Setelah menikah dengan orang Cilacap Barat, sedikit demi sedikit saya mulai memahami daerah ini. Pemahaman saya bukan hanya sekadar geografis saja. Saya juga mulai memahami karakter dan kebiasaan orang sana. Salah satunya, orang Cilacap Barat lebih memilih ke Kota Banjar ketika mengakses pelayanan publik ketimbang ke Cilacap Kota.
Ini tak berarti Pemerintah Cilacap tidak menyediakan pelayanan publik, tapi, dilihat dari banyak aspek, Kota Banjar lebih menguntungkan untuk diakses bagi warga Cilacap Barat.
Tentu saja saya tidak ngomong tanpa dasar yang kuat. Berdasarkan penuturan istri, keluarga dan beberapa kenalan di sana, inilah alasan orang Cilacap Barat lebih memilih ke Kota Banjar ketimbang Cilacap Kota.
Jarak dan waktu tempuh Cilacap Barat ke Kota itu nggak masuk akal
Pertama dan paling utama, kalian harus tahu bahwa Cilacap adalah salah satu kabupaten terluas di Jawa. Paling luas se-Jawa Tengah malah. Jadi jarak antardaerah itu beneran jauh.
Alasan itulah yang bikin warga Barat memilih ke Kota Banjar. Soalnya, jarak tempuh dari Cilacap Barat ke Cilacap Kota itu jauh banget. Sebagai gambaran, saya ambil salah satu kecamatan di Cilacap Barat, yakni Majenang. Dari Majenang ke Cilacap Kota jarak tempuhnya bisa sampai 82 km.
Sebagai gambaran, 82 KM itu lebih jauh ketimbang Solo-Jogja. Itu aja udah lewatin satu kabupaten, yaitu Klaten. Buat Cilacap, itu cuma jarak salah satu kecamatan ke kota!
Sementara dari Majenang ke Kota Banjar hanya sekitar 43 km. Perbedaan jaraknya hampir dua kali. Padahal, Majenang bukan kecamatan paling barat dari Kabupaten Cilacap. Gimana nasibnya kecamatan yang paling barat ya?
Ketika jarak tempuhnya lebih jauh, otomatis waktu tempuhnya pun lebih lama. Waktu tempuh Majenang ke Banjar cukup satu jam saja. Sedangkan waktu tempuh Majenang menuju Cilacap Kota mencapai 2 jam. Sama halnya dengan jarak, waktu tempuhnya pun selisih dua kali lipat.
Pelayanan publik di Kota Banjar juga cukup lengkap
Tak sedikit orang Cilacap Barat yang merasa pelayanan publik di Banjar cukup lengkap. Bukan berarti pemerintah lalai membuat pelayanan publik di Cilacap Barat ya. Hanya saja kalau di Banjar sudah ada, ngapain cari-cari lagi sampai ke Cilacap Kota?
Misal dalam hal ketersediaan stasiun. Orang Majenang lebih memilih naik kereta dari Stasiun Banjar daripada Stasiun Cilacap. Toh kereta yang ingin dinaiki sama saja.
Padahal, di Kabupaten Cilacap sudah ada banyak stasiun. Beberapa di antaranya adalah Stasiun Cilacap, Stasiun Kroya, dan Stasiun Maos, yang secara bangunan dan layanan juga lumayan bagus.
Harga barang dan jasa relatif lebih terjangkau ketimbang Cilacap Kota
Keluarga istri saya lebih sering belanja ke daerah barat. Salah satu tempat belanjanya ya di Kota Banjar atau Ciamis. Kalaupun ke daerah timur, mereka lebih memilih ke Purwokerto sekalian ketimbang Cilacap Kota.
Menurut mereka, belanja barang dan jasa akan semakin terjangkau bila kita belanja semakin ke barat. Jujur saya baru sekali belanja barang dan jasa di Kota Banjar dan Cilacap Kota. Dari sudut pandang saya, memang sedikit lebih miring harga barang dan jasa di Kota Banjar, meskipun hanya beda tipis-tipis saja.
Tapi, namanya juga emak-emak. Biar beda 100 atau 200 rupiah, mereka lebih memilih ke tempat yang lebih murah. Apalagi kalau lebih dekat, genah nggak mungkin berpaling.
Banjar lebih adem
Saat melintasi Jalan Raya Banjar-Majenang, kamu akan disuguhi pemandangan pepohonan yang rindang. Masuk ke Kota Banjar dari perbatasan Jawa Tengah akan disambut banyak pohon di kanan kirinya. Pokoknya bikin segar mata.
Walaupun nggak dingin, Banjar terasa adem dengan keberadaan pohon-pohon di pinggir jalan. Itu cukup wajar sih. Mengingat, secara topografi, Banjar itu nggak berbatasan langsung dengan laut.
Jauh berbeda dengan Cilacap Kota. Sebab, wilayah ini berbatasan dengan laut dan masuk daerah pesisir kok. Makanya, jangan heran kalau di sana hawanya lebih panas.
Begitu sekiranya berbagai alasan orang Cilacap Barat lebih memilih ke Banjar ketimbang Cilacap Kota. Kendati demikian, saya tetap mengapresiasi Pemkab. Cilacap. Pasalnya, mereka tetap berusaha menghadirkan pelayanan publik yang setara Cilacap Kota di Majenang. Beberapa contohnya adalah RSUD dan UPTD Pelayanan Publik Kabupaten.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya



















