Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Mie Gacoan Jualan Mie, tapi Kebanyakan Orang Lebih Suka Pesan Dimsumnya

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
11 Februari 2025
A A
Mie Gacoan Jualan Mie, tapi Kebanyakan Orang Lebih Suka Pesan Dimsumnya

Menu Paling Gagal di Mie Gacoan justru Hidangan Utamanya, Kebanyakan Orang Lebih Suka Pesan Dimsum (Ardfeb via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Pada 2021 lalu, outlet Mie Gacoan di Kotabaru Jogja sempat berkasus dengan driver ojol. Sejak geger gedhen yang menghebohkan itu, Mie Gacoan memperoleh exposure yang luar biasa tinggi. Banyak orang yang bertanya-tanya seenak apakah Gacoan yang memicu kerusuhan itu. Rasa penasaran tersebut menjadi awal ekspansi Mie Gacoan ke seluruh Indonesia.

Lantas apakah rasa menu yang ditawarkan Mie Gacoan sebanding dengan kehebohan pemberitaannya? Jawabannya ternyata berbeda-beda. Tidak sedikit yang menilai Gacoan overrated. Rasa makanannya nggak begitu istimewa untuk diperjuangkan dalam antrean panjang. Bahkan banyak yang lebih menyukai dimsumnya, yang notabene sebagai side dish, ketimbang mie yang menjadi jualan utamanya.

Ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap Mie Gacoan

Sebenarnya Mie Gacoan mengadaptasi cwi mie asal Malang yang dimodifikasi dengan memberikan pilihan level kepedasan. Ada juga opsi mie manis yang sebenarnya nggak umum untuk tipe mie ayam Malangan.

Secara konsep, cwi mie adalah hidangan yang sangat sederhana dan tergolong comford food. Nggak ada bumbu yang aneh-aneh karena kunci kelezatannya ada di minyak aromatiknya dan ketepatan meracik micin serta garam. Topping ayam pada cwi mie digiling halus dengan rasa yang sangat light. Benar-benar tipikal makanan yang cita rasanya main aman saja, dan memang harus begitu adanya.

Berbeda sekali dengan tipe mie ayam lainnya yang penggunaan bumbunya lebih kompleks. Misalnya saja mie ayam Wonogiri yang lebih kaya rasa dan secara keseluruhan lebih medhok. Mau digadoin toping ayamnya saja juga sudah enak.

Maka saya nggak heran jika orang-orang di luar Jawa Timur merasa biasa saja dengan konsep mie yang ditawarkan Mie Gacoan. Sebab rasanya memang terlalu sederhana, tapi mudah diterima berbagai selera lidah.

Selain itu, Mie Gacoan memang dikonsep kering. Satu-satunya cara untuk membuatnya tetap moist adalah dengan tidak pelit memberi minyak bumbu sewaktu proses peracikan. Maka dari itu kita sering menjumpai Mie Gacoan yang sangat berminyak. Mienya juga akan menggumpal seperti mie goreng bekal renang jika dibungkus dan tidak segera dimakan.

Bagi sebagian orang, terutama jika mereka terbiasa dimanjakan dengan mie ayam Wonogirian, kedua masalah tersebut memang sangat mengganggu. Bahkan bisa bikin mereka kapok memesan mie di outlet Mie Gacoan.

Baca Juga:

Pesan Penting untuk Mie Gacoan dari Pelanggan, Jangan Menunggu Sepi untuk Berinovasi!

5 Aturan Tidak Tertulis Saat Pertama Kali Makan di Mie Gacoan

SOP resep yang kurang seragam

Salah satu penyakit Mie Gacoan yang sangat mengusik adalah kurangnya kontrol terhadap standar resep. Dalam satu kota saja, rasa dari masing-masing outletnya bisa berbeda.

Saya masih bisa memahami jika level pedasnya nggak konsisten. Kadang level 1 rasanya sudah pedas banget, tapi ada juga yang level 3 belum terasa pedasnya. Barangkali inkonsistensi level kepedasan ini dipicu fluktuasi harga cabai. Mengingat harga menu yang murah, saya rasa kita nggak bisa protes terlalu keras.

Namun sangat disayangkan jika penakaran bumbunya yang nggak konsisten. Ada outlet yang rasa mienya cenderung hambar, ada juga yang malah keasinan sampai bikin pusing. Takaran minyaknya juga nggak seragam. Beberapa kali saya menjumpai outlet Mie Gacoan yang lebih berminyak dibandingkan tempat lainnya. Dan mirisnya, kejadian ini bisa terjadi di satu kota yang sama.

