Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Daripada Jadi Balerina di Jalan, Sebaiknya Orang Mungil Jangan Mengendarai Honda Vario 160, Motornya Nyusahin kayak Peme….

Rina Widowati oleh Rina Widowati
22 Maret 2025
A A
All New Honda Vario 125 eSP 2018: Motor Matik Kencang, Nyaman, dan Paling Enak Dipakai Harian motor honda blade 110 honda vario 160 supra x 125

All New Honda Vario 125 eSP 2018: Motor Matik Kencang, Nyaman, dan Paling Enak Dipakai Harian (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Honda Vario 160 jelas tidak cocok dikendarai orang mungil. Selain secara visual terlihat tidak seimbang, ada alasan-alasan lain. Yang jelas, bikin sengsara!

Saat di lampu merah, saya sering mengamati mbak-mbak atau ibu-ibu pengendara motor bertubuh kecil mengendarai motor yang terlalu besar. Saya langsung menghakimi dalam hati, “udah tahu badannya kecil kok naik motor gede”. Dan ternyata, sekarang saya adalah ibu-ibu itu

Hal paling tidak enak punya tinggi badan kurang dari 160 cm yaitu tidak bisa mengendarai sembarang motor. Apalagi motor yang saya kendarai sehari-hari adalah Honda Vario 160. Saya beritahu duluan sebelum saya dihakimi, “Sudah tahu badannya kecil, kok pilih Vario 160”, motor tersebut adalah motor keluarga, dan dipakai bergantian dengan anak dan suami.

Kesalahan saya cuma satu, nggak ikut bersuara, cuma manut saat pilihan beli motor jatuh pada Vario 160. Soal ini saya juga sedikit sebal, karena suami saya menganggap saya cukup lincah dan lihai mengendarai motor. Padahal itu dulu saat masih mengendarai Honda Beat generasi awal.

Dari pengalaman saya, Vario 160 jelas tidak cocok dikendarai orang mungil. Selain secara visual terlihat tidak seimbang, ada alasan-alasan lain mengapa Vario 160 sebaiknya tidak dikendarai orang bertubuh mungil, terutama ibu-ibu seperti saya yang tenaganya tak seberapa.

Honda Vario 160 terlalu tinggi buat orang mungil

Sebelum mengendarai Honda Vario 160, motor pribadi saya dulu Honda Beat karbu. Sesekali saya juga mengendarai Vario Techno 110 cc milik adik saya. Dari pengalaman terdahulu, saya paling nyaman mengendarai Honda Beat karena ukurannya pas dengan tinggi badan, kaki saya bisa menapak sempurna menahan beban motor. Tapi saya tidak punya masalah saat harus mengendarai Vario 110. Meskipun tenaganya lebih besar dan bodinya lebih gemuk, kaki saya masih bisa menjangkau aspal tanpa kesulitan. 

Tanpa perlu punya pengetahuan yang mendetail soal motor, Vario 160 jelas punya body yang lebih berat dan lebih tinggi dibandingkan Vario 110, apalagi Honda Beat. Buat saya, soal berat motor tidak masalah saat berkendara di atas kecepatan 40km/jam, asal saat jalanan macet dan harus jalan pelan kurang dari 20 km/jam telapak kaki saya tidak kesulitan menyentuh aspal. 

Vario 160 ini bikin saya berubah jadi balerina yang lihai menari di atas ujung kaki. Sayangnya ini di jalan bukan di panggung, ujung kaki saya, jempol dan telunjuk, menjadi tumpuan utama. Hanya ujung kaki yang bisa mencapai aspal dan menopang beban motor saat harus jalan pelan, apalagi saat berhenti di lampu merah. Sungguh berat jadi balerina jalanan.

Baca Juga:

Suzuki Skydrive, Motor Aneh yang Membunuh Bengkel Resminya Sendiri

Yamaha Aerox: Motor Yamaha yang Aneh karena Mahal, Boros BBM, Suspensi Keras kayak Batu tapi Jadi Favorit Anak Muda

Butuh effort lebih kalau parkiran motor sempit

Memarkir motor itu seharusnya soal sepele, akan jadi masalah serius kalau parkiran motornya sempit, cara tukang parkir menata motor seperti tukang pentol; rapet-rapet tak berjarak, lalu tukang parkirnya tidak kelihatan batang hidungnya.

