Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Belum Ada Setahun, Palang Pintu KA di Ngadiluwih Ditabrak 3 Kali, Bukti Kita Masih Jalan di Tempat

Nurhadi Mubarok oleh Nurhadi Mubarok
5 September 2024
A A
Belum Ada Setahun, Palang Pintu KA di Ngadiluwih Ditabrak 3 Kali, Bukti Kita Masih Jalan di Tempat palang pintu kereta api

Belum Ada Setahun, Palang Pintu KA di Ngadiluwih Ditabrak 3 Kali, Bukti Kita Masih Jalan di Tempat

Share on FacebookShare on Twitter

Hidup di Indonesia itu isinya serba salah. Begini keliru, begitu apalagi. Sebagai contoh saja, perkara perlintasan kereta api. Nggak dikasih, ketabrak kereta api. Tapi begitu dikasih palang kereta api, palangnya malah ditabrak pengendara. Contoh terbaik ya palang pintu KA di Ngadiluwih, Kediri. 2024 baru 9 bulan berjalan, udah ditabrak 3 kali.

3 kali, loh. Hampir sebanyak blunder ETI. Ngeri.

Saya sebagai warga Ngadiluwih merasa malu dengan hal ini. Apalagi di media sosial beredar video dengan judul “perlintasan Branggahan core” yang merupakan kompilasi video peristiwa absurd di perlintasan tersebut. Sampai-sampai Tretan Muslim ikut memposting video parodi “POV penjaga perlintasan kereta api Branggahan”.

Bagi kalian yang belum tahu kondisi di sana seperti apa, berikut akan saya kasih gambaran kondisinya. Perlintasan Branggahan melintang di jalan Merak, Desa Branggahan, tepatnya di sebelah timur Jembatan Wijaya Kusuma yang menghubungkan Kecamatan Ngadiluwih di sisi timur sungai Brantas dengan Kecamatan Mojo di sisi barat sungai Brantas. Karena menjadi satu-satunya jalan penghubung antara Kecamatan Mojo dan Ngadiluwih, perlintasan ini cukup ramai.

Meski ramai, jalan ini jarang terjadi kemacetan kendaraan karena jalannya yang cukup lebar. Perlintasan kereta api Ngadiluwih terlihat sangat jelas baik dari arah barat maupun arah timur karena tidak ada pohon yang menghalanginya. Kanan-kiri jalan ini merupakan persawahan sehingga kereta yang melintas akan terlihat jelas. Petugas penjaga perlintasan melakukan penjagaan selama 24 jam penuh. Sebelum kendaraan mendekati perlintasan, kendaraan akan melewati garis kejut. Yaitu sebuah garis-garis kecil menonjol dan melintang di jalan untuk memberi efek kejut bagi pengendara agar tidak ngantuk.

Dengan berbagai sarana penunjang keselamatan yang terbilang lengkap ini, diharapkan akan meminimalisir kecelakaan yang mungkin terjadi. Harapannya sih begitu.

Diganti laser aja, bang

Faktanya, masih banyak yang menerobos palang pintu KA di Ngadiluwih, bahkan saat palang sudah tertutup sempurna. Yang nggak habis pikir lagi, palang sudah tertutup tapi masih diterobos dengan cara menabraknya sampai patah. Emang nggak ada otak. 

Dari kolom komentar postingan reels Instagram bang Tretan Muslim, mungkin KAI bisa menindak lanjutinya dengan mengubah bahan palang perlintasan agar semakin kuat dan tidak ada yang berani menerobosnya. Sarannya, ada yang bilang bikin palang dari besi. Jelas, situ nabrak besi, yang hancur situ sendiri. Jelas kuat, jelas teges.

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Alasan Nganjuk dan Blitar Akan Selalu Ada di Bawah Kediri dan Malang padahal Potensial

Ada lagi yang menyarankan kecepatan palang kereta api yang ditingkatkan. Selama ini, palang kereta api menutup dengan perlahan. Ya ada maksudnya memang, tapi ya gimana lagi. Nah, ada saran paling agak lain, yaitu pake laser.

Ide ini cukup menarik. Dengan menggunakan teknologi laser, diharapkan masyarakat tidak akan berani menerobos perlintasan kereta api di Ngadiluwih Kediri. Papan peringatan diletakkan sebelum mendekati perlintasan. Dalam papan tersebut tertulis “Palang perlintasan terbuat dari laser tak kasat mata. Barang siapa menerobos saat sirine berbunyi akan terbelah menjadi dua”.

Nggak masuk akal? Ya memang, tapi hal-hal yang nggak masuk akal gini biasanya ngefek loh.

Palang Pintu KA di Ngadiluwih, contoh terbaik kita masih jalan di tempat

Itulah tadi beberapa ide palang perlintasan dari netizen untuk menghadapi para pengendara yang bandel dan nekat menerobos palang perlintasan di Ngadiluwih Kediri. Memang terdengar agak sadis. Tapi mau bagaimana lagi? Diingatkan dengan kata-kata sudah tidak mempan. Berulang kali dikasih contoh nyata kecelakaan akibat nerobos perlintasan juga tidak ada efek jera.

Perlintasan kereta api Branggahan di Ngadiluwih Kediri ini memang contoh terbaik bahwa kita belum maju-maju amat. Palang kereta ditabrak, diterobos, tapi begitu ditabrak malah nyalahin kereta apinya. Duh, susah. 

Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Wisata Palang Pintu Kereta Api, Bukti Warga Jogja Kekurangan Tempat Hiburan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2024 oleh

Tags: kediriNgadiluwihpalang pintu KA
Nurhadi Mubarok

Nurhadi Mubarok

melepaskan diri dari belenggu overthinking

ArtikelTerkait

Jika Sri Tanjung Tak Sanggup Menjemput, KA Kahuripan Akan Menggapaimu

Jika Sri Tanjung Tak Sanggup Menjemput, KA Kahuripan Akan Menggapaimu

2 Juli 2022
rokok halim

Rokok Halim, Rokok Putihan Nikmat dan Terjangkau Asli Kediri

22 September 2021
Sungai Brantas di Kediri Sudah Nggak Nyaman Lagi Gara-gara 3 Hal Ini

Nongkrong Sore di Sungai Brantas Kediri Sudah Nggak Nyaman Lagi Gara-gara Ini

26 Juli 2023
3 Kekurangan Bus Hasti yang Bikin Tersingkir dari Jalanan Kediri

3 Kekurangan Bus Hasti yang Bikin Tersingkir dari Jalanan Kediri

30 September 2025
6 Kuliner Kediri dengan Nama Unik yang Bisa Dijadikan Oleh-oleh Terminal Mojok

6 Kuliner Kediri dengan Nama Unik yang Bisa Dijadikan Oleh-oleh

27 Juli 2022
Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian Mojok.co

Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian

4 November 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.