Trenggalek salah satu kabupaten yang berada di sisi selatan Jawa Timur. Kabupaten yang terletak 180 km dari Surabaya itu terkenal akan pemandangan alamnya yang indah dan destinasi wisatanya yang menarik. Itu mengapa, bagi orang luar Trenggalek seperti saya beranggapan tinggal di kabupaten ini pasti akan terasa menyenangkan.Â
Akan tetapi, setelah bertanya kepada beberapa teman yang asli Trenggalek, mereka justru memberikan respon yang tidak terduga. Mereka merasa hidup di Kota Gaplek ini justru kurang menyenangkan. Menurut mereka, kabupaten ini tidak punya identitas yang kuat sehingga serba nanggung dan kerap membuat warganya kebingungan. Itulah alasan kebanyakan warga Trenggalek, setidaknya teman-teman saya, memilih mengadu nasib di luar kota. Sebab, tanah kelahiran mereka benar-benar sulit diharapkan.Â
Trenggalek tidak memiliki identitas yang kuat
Di era seperti sekarang ini, identitas yang kuat dan branding yang apik adalah kekuatan. Sayangnya, hal ini sepertinya tidak disadari oleh pemerintah Trenggalek. Mereka seolah-olah tidak paham dengan potensi daerahnya sendiri sehingga tidak bisa membentuk citra yang kuat. Sangat disayangkan sebenarnya.Â
Ketidakpahaman ini salah satunya tercermin dari minimnya tugu atau patung yang menunjukkan kekhasan daerah ini. Bukannya saya mendukung daerah yang punya banyak tugu seperti Nganjuk ya. Hanya saja, saya merasa, tugu atau patung yang menunjukkan identitas suatu daerah itu tetap penting. Setidaknya, patung atau tugu bisa memberitahu siapa saja yang mampir tentang kekhasan Trenggalek. Sementara itu, bagi warga sekitar, tugu bisa jadi pengingat potensi dan kekuatan daerah mereka.Â
Nah, kalau kalian berkunjung ke Trenggalek, di sana cuma ada tugu Garuda Pancasila yang sangat umum dijumpai di daerah lain. Padahal, banyak hal yang bisa diangkat menjadi ikon daerah yang satu ini seperti penangkaran penyu, jaranan Turonggo Yakso, atau perahu slerek yang memang khas dari daerah pesisir Prigi.Â
Baca halaman selanjutnya: Di bawah bayang-bayang …




















