Jet pribadi semakin jadi tren belakangan ini. Maklum, salah satu moda transportasi ini mulai menjadi primadona dan favorit banyak orang. Maklum, harganya murah. Selain itu, kamu bisa menyewa atau membelinya di kios-kios terdekat sampai minimarket kesayangan yang menjamur di seluruh Indonesia.
Saya saja sudah mulai memesan sejak beberapa bulan yang lalu. Maklum, saking larisnya, banyak orang berburu jet pribadi. Istilahnya indent dan kudu mau kredit.
Kalau mau beli cash, barangnya jadi gaib. Eh, begitu mau kredit, si sales langsung kasih pilihan warna. Mau yang dead white atau broken red. Ada juga warna blue alert, sama seperti warna revolusi dan perlawanan hari-hari ini.
Saya sih jelas memilih warna biru gelap. Yah, setidaknya biar sama kayak warna perlawanan. Melawan pembodohan dan cacat logika, tentu saja. Saya sendiri memilih kredit 35 bulan dengan uang muka 2 juta rupiah. Ah, murah sekali.
Kelak, ketika jet pribadi itu sampai di rumah, saya bisa plesir ke Cina untuk menyantap semangkuk sup sarang burung walet. Harganya cuma 42 juta rupiah. Atau, kalau bosan dan butuh kesegaran, saya bisa menuju Jepang untuk jajan melon yubari. Harganya 628 juta rupiah saja di pelelangan. Jajan roti di Amerika? Ah, itu terlalu mahal untuk standar saya.
Gimana, enak, kan. Selain kesenangan di atas, ada 3 alasan kuat kamu kudu indent jet pribadi. Izinkan saya menjelaskan.
Daftar Isi
#1 Efisiensi waktu itu penting banget
Kalau punya jet pribadi, kamu bisa mengatur jadwal penerbangan sesuka hati. Jadi kamu nggak terikat sama jadwal penerbangan komersial.
Selain itu, tentu saja menghemat waktu. Kamu bisa menghindari antrean check in, imigrasi, sampai bagasi. Nah, terakhir, kamu bisa punya akses ke bandara eksklusif. Apa itu antre? Sudah nggak zaman kita antre dan berurusan sama imigrasi.
#2 Punya jet pribadi artinya kamu mendapatkan privasi dan keamanan
Begitu masuk ke kabin jet pribadi, kamu akan mendapatkan privasi. Di sana, kamu bisa bekerja, istirahat, menggelar rapat, atau main game monopoli. Ah, siapa yang nggak suka sama monopoli kekuasaan dan tirani?
Selain, moda transportasi ini punya prosedur keamanan yang lebih ketat. Bahkan terpersonalisasi sama dirimu. Kamu akan aman main dan jajan di mana saja. Asal istrimu nggak usil, fomo, dan norak aja dengan bikin Instastory di mana saja. Apalagi tone deaf sama penderitaan rakyat kecil.
#3 Menjadi alat untuk menyuapi gengsi
Apalagi kalau bukan gengsi. Wah, jangan sampai kamu nggak bisa membeli, minimal meminjam, jet pribadi. Gengsimu yang busuk itu bakal rusak.
Naik moda transportasi kayak gini menunjukkan bahwa kamu sukses. Yah, entah kamu atau bapakmu kan dulu orang nggak tahu atau peduli. Orang itu taunya kamu sukses, entah dari tambang atau jualan gorengan. Yang penting halal. Eh, mau nggak halal ya tidak masalah. Kan sudah biasa.
Itulah manfaat punya jet pribadi. Segera menuju minimarket terdekat untuk memesan. Kamu bisa membayar DP pakai QRIS atau kartu kredit bapakmu yang no limit itu.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Bawa Kendaraan Pribadi tapi Ngeluh Macet Itu kok Agak Gimana Gitu ya