Dalam satu kota saja, kualitas Mie Gacoan bisa berbeda-beda. Hal ini membuat keramaian pengunjung tidak merata. Bukan karena pemilihan lokasi outlet yang tidak strategis, melainkan memang ada favoritisme. Sebagai pelanggan yang nggak mau rugi, tentu kita akan memilih outlet yang menawarkan kualitas paling baik. Toh harganya sama dan lokasinya sama-sama terjangkau.

Saran agar menu utamanya nggak kalah pamor dari menu pendamping

Dari berbagai ulasan yang sudah saya pelajari, kritik untuk Mie Gacoan sebenarnya selalu sama di semua tempat. Khusus untuk meningkatkan kualitas mie sebagai menu utama, saya memiliki beberapa masukan.

Pertama, buat SOP resep yang seragam. Rasanya sangat tidak menyenangkan mendapati makanan dengan rasa tidak konsisten. Sebagai bisnis waralaba, konsumen tentu mengharapkan makanan yang rasanya sama di semua cabang Gacoan. Apalagi konsep menu Gacoan sangat sederhana dan bahannya nggak aneh-aneh, jadi sedikit kesalahan saja bisa membuat satu hidangan rasanya ambyar. Kalau nggak konsisten begini, pelanggan seperti main lotre, kadang untung tapi banyak juga apesnya.

Kedua, banyak yang banget lho yang mengeluhkan mie terlalu kering. Coba deh pihak Gacoan mempertimbangkan add on kuah kaldu untuk membasahi lagi mienya sebelum disantap. Sebab nggak semua penikmat Mie Gacoan adalah orang Malang yang terbiasa dengan cwi mie bertekstur kering. Orang Malang pun masih sering minta kuah kok untuk cwi mienya.

Selain tambahan kuah, coba juga untuk menyediakan tambahan sayur dan acar. Tidak sedikit yang menghindari Mie Gacoan karena makanan di sini tidak sehat dan minim serat. Dengan menyediakan add on sayur dan acar, akan lebih banyak selera yang terakomodasi oleh Mie Gacoan.

Saya rasa Mie Gacoan harus lebih mendengarkan suara konsumen, dan menjadikannya bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas. Sudah banyak lho usaha makanan di luar sana yang meniru konsep Mie Gacoan (walaupun Gacoan awalnya juga meniru). Kalau terus-menerus bebal dan nggak mau berbenah, bisa-bisa pelanggannya bakalan kabur ke kompetitor lainnya.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sama-sama Punya Banyak Cabang, Kenapa Mixue Makin Sepi sementara Mie Gacoan Selalu Ramai?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Februari 2025 oleh

Tags: dimsum Mie Gacoanmie gacoan
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Mie Djoetek, Kober, dan Gacoan: Kuliner Mie Pedas yang Masih Rebutan Takhta di Kediri

Mie Djoetek, Kober, dan Gacoan: Kuliner Mie Pedas yang Masih Rebutan Takhta di Kediri

6 November 2023
Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co kudus

Mie Gacoan, Tolok Ukur Kemajuan Suatu Daerah

15 Agustus 2022
Mie Gacoan Bikin 2 Cabang di Kecamatan Taman Sidoarjo, Bukti Kecamatan Ini Sudah Setara Kota Metropolitan

Mie Gacoan Bikin 2 Cabang di Kecamatan Taman Sidoarjo, Bukti Kecamatan Ini Sudah Setara Kota Metropolitan

13 November 2023
Ilustrasi Jalan Gejayan Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri (Unsplash)

Jalan Gejayan Semakin Brengsek karena Ulah Pemerintah Jogja Sendiri

21 Juni 2024
Mie Gacoan Nggak Usah Buka Cabang di Bangkalan Madura, Sudah Ada Mie NteHOT yang Siap Bikin Kalian Gulung Tikar! mie endess

Sebagai Orang Bangkalan, Saya Menganggap Mie Endess Lebih Enak ketimbang Mie Gacoan, yang Sebenarnya B Aja Itu!

29 Juli 2024
Mie Gacoan Jangan Buka di Bondowoso Kalau Nggak Mau Rugi (Unsplash)

Alasan Bondowoso Sebaiknya Nggak Usah Buru-Buru Punya Restoran Besar Kayak Mie Gacoan

14 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.