Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Jakarta Banjir Itu Biasa, tapi Kalau Wonosobo Banjir itu Baru Luar Biasa (Lucu)

Yoga Aditya L oleh Yoga Aditya L
12 Desember 2024
A A
Jakarta Banjir Itu Biasa, tapi Kalau Wonosobo Banjir itu Baru Luar Biasa (Lucu)

Jakarta Banjir Itu Biasa, tapi Kalau Wonosobo Banjir itu Baru Luar Biasa (Lucu)

Share on FacebookShare on Twitter

Dua kata lucu: Wonosobo banjir

Memasuki musim penghujan, masalah banjir adalah masalah klasik yang dialami oleh kota-kota besar yang biasanya berada di dataran rendah. Lengkap dengan masalah permukiman kumuh pinggir sungai yang selalu disalahkan dan dianggap penyebab penyempitan aliran sungai.

Sebuah pertanyaan liar muncul dari dalam kepala, apakah mungkin sebuah tempat di dataran tinggi dan minim kawasan kumuh banjir? Jawabannya adalah sangat mungkin, Wonosobo adalah bukti bahwa daerah dataran tinggi dan minim kawasan kumuh secara nyata mengalami banjir.

Bangunan di atas saluran air

Kalau berbicara tentang hujan, kita akan berbicara tentang air (YA IYALAH). Manusia dengan segala akalnya akan berusaha untuk mengalirkan air itu ke daerah bawah untuk dimanfaatkan atau dialirkan supaya tidak merendam rumah warga serta jalan raya.

Namun, ceritanya akan sangat berbeda ketika irigasi air dibangun bangunan beton di atasnya. Aliran air yang seharusnya bebas dari penyempitan justru dipenuhi dengan sampah serta material alamiah seperti daun dan batang bambu. Alhasil, ketika debit air sangat besar maka air akan meluber mencari jalan lain ke dataran yang lebih rendah.

Banjir di Wonosobo dapat dikatakan sebagai kesalahan manusia itu sendiri, sudah tahu bahwa membangun bangunan di atas aliran air adalah sebuah kesalahan. Tapi ya masih saja dilakukan, bahkan ditiru oleh pihak-pihak lainnya. Masyarakat yang terkena banjir, hanya bisa mengelus dada karena air masuk kedalam wilayah mereka.

Jalan rusak dan aktivitas warga

Melimpahnya air, salah satunya di wilayah Sungai Wangan Aji ke jalan raya, pasti akan dengan segera merusak aspal jalan yang tergenang oleh air. Rembesan air yang berasal dari debit air yang sangat cepat akan membuat retakan di aspal jalan. Setelah retakan maka lubang-lubang kecil akan bermunculan, membuat para pengendara di Wonosobo harus waspada.

Di sisi lain, banjir yang terjadi ketika musim penghujan juga membuat sejumlah aktivitas warga terganggu, mulai dari aktivitas ekonomi sampai aktivitas sosial harus terpaksa diundur dulu karena adanya banjir.

Baca Juga:

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

Tentu, kita tidak dapat menyalahkan alam pada keadaan banjir. Karena pada kenyataannya justru manusia itu sendiri yang menciptakan banjir itu terjadi. Mulai dari pembangunan bangunan di atas saluran, membuang sampah di aliran sungai, sampai proses pembuatan infrastruktur air yang lebih mirip menyesuaikan anggaran yang terbilang kecil. Menjadi alasan pasti mengapa banjir akan tetap ada di wilayah Wonosobo.

Jangan sampai, masyarakat Wonosobo nanti akan terbiasa menjadi langganan banjir. Mirip dengan penduduk Jakarta yang memang sudah akrab setiap tahunnya dengan banjir. Belajar dari Jakarta tentang aspek produktivitas dan pemikiran terbuka memang sangat bagus bahkan harus mulai dikembangkan di Wonosobo. Tetapi, ya jangan banjirnya yang justru di contoh. Ibarat kata, ambil baiknya dan buang yang buruk.

Ketegasan pemerintah Wonosobo begitu dibutuhkan

Wibawa pemerintah dipertanyakan ketika mengatasi banjir di Wonosobo, bahkan menjadi pertaruhan. Keberanian pemerintah untuk membongkar sejumlah bangunan yang menyalahi aturan hingga menyebabkan banjir di sejumlah sudut kabupaten Wonosobo diharapkan terwujud.

Citra Wonosobo sebagai daerah pariwisata yang aman dan nyaman, mulai dipertaruhkan ketika musim penghujan tiba. Jangan sampai ketika para wisatawan datang ke Wonosobo, yang disuguhkan bukan keindahan alamnya tetapi justru adalah banjir sepanjang perjalanan menuju objek wisata. Belum lagi potensi kendaraan rusak juga harus menjadi pertimbangan.

Masyarakat yang sudah langganan banjir dan hanya menunggu langkah dan kebijakan dari pemerintah tentu sudah lelah dan hanya bisa meratapi nasib. Setidaknya terdapat harapan supaya aliran air yang biasanya meluap, tidak lagi meluap karena masalah sampah dan pembangunan di atas saluran air.

Penulis: Yoga Aditya L
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Desember 2024 oleh

Tags: banjirsungai wangan ajiwonosobo
Yoga Aditya L

Yoga Aditya L

ArtikelTerkait

Suka Duka Merintis Usaha Kuliner di Kota Kecil Wonosobo

Suka Duka Merintis Usaha Kuliner di Kota Kecil Wonosobo

29 September 2024
Surabaya Selepas Hujan Tak Lagi Seindah Video Orang-orang, Hanya Tinggal Banjir dan Macet di Jalan

Surabaya Selepas Hujan Tak Lagi Seindah Video Orang-orang, Hanya Tinggal Banjir dan Macet di Jalan

6 Maret 2024
Dilema Mudik Lewat Wonosobo: Pemandangannya Indah sih, tapi Problematik banjarnegara

Jalan Wonosobo-Banjarnegara, Jalur Meresahkan yang Nggak Cocok buat Pengendara dengan Skill Sepele

15 September 2023
Narasi Tak Lengkap Reaktivasi Rel Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Bikin Masyarakat Geger dan Berharap yang Tidak-tidak

Narasi Tak Lengkap Reaktivasi Rel Kereta Api Purwokerto-Wonosobo Bikin Masyarakat Geger dan Berharap yang Tidak-tidak

1 September 2024
Banjir Surabaya yang Tak Kunjung Selesai Bikin Warga Surabaya (Makin) Rindu dengan Bu Risma

Banjir di Surabaya yang Tak Kunjung Selesai Bikin Warga Surabaya (Makin) Rindu dengan Bu Risma

19 Februari 2024
Magelang Tempat Pensiun Terbaik di Jawa Tengah Mengalahkan Wonosobo

Magelang Tempat Pensiun Terbaik di Jawa Tengah Mengalahkan Wonosobo

8 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.