mikir mau ambil mata kuliah apa, atau repot-repot check-out modul ajar. Semua, sudah diatur dan diurus. Tugas mereka hanya bahagia.

Nah, biaya pendidikan program sarjana untuk skema SIPAS di FEB, FHISIP dan FKIP UT ini berkisar antara 1,3 – 1.9 juta per semester. Sedangkan untuk skema Non SIPAS, mahasiswa bayar per SKS yang diambil. Biaya per SKS-nya mulai dari 35 ribu saja. Jadi, misal cuma registrasi 18 SKS aja… ya, brati mereka cuma bayar 35 ribu x 18 SKS, alias cuma 630 ribu saja per semester. Kalau ditambah buku dll, paling 1 juta lah per semester. Murah itu~

Kesempatan naik jabatan tanpa batas usia

Di tempat kerja, ada kalanya kesempatan-kesempatan emas itu datang. Kesempatan untuk naik jabatan, tambah penghasilan, dll. Namun, seperti pepatah yang menyebutkan tak ada makan siang gratis (bahkan MBG sekalipun!), selalu ada persyaratan yang menyertai. Yang paling sering adalah syarat kualifikasi pendidikan minimal sarjana.

Di sinilah, lagi-lagi UT jadi jawaban. Tak peduli berapa pun umurmu, UT dengan tangan terbuka siap menerima. Coba bandingkan dengan kampus lain. Pasti ada syarat maksimal usia ketika mendaftar. Seolah, belajar itu bagi yang muda-muda aja.

Padahal ada mas-mas sales umur kepala 3 yang butuh ijazah sarjana untuk naik jabatan, ada om-om karyawan swasta yang ingin kuliah karena dulu pas lulus SMA nggak punya duit buat kuliah. Ada juga ibu-ibu guru yang pengen kuliah supaya bisa dapat NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) untuk syarat sertifikasi.

Tidak ada istilah drop out di UT

Selain tidak mengenal batas usia ketika mendaftar, kuliah di UT juga tidak mengenal batas waktu. Maksud saya, di UT tidak ada istilah drop out. Mahasiswanya tidak akan dikejar-kejar aturan harus selesai kuliah maksimal sekian tahun.

Ini penting banget untuk para pekerja. Bayangkan, sehari-hari sudah hampir dibikin nangis dengan kerjaan, ditambah deadline yang nggak ada habisnya, kalau kampus juga ikut-ikutan ngasih deadline kelulusan, rasanya kek… Bisa pada diem dulu nggak, sih???

Untungnya, UT tidak begitu. Mau lulus 4 tahun, 5 tahun, bahkan 10 tahun sekalipun, semua sah-sah saja. Tidak ada dosen wali yang berisik mengirimkan pesan agar segera menyelesaikan kuliah supaya tidak di DO dari kampus.

Dengan tidak adanya sistem DO di UT, para pekerja tentu sangat terbantu. Kuliah jadi tidak terasa sebagai beban tambahan, tapi sebagai kawan perjalanan.

Kuliah makin enteng karena ada fasilitas kantor

Selanjutnya, sistem pembelajaran jarak jauh ala UT juga relevan dengan kondisi para pekerja. Sekarang ini, hampir semua kantor atau perusahaan sudah menyediakan fasilitas wifi. Artinya, pekerja yang kuliah di UT bisa bisa memanfaatkan jaringan internet kantor untuk membuka LMS, mengunduh materi, atau ikut tutorial online.

Biasanya, strategi yang diterapkan para pekerja adalah buka LMS dan download materi di sela jam istirahat. Tak lupa sambil nyicil garap tugas. Kalau tugas bisa langsung selesai, ya langsung diupload. Kalau belum selesai, ya besoknya lagi. Lumayan, bisa hemat kuota. Yang penting, pekerjaan utama di kantor jangan sampai terlupa.

Singkatnya, dengan kuliah di UT, pekerja tidak harus memisahkan dunia kerja dan dunia belajar. Keduanya, bisa berjalan beriringan. Kampus lain? Belum tentu bisa seperti itu. Maka, dinding keraguan mana lagi yang menahanmu? UT ini loh, udah kampusnya pekerja banget.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Mahasiswa Universitas Terbuka 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 30 September 2025 oleh

Tags: kampus pekerjakelas pekerja untuk UTkuliah di UTuniversitas terbuka
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Universitas Terbuka Bukan Tempat bagi Mahasiswa Malas

Universitas Terbuka Bukan Tempat bagi Mahasiswa Malas

13 April 2023
Cara Bertahan di Universitas Terbuka buat Kamu yang Nggak Mandiri-mandiri Amat terminal mojok.co

Cara Bertahan di Universitas Terbuka buat Kamu yang Nggak Mandiri-mandiri Amat

13 Oktober 2021
3 Alasan Universitas Terbuka Punya Ospek Terbaik (Unsplash) ospek jurusan

3 Alasan Universitas Terbuka Punya Ospek Terbaik

24 Desember 2022
Universitas Terbuka Bukan Hanya Kampusnya para Orang Tua

Universitas Terbuka Bukan Hanya Kampusnya para Orang Tua

6 Juni 2023
Bersama Universitas Terbuka, Semua Mimpi Bisa Terwujud, lho!

Bersama Universitas Terbuka, Semua Mimpi Bisa Terwujud, lho!

31 Agustus 2023
UT universitas terbuka mahasiswa cerita dinamika ipk jelek drop out syarat masuk gimana cara mendaftar mojok

Pengalaman Saya Kuliah di UT, Kampus Fleksibel buat Ibu Rumah Tangga

12 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.