Alun-Alun Gresik yang dulunya merupakan salah satu tempat favorit warga untuk bersantai, kini mulai berubah menjadi tempat yang meresahkan. Kehadiran penyewaan sepeda listrik yang semakin marak telah mengubah wajah alun-alun, terutama bagi pengunjung yang datang bersama keluarga dan anak-anak. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi orang tua yang membawa anak kecil. Sebab, anak-anak ini rentan tertabrak sepeda listrik yang dipacu dengan kecepatan tinggi oleh para penyewanya.
Sewa sepeda listrik sebenarnya menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Dengan harga sewa yang relatif terjangkau, banyak pengunjung—terutama anak-anak remaja dan dewasa muda—yang memanfaatkan layanan ini untuk berkeliling alun-alun.
Sayangnya, penggunaan sepeda listrik yang tidak terkontrol dan tidak diawasi dengan ketat sering kali mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya, terutama pejalan kaki. Banyak yang merasa terganggu oleh cara berkendara sebagian besar penyewa. Sebab mereka cenderung sembrono, berkecepatan tinggi, dan tidak mematuhi area yang telah ditetapkan.
Daftar Isi
Tidak ada jalur terpisah untuk pejalan kaki dan sepeda listrik di Alun-Alun Gresik
Salah satu masalah utama yang muncul adalah tidak adanya pemisahan yang jelas antara jalur untuk pejalan kaki dan sepeda listrik. Sepeda-sepeda listrik ini bebas melaju di seluruh area alun-alun, termasuk di jalur pejalan kaki yang seharusnya menjadi tempat aman bagi anak-anak kecil dan keluarga yang sedang berjalan-jalan.
Banyak pengunjung yang merasa khawatir karena anak-anak mereka bisa saja tertabrak sewaktu-waktu. Apalagi jika sepeda listrik dikendarai dengan kecepatan tinggi. Orang tua sering kali harus ekstra waspada untuk menjaga anak-anak mereka agar tidak berada di jalur sepeda listrik yang melaju kencang.
Situasi ini diperparah oleh fakta bahwa sebagian besar penyewa adalah anak-anak remaja yang kurang memperhatikan keselamatan dan etika berkendara di tempat umum. Mereka sering kali melaju dengan kecepatan tinggi tanpa memperhatikan keadaan sekitar. Bahkan ada yang sengaja melakukan aksi-aksi berbahaya seperti zigzag di antara kerumunan pejalan kaki. Tindakan ini tentu saja sangat membahayakan, tidak hanya bagi para pejalan kaki, tetapi juga bagi pengendara sepeda listrik itu sendiri.
Ketidakdisiplinan ini jelas menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi banyak pengunjung alun-alun. Beberapa orang tua bahkan merasa terpaksa membatasi ruang gerak anak-anak mereka atau memilih untuk tidak lagi mengunjungi alun-alun demi menghindari risiko kecelakaan. Padahal, alun-alun seharusnya menjadi tempat yang aman dan ramah bagi semua kalangan, terutama bagi keluarga dengan anak-anak kecil yang ingin menikmati waktu santai tanpa rasa khawatir.
Perlu aturan yang lebih ketat
Banyak pengunjung yang berharap agar pemerintah setempat, khususnya Bupati Gresik, segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan menertibkan penyewaan sepeda listrik di area alun-alun.
Pengaturan yang lebih ketat diperlukan agar sepeda-sepeda listrik hanya boleh digunakan di area tertentu yang tidak bercampur dengan jalur pejalan kaki. Selain itu, perlu adanya batasan kecepatan yang lebih jelas serta pengawasan yang ketat terhadap para penyewa, terutama anak-anak remaja yang sering kali kurang memperhatikan keselamatan.
Selain penertiban, langkah preventif lainnya adalah dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya keselamatan dan etika berkendara sepeda listrik di tempat umum. Pihak penyedia jasa penyewaan sepeda listrik juga seharusnya bertanggung jawab dalam memastikan bahwa pengguna layanannya memahami aturan dan tata tertib yang berlaku di alun-alun. Pemberian sanksi tegas bagi penyewa yang melanggar aturan juga dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga ketertiban dan keselamatan di area alun-alun.
Sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan juga perlu diperluas. Tidak hanya kepada penyewa sepeda listrik, tetapi juga kepada seluruh pengunjung Alun-Alun Gresik. Pengunjung perlu diajak untuk lebih peduli terhadap keselamatan bersama. Harus saling menghormati dan menjaga tata tertib selama berada di area publik.
Naik sepeda listrik memang bisa menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk berkeliling alun-alun. Akan tetapi jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat, justru bisa menimbulkan risiko dan masalah yang serius.
Perlu solusi jangka panjang yang melibatkan penataan ulang alun-alun
Tidak hanya itu, Pemkab Gresik juga perlu memikirkan solusi jangka panjang yang melibatkan penataan ulang alun-alun. Harapannya agar alun-alun bisa kembali menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi semua kalangan. Mungkin perlu dipertimbangkan pembangunan area khusus untuk sepeda listrik. Sehingga pengguna sepeda bisa bebas beraktivitas tanpa mengganggu pejalan kaki. Dengan pemisahan area yang jelas, pengguna sepeda listrik maupun pejalan kaki bisa menikmati waktu mereka di alun-alun tanpa saling mengganggu.
Harapan masyarakat Gresik saat ini adalah agar alun-alun bisa kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua kalangan. Penyewaan sepeda listrik memang bisa menjadi hiburan yang menarik di sini. Tapi jika tidak diatur dengan baik, hal ini justru bisa menimbulkan kecelakaan. Oleh karena itu, Bupati Gresik diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk menertibkan dan mengembalikan kenyamanan bagi seluruh pengunjung alun-alun.
Penyelesaian masalah ini tentu membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah, penyedia jasa penyewaan sepeda listrik, hingga para pengunjung alun-alun. Dengan penertiban yang tepat dan edukasi yang baik, diharapkan Alun-Alun Gresik bisa kembali menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua orang.
Penulis: Darsih Juwariah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Kota Lama Gresik, Sisi Lain dari Kabupaten yang Sumpek Ini.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.