Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Membayangkan Jatinangor Tanpa Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin: Nggak Terkenal, Nggak Berkembang, Pokoknya Menyedihkan, deh

Muhammad Raihan Nurhakim oleh Muhammad Raihan Nurhakim
13 April 2025
A A
Membayangkan Jatinangor Tanpa Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin: Nggak Terkenal, Nggak Berkembang, Pokoknya Menyedihkan

Membayangkan Jatinangor Tanpa Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin: Nggak Terkenal, Nggak Berkembang, Pokoknya Menyedihkan (Irvan Ary Maulana via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Warga Jatinangor jelas harus berterima kasih kepada Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin. Sebab, lewat keberadaan keempat perguruan tinggi inilah mereka bisa menikmati berbagai kemajuan yang sedikit menyaingi Kota Bandung seperti sekarang ini.

Keberadaan ribuan mahasiswa keempat kampus tersebut telah mendorong berbagai macam fasilitas peradaban manusia dihadirkan di sana. Mulai dari apartemen, toko serba ada, rumah sakit, hingga jalan tol, semua itu tidak lain hanya untuk memenuhi tuntutan hidup mahasiswa yang menetap di Jatinangor.

Oleh karena itu, Jatinangor tanpa Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin hanya akan menjadi kecamatan kecil yang tidak ada bedanya dengan kecamatan lain di Sumedang. Bahkan, kecamatan ini rasanya akan lebih baik jika digabung saja dengan Kecamatan Tanjungsari di sebelahnya. Tentu kita bisa membayangkan, betapa menyedihkannya kondisi Jatinangor seandainya keempat perguruan tinggi itu tidak berdiri di sana.

Jatinangor sekadar bagian dari jalur penghubung Bandung-Sumedang

Tanpa Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin, satu-satunya alasan orang dari Bandung lewat ke Jatinangor sekadar sampai ke Sumedang. Sebab perjalanan menuju Sumedang dari Bandung, baik itu lewat jalan biasa ataupun tol (keluar gerbang tol Cileunyi), ujung-ujungnya pasti akan lewat Jatinangor juga.

Jatinangor hanya akan menjadi tempat lalu-lalang kendaraan dan sesekali singgah para pengendara yang ingin ke Sumedang. Tak lebih dari itu. Ya mau bagaimana, seandainya keempat kampus itu tidak ada, memang benar-benar tidak ada yang bisa dicari dari sebuah kecamatan di pinggir kabupaten Sumedang ini.

Bahkan saat ini peran Jatinangor sebagai bagian dari jalur penghubung Bandung-Sumedang pun sudah mulai ditinggalkan karena sudah digantikan oleh Tol Cisumdawu. Tol ini membuat siapa pun yang ingin pergi ke pusat kota Sumedang tak perlu melewati Jalan Cadas Pangeran yang terkenal horor bagi pengendara itu.

Minim tempat rekreasi

Di Jatinangor, saat ini rasanya tidak terlalu sulit untuk menemukan tempat untuk melepas penat setelah menjalani mumetnya kehidupan. Kafe estetik mengisi berbagai sudut, bioskop selalu buka, lapangan golf untuk kaum elite, bahkan taman rekreasi juga sudah tersedia di sini.

Tentu saja itu semua berkat kehadiran mahasiswa Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin yang memang membutuhkan tempat semacam itu. Tanpa kerumunan mahasiswa yang terus mencari berbagai tempat hiburan untuk melupakan sejenak hiruk pikuk perkuliahan, rasanya tidak mungkin akan dibangun banyak tempat hiburan di sini.

Baca Juga:

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Dwifungsi Trotoar di Jatinangor, Kadang Jadi Tempat Pejalan Kaki, Seringnya buat Pedagang Berjualan

Seandainya semua tempat hiburan itu tidak dibangun, warga Jatinangor mau tidak mau harus mengeluarkan sedikit usaha untuk sekadar mencari hiburan ke Bandung. Atau dapat juga memilih mati kebosanan saja di rumahnya.

