Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Pilkada Jawa Barat Lebih Mirip Panggung Hiburan daripada Panggung Politik

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
9 September 2024
A A
Pilkada Jawa Barat Lebih Mirip Panggung Hiburan daripada Panggung Politik

Pilkada Jawa Barat Lebih Mirip Panggung Hiburan daripada Panggung Politik (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak. Itulah pepatah yang sangat tepat menggambarkan diri saya hari ini ketika mengikuti politik Indonesia. Ya, saya sangat mengikuti pencalonan Marshel Widianto yang gagal itu, meski saya orang Jawa Barat, bukan Tangerang Selatan.

Padahal, ternyata di Jawa Barat sendiri kondisinya lebih parah ketimbang Tangsel. Sampai-sampai saya berani mengatakan bahwa Pilkada Jawa Barat lebih mirip panggung hiburan daripada panggung politik. Mulai dari tingkat kabupaten/kota sampai provinsi dihiasi calon dari para pesohor negeri.

Banyak banget artis yang nyemplung di Pilkada Jawa Barat

Pilkada Jawa Barat mirip panggung hiburan itu bukan omong kosong belaka. Itu sebuah fakta yang tak terbantahkan. Terbukti dari banyaknya artis yang nyalon di sana.

Kita mulai dari Pilgub saja dulu ya. Dua dari empat pasangan cagub-cawagub Jawa Barat diisi artis. Ada dua cawagub di Jawa Barat yang berasal dari dunia hiburan, Gita KDI dan Ronal Surapradja. Sesuai namanya, Gita terkenal dari salah satu kontes dangdut di TV. Untuk Kang Ronal sendiri namanya mulai naik ketika ada dalam program TV Extravaganza.

Di Pilbup dan Pilwalkot jumlahnya lebih banyak lagi. Kita mulai dari yang paling bertabur bintang yaitu Pilbup Bandung Barat. Tiga dari lima pasang cabup-cawabup Bandung Barat dihiasi bintang layar kaca. Jeje Govinda (cabup), Hengky Kurniawan (cabup) dan Gilang Dirga (cawabup).

Kita geser sedikit ke Kabupaten Bandung. Di sana ada dua pasang cabup-cawabup, dan dua-duanya ada artisnya. Di sana ada Sahrul Gunawan (cabup) dan Ali Syakieb (cawabup). Untungnya, di Kota Bandung, hanya ada satu dari empat calon yang ada artisnya yakni Muhammad Farhan (cawalkot).

Sabar, saya belum selesai sebutkan semua peserta pilkada Jawa Barat. Masih ada Lucky Hakim yang jadi cabup di Indramayu. Kemudian Ramzi jadi cawabup di Cianjur. Segitu kira-kira yang saya baru ketahui.

Kegagalan partai mangkader

“Emang apa salahnya artis maju politik, Bang? Bukannya itu hak mereka?”

Baca Juga:

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Menata Ulang Kawasan Gedung Sate Bandung Adalah Hal yang Sia-Sia

Ya, itu memang hak mereka. Saya juga nggak mau terlalu menyudutkan artis dalam tulisan ini kok. Saya cuma mau tanya, kok mau sih nyemplung ke politik? Emang nggak sadar hanya dimanfaatkan popularitasnya doang? nggak khawatir tenggalam di derasnya arus politik?

Dengan menggandeng artis, partai menunjukkan bahwa dirinya kurang berhasil mengkader anggotanya. Sehingga perlu tambahan popularitas dari para artis guna memenangkan kontestasi politik. Betul apa betul, bapak dan ibu pimpinan partai?

Andai partai punya kader yang cakap politik dan popularitasnya baik, ngapain gandeng artis? mending memerintahkan kader sendiri buat maju, yang jelas sudah pernah mengikuti proses pengkaderan di partai.

Ayo kita buktikan warga Jawa Barat nggak terayu popularitas

Saya tahu betul banyak pasangan calon kepala daerah di Jawa Barat yang memenangkan pilkada dengan menggandeng artis. Tentu yang paling termasyhur adalah Ahmad Heryawan. Kang Aher pernah menjabat Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018. Pada periode pertama (2008-2013) Kang Aher berpasangan dengan  Dede Yusuf. Sementara pada periode kedua (2013-2018), beliau Bersama dengan Deddy Mizwar memimpin Jawa Barat.

Walaupun formula itu kerap berhasil di Jawa Barat, sebagai rakyat, apa kita nggak bosen memutar lagu yang sama? Di tulisan ini saya hanya mau mengimbau ke seluruh warga Jawa Barat untuk jangan terayu popularitas calon kepala daerah dari kalangan selebritis. Pilihlah calon kepala daerah berdasarkan visi, misi, nilai dan rekam jejak. Jangan hanya karena kamu tahu dia siapa.

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Apabila banyak artis yang menang pilkada Jawa Barat, hanya ada satu hikmahnya. Hikmahnya adalah pemerintah daerah menghemat anggaran untuk belanja jasa artis ibu kota di acara-acara hiburan rakyat. Cukup kepala daerahnya saja yang disuruh menghibur rakyatnya sendiri.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Alasan Warga Jakarta Menolak Ridwan Kamil Menjadi Calon Gubernur

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 September 2024 oleh

Tags: Jawa BaratpilbuppilgubPilkada
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Semarang dan Segala Isinya yang Menyiksa Mahasiswa Cikarang (Unsplash)

Bagi Orang Cikarang, Kuliah di Semarang Bisa Sangat Menyiksa meski Akhirnya Jadi Cinta Mati

29 Februari 2024
Sedap Malam Ciputat Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya (Unsplash)

Sedap Malam Ciputat: Dibenci Sekaligus Dicintai Penghuninya

20 November 2023
Karawang, Sebaik-baiknya Tempat Tinggal dan Investasi TKI

Karawang, Dulu Lumbung Padi Kini Kota Industri: Kota yang Semakin Ideal untuk Menetap dan Berinvestasi

23 September 2023
4 Hal yang Bisa Dibanggakan dari Dayeuhkolot, Kecamatan yang Kerap Diolok-olok se-Kabupaten Bandung

4 Hal yang Bisa Dibanggakan dari Dayeuhkolot, Kecamatan yang Kerap Diolok-olok se-Kabupaten Bandung

25 Juni 2024
Baleendah, Kecamatan Krisis Identitas dan Ditinggalkan Bandung (Pexels)

Baleendah, Kecamatan Krisis Identitas dan Ditinggalkan Bandung

5 Maret 2025
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Jokowi Layak Dinobatkan sebagai Kepala Keluarga Terbaik di Indonesia

12 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.