Buat saya yang mungil, memarkir Honda Vario 160 di tempat sempit pasti butuh bantuan tukang parkir. Saya rela menunggu tukang parkir yang sedang makan siang, daripada harus mengerahkan semua jurus: maju, mundur, maju lagi lalu turun dari motor, kemudian menyeret pantat motor. Sudah motornya tinggi, berat pula. 

Honda Vario 160 tidak cocok buat bawa belanjaan banyak

Tidak disarankan seseorang yang tingginya tidak sampai 160 cm, mengendarai Vario 160 sambil membawa barang berat atau barang dalam jumlah banyak. Alasannya karena motornya saja sudah berat, ditambah bawaan yang berat. Beban pengendara mungil yang kakinya tak bisa menjangkau aspal dengan sempurna sudah pasti kesulitan menjaga keseimbangan motor.

Membawa barang ringan dalam jumlah banyak juga berbahaya, apalagi kalau barang diletakkan di footstep sehingga menyulitkan posisi kaki. Saya sempat hampir terjatuh saat harus membawa cukup banyak barang belanjaan yang saya letakkan di bawah kaki. Saya terpaksa menaruhnya di luar jok, karena jok Honda Vario 160 tidak sebesar yang saya duga. 

Bikin kaki kram dan boyok kecetit saat macet

Wajar kalau badan terasa capek setelah berkendara jauh, atau terjebak kemacetan yang tidak berujung. Berbeda dengan orang mungil dengan tinggi badan tidak sampai 160 cm, mengendarai Vario 160 jarak dekat dan melalui lalu lintas yang normal sudah bikin capek. Tak hanya capek yang biasa, ini capek yang menyiksa raga. 

Lalu lintas tidak selalu lancar, jalan yang dilewati juga tak melulu lurus dan pasti ada perhentian di lampu merah. Seandainya mengendarai Vario 160 tak perlu menapakkan kaki saat berhenti, dan tak pernah terjebak kemacetan, saya tidak punya masalah apa-apa saat mengendarai Vario 160.

Coba bayangkan, posisi telapak kaki harus selalu di posisi jinjit saat jalanan sedang macet, antre bensin dan saat berhenti di lampu merah. Posisi jinjit terus-terusan dan menopang beban seberat motor Vario 160 bisa bikin kaki kram, saya pernah mengalaminya. Selain kram kaki, motor yang terlalu tinggi juga bisa bikin punggung bagian bawah (boyok) kecetit, karena hanya salah satu kaki yang menopang berat motor. 

Kalau mengendarai motor sendiri saja kewalahan dan kesulitan, pendek kata “nggak ngatasi tapi mekso”, jelas resiko terjadi kecelakaan lebih besar. Alasan-alasan yang saya kemukakan di atas muaranya satu, yaitu keselamatan di jalan. Alasan utama mengapa Vario 160 tidak cocok untuk orang dengan tinggi badan kurang dari 160 cm, adalah membahayakan diri sendiri dan pengendara lain. 

Saya kapok mengendarai Vario 160, sekarang saya memilih naik ojol daripada saya kenapa-kenapa di jalan. Bagi saya, Vario 160 ini seperti pemerintah, bikin capek setiap hari.

Penulis: Rina Widowati
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Motor Terbaik yang Pernah Honda Produksi, yang Jelas Nggak Ada Vario 160!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Maret 2025 oleh

Tags: Honda Beat KarbuHonda Vario 160pengendara berbadan pendek
Rina Widowati

Rina Widowati

Lebih baik menulis daripada marah-marah.

ArtikelTerkait

Ilustrasi Suzuki Skydrive Membunuh Bengkel Resminya Sendiri (Unsplash)

Suzuki Skydrive, Motor Aneh yang Membunuh Bengkel Resminya Sendiri

18 Januari 2024
Suka Duka Pengguna Honda BeAT Karbu

Suka Duka Pengguna Honda BeAT Karbu

29 April 2023
Yamaha Aerox, Motor yang Aneh, Mahal, dan Suspensi kayak Batu (Unsplash) motor matic

Yamaha Aerox: Motor Yamaha yang Aneh karena Mahal, Boros BBM, Suspensi Keras kayak Batu tapi Jadi Favorit Anak Muda

6 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.