Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sebat

Ada Apa dengan Surya: Harga Elite, Rasa kok Jadi Sulit Dinikmati

Nurhadi Mubarok oleh Nurhadi Mubarok
31 Agustus 2024
A A
Surya Nusantara, Sebuah Inovasi Baru Menikmati Rokok Surya Tanpa Filter dan Tanpa Menjebol Dompet gudang garam rokok surya

Surya Nusantara, Sebuah Inovasi Baru Menikmati Rokok Surya Tanpa Filter dan Tanpa Menjebol Dompet

Share on FacebookShare on Twitter

Kepopuleran rokok Surya di seluruh Indonesia tidak diragukan lagi. Cita rasa yang sangat khas, manis dan gurih membuatnya diterima oleh semua kalangan penikmat rokok. Mulai dari bos, karyawan dan kuli tidak ada yang tidak suka dengan rokok Surya. Bahkan, Surya juga terkenal dengan sebutan rokok kuli. Hal ini karena para kuli bangunan biasanya menikmati jam istirahatnya dengan kopi, gorengan dan tentunya rokok Surya.

Namun apakah hari ini Surya masih pantas disebut sebagai rokok kuli? Saya rasa tidak. Dengan harga mencapai 26-28 ribu (isi 12) di warung eceran, membuatnya tidak pantas lagi disebut rokok kuli. Itu masuknya sudah rokok kelas elite. Sudah sekitar satu tahun saya tidak lagi membeli rokok Surya karena harganya yang terus naik.

Beberapa hari lalu teman saya menawari rokok Surya 12 filter pada saat tahlilan. “Nih rokok”, ucap teman sembari meletakkan satu bungkus rokok Surya di atas paha saya. Pas banget saya juga penasaran dengan rasanya karena sudah lama nggak pernah ngerokok Surya. Setelah menawari rokok, teman saya melanjutkan dengan berkata, “sekarang Surya sudah nggak kayak dulu”. Dengan penasaran, saya bertanya, “nggak kayak dulu gimana maksudnya?”

“Rasanya semakin hambar”, katanya. Lalu dia menatap langit, diam. Pandangannya kosong. Ah, saya tahu pandangan ini tentang apa.

Manisnya hilang

Karena penasaran, saya mulai mengambil satu batang Surya 12 yang ditawarkan teman saya tadi. Karena kebiasaan, saya mencium dulu batang rokok tersebut sebelum memulai membakarnya. Aroma khas Surya yang manis begitu terasa. Bahkan jika sambil merem sekalipun dan tidak diberitahu mereknya apa, pasti saya bisa jawab bahwa itu adalah rokok Surya. Saya mulai membakar dan menghisapnya sekaligus.

Asap mulai mengepul dari mulut dan ujung batang rokok. Saya belum merasakan rasa Surya pada isapan pertama tersebut. Mungkin karena berbarengan dengan pembakaran dari korek api jadinya rasa khas Surya kurang terasa. Setelah menyeruput kopi, saya mencoba isapan kedua. Begitu asap telah sampai di mulut, saya diamkan sebentar sampai akhirnya saya teruskan sampai paru-paru, lalu saya keluarkan lewat hidung.

Setelah saya rasakan dan renungkan, tidak berlebihan kata teman saya tadi yang bilang hambar. Ternyata benar, rasanya memang hambar tidak seperti Surya yang dulu. Kalau masalah aroma tetap sama. Aroma rokoknya maupun aroma asapnya saya akui masih terjaga. Namun masalah rasa, ada penurunan. Rasa manis yang menjadi rasa khas dari Surya tidak saya temukan lagi. Kalau orang Jawa bilangnya “sepo” alias hambar pol. Rasa manis hanya dapat ditemukan pada kertas di filter rokok.

Belum ada yang seperti Surya

Lalu saya tanya ke teman saya kenapa kok masih beli rokok ini kalau rasanya hambar? Teman saya bilang kalau dia belum menemukan rokok lain yang memiliki rasa seperti Surya 12. Teman saya juga bilang kalau rasa dari rokok Surya itu untung-untungan. Ada warung yang menjual rokok Surya dengan rasa yang manis, ada juga warung yang jual rokok Surya dengan rasa yang hambar.

Baca Juga:

Sebagai Pemilik Toko Kelontong, Saya Melihat Sendiri Kemunduran Gudang Garam karena Kalah Bersaing Gajah Baru dan Rokok Murah Lainnya

Membayangkan Kediri Tanpa Gudang Garam, Hanya Jadi Daerah Medioker

Selain untung-untungan karena warung, menurut teman saya rasa rokok Surya juga tergantung sama warna bungkusnya. Seperti yang sudah diketahui banyak orang, Surya 12 filter ini memiliki 2 kemasan dengan warna berbeda. Ada yang memakai bungkus warna merah maroon, ada juga bungkus warna merah menyala. Menurut “penelitian” teman saya, rasa Surya dengan bungkus warna merah maroon lebih enak daripada Surya dengan bungkus warna merah menyala.

Masalahnya, warung-warung di Jawa Timur sangat langka yang menjual Surya 12 dengan bungkus warna merah maroon. Saya harap permasalahan ini segera diatasi oleh pihak Gudang Garam untuk tetap menjaga kualitas produknya dan menjaga harganya dari kenaikan.

Surya yang sekarang, tak seperti surya yang saya kenal. Kenikmatannya berkurang, dan ini jujur bikin saya sedih. Ah, hidup ini memang penuh kekecewaan. Hal-hal yang bikin bahagia pun beralih jadi pemberi rasa kecewa.

Penulis: Nurhadi Mubarok
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Rokok Gudang Garam Surya Ketengan, Rokok Ketengan Paling Laris di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Agustus 2024 oleh

Tags: cita rasagudang garamgudang garam suryarokok surya
Nurhadi Mubarok

Nurhadi Mubarok

melepaskan diri dari belenggu overthinking

ArtikelTerkait

Bandara Dhoho Kediri, Bandara yang "Diselamatkan" Gudang Garam dan Akan Jadi Game Changer untuk Kediri

Bandara Dhoho Kediri, Bandara yang “Diselamatkan” Gudang Garam dan Akan Jadi Game Changer untuk Kediri

15 Desember 2023
Gudang Garam Surya

Rokok Gudang Garam Surya Ketengan, Rokok Ketengan Paling Laris di Indonesia

19 Februari 2024
Membayangkan Kediri Tanpa Gudang Garam, Hanya Jadi Daerah Medioker Mojok.co

Membayangkan Kediri Tanpa Gudang Garam, Hanya Jadi Daerah Medioker

26 Maret 2025
Gudang Baru

Gudang Baru: Alternatif Terbaik untuk Perokok Kantong Tipis

14 Desember 2021
Gudang Garam Patra Adalah Rokok Kretek Non Filter Terenak dan Nggak Bikin Minder terminal mojok.co

Gudang Garam Patra Adalah Rokok Kretek Non Filter Terenak dan Nggak Bikin Minder

12 Januari 2021
ICJ satuan waktu sak ududan perokok anak kecil djarum super mojok mulut asbak

Menyimak Perdebatan Penikmat Djarum Super dan Gudang Garam yang Tak Ada Habisnya

29 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.