Setelah menjelajah Jakarta selama satu tahun terakhir, saya mencoba banyak jajanan dan kuliner, nggak terkecuali siomay. Jajanan yang satu ini tentu lazim dan bisa ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia. Sayangnya, siomay merupakan salah satu jajanan yang penuh risiko. Banyaknya penjual yang sering kali menjebak dan justru berujung memberikan peluang 50:50. Biasanya siomay kaki lima kalau nggak enak banget ya malah kebalikannya, zonk banget.
Nah, setelah melalui pengamatan mendalam dan menjajal siomay di berbagai tempat, saya bisa memberikan tips bagaimana cara mengenali siomay kaki lima yang dijamin enak. Dengan mengamati para penjual, harapannya kalian nggak tertipu dengan siomay yang zonk atau malah harus berhadapan dengan siomay sapu-sapu.
Daftar Isi
Panci kukusan biru loreng
Cara pertama mengenali siomay enak dapat kita lihat dari panci dandang kukusannya. Nah, berdasarkan beberapa kali mencoba siomay, satu panci kukusan yang selalu konsisten memiliki rasa yang enak adalah panci kukusan yang berwarna biru loreng. Bukan berarti kalau panci kukusannya nggak biru loreng rasanya kurang, tapi selera saya selalu cocok ketika membeli dari penjual yang menggunakan panci ini.
Beberapa dari kalian mungkin masih belum ngeh dengan panci yang saya maksud. Sebenarnya panci ini begitu khas sampai ketika kalian mencarinya di mesin pencarian, kalian akan bisa mengetahui panci kukusan yang saya maksud. Cara ini adalah cara termudah menemukan siomay enak tanpa harus melihat penampakannya terlebih dahulu.
Bentuk dan tekstur siomay agak kasar
Memasuki pembahasan visualnya, kita juga bisa memprediksi siomay yang enak dengan melihat teksturnya saat penjual sedang melayani pelanggan. Lagi-lagi, yang enak memiliki tekstur yang khas dan membuat yang sering membeli jajanan ini akan langsung bisa tahu bahwa makanan ini nggak mungkin zonk. Orang awam mungkin nggak terlalu memperhatikan, tapi para pencinta jajanan satu ini pasti sadar akan hal ini.
Siomay yang enak biasanya memiliki tekstur yang cenderung kasar dan memiliki bentuk agak “kriwil”. Mungkin kalian bertanya-tanya, “Bukannya tekstur yang halus justru lebih menarik di mata?”. Nah, khusus siomay hal tersebut nggak berlaku karena tekstur yang cenderung kasar tersebut justru menjadi penanda bahwa campuran adonan antara ikan dan tepung nggak terlalu dominan pada tepung saja.
Bayangkan saja kalian membuat adonan dengan campuran daging dan tepung. Jika tepung memiliki komposisi yang lebih banyak, maka bentuk adonan akan lebih mudah dibentuk dan membuat tekstur menjadi lebih halus. Beda halnya, jika komposisi daging yang digunakan nggak pelit, maka tekstur daging yang nggak halus 100% membuat adonan menjadi agak “kriwil”. Tekstur tersebut yang membuat jajanan satu ini menjadi legit dan terasa “ndaging” alias nggak kerasa tepung saja.
Kondimen lain diisi adonan siomay
Hal lain yang tak luput dari pengamatan saya adalah kondimen lain yang bisa menjadi penunjang siomay. Kondimen seperti tahu, kol, kentang, sampai pare juga turut memberikan variasi rasa pada makanan ini. Orang awam mungkin menganggap kondimen lain untuk selingan saja, tapi sebenarnya kita juga bisa mengetahui ciri-ciri siomay yang enak dari kondimen lain ini.
Biasanya penjual yang percaya diri dengan adonannya akan memasukkan adonan siomay ke kondimen lain. Entah itu adonan yang diisikan ke tahu, diisikan ke pare, sampai dililit dengan kol. Nah, ketika menemukan penjual yang mengisikannya ke kondimen lain, kalian sudah menemukan siomay yang green flag. Jika siomay sebagai bintang utamanya saja tetap dilibatkan pada kondimen lain, maka sudah dipastikan si penjual yakin betul bahwa adonannya memang benar-benar juara.
Menyediakan jeruk limau
Satu detail kecil terakhir yang mungkin nggak banyak orang menyadari atau bahkan jarang dipakai adalah jeruk limau. Bagi beberapa orang, jeruk limau mungkin menjadi detail yang nggak penting atau justru merusak cita rasa makanan. Tapi, percayalah teman-teman, jika penjual siomay menyediakan jeruk limau di dagangannya meskipun nantinya kalian bisa request nggak pakai, bisa dipastikan dagangannya enak.
Detail semacam ini mungkin nggak banyak orang perhatikan karena yang penting kan siomay dan bumbu kacangnya. Padahal, hal kecil seperti ini menjadi penanda bahwa penjual paham bahwa dagangan miliknya punya rasio daging yang cukup tinggi. Nah, bagi beberapa orang, faktor tersebut bisa membuat kita yang memakannya menjadi giung atau eneg.
Oleh karena itu, jeruk limau disini berperan untuk memberikan rasa segar sehingga si pelanggan tetap bisa menghabiskan siomay yang “ndaging” tadi dengan nikmat. Di saat penjual memahami kompleksitas rasa makanan tersebut dan menyediakan jeruk limau, maka sudah dipastikan beliau memang paham bagaimana memaksimalkan potensi makanannya menjadi lebih nikmat. Itulah mengapa penjual yang menyediakan jeruk limau pasti memiliki siomay yang enak.
Itulah beberapa cara mudah mengenali siomay yang enak dan dijamin nggak zonk. Kalau di beberapa daerah ada cara penyajian yang berbeda, pastikan si penjual memiliki setidaknya satu dari keempat ciri yang saya sebutkan. Kalau keempat-empatnya nggak ditemukan? Nah, kalian wajib waspada~
Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Siomay Goreng Semarang Bukan Aliran Sesat Apalagi Penistaan Makanan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.