Perekonomian masyarakat kurang berkembang

Saya cukup yakin tidak pernah ada satupun perusahaan dan orang kaya yang kepikiran menginvestasikan uangnya untuk membuka usaha di Jatinangor. Setidaknya sampai Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin dibangun.

Ribuan mahasiswa yang menetap di Jatinangor telah membuka target pasar baru yang menarik berbagai orang untuk berusaha di sana. Mereka berlomba-lomba menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh mahasiswa untuk tetap dapat hidup.

Bertambahnya konsumen, lapangan pekerjaan, dan peluang usaha baru adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh warga. Roda perekonomian mereka jadi berputar lebih cepat dan konsisten. Seandainya keempat kampus itu tak pernah ada, warga Jatinangor barangkali akan terus mengandalkan pengendara yang lewat ke jalur penghubung Bandung-Sumedang sebagai target utama usaha mereka.

Jatinangor tidak akan terkenal lewat lagu

Harus kita akui, lagu “Sudah Jangan ke Jatinangor” yang dibawakan oleh The Panasdalam Bank sedikit banyak memengaruhi awareness masyarakat Indonesia akan keberadaan Kecamatan Jatinangor. Kehadiran Unpad dan ITB menginspirasi Pidi Baiq menulis lirik lagu yang enak didengar dan mudah dipahami ini. Masyarakat Indonesia jadi punya gambaran bahwa ada sebuah daerah bernama Jatinangor yang membuat seseorang move on dari cintanya.

Bayangkan seandainya Unpad dan ITB tidak pernah membuka kampusnya di Jatinangor dan fokus di Bandung. Mungkin saja judul lagunya berubah menjadi “Sudah Jangan ke Dipatiukur, Lebih baik ke Trans Studio”. Jatinangor mungkin hanya akan menimbulkan respons, “Hah, di mana itu?” dari orang-orang yang mendengar namanya.

Itulah beberapa hal yang saya bayangkan terjadi seandainya Unpad, ITB, IPDN, dan Ikopin tidak pernah membuka kampusnya di Jatinangor. Warga kecamatan ini harus banyak mengucap bersyukur. Sebab tanpa kehadiran keempat perguruan tinggi itu, mungkin saja apa yang saya bayangkan benar-benar terjadi.

Penulis: Muhammad Raihan Nurhakim
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jatinangor, Kecamatan Paling Maju dan Jadi Tempat Pensiun Ideal di Kabupaten Sumedang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 April 2025 oleh

Tags: jatinangorsumedangunpad
Muhammad Raihan Nurhakim

Muhammad Raihan Nurhakim

Mahasiswa hukum yang tidak ingin jadi pengacara, apalagi hakim.

ArtikelTerkait

Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang Mojok.co

Unpopular Opinion, Kediri Lebih Pantas Menyandang Julukan Kota Tahu daripada Sumedang

29 Juni 2025
Ospek Memang Ada Manfaatnya, tapi Peraturannya Itu, loh, yang Nggak Banget. Bisa Lebih Masuk Akal Nggak?

Ospek Memang Ada Manfaatnya, tapi Peraturannya Itu, loh, yang Nggak Banget. Bisa Lebih Masuk Akal Nggak?

21 Juli 2024
4 Tipe Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Unpad ciseke

4 Tipe Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Unpad

1 Juni 2024
Tips Cari Kos bagi Mahasiswa Baru Unpad Jatinangor (Unsplash.com)

Tips Cari Kos bagi Mahasiswa Baru Unpad Jatinangor

25 Juni 2022
tahu sumedang

Gunung Tampomas, Kunci Kelezatan Tahu Sumedang Asli Buatan Sumedang

18 Desember 2021

Pabukon: Spot Cari Takjil Paling Banyak Diserbu Anak Unpad

25 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.