Orang-orang dari luar Jogja, sudah pasti kenal dengan Jalan Kaliurang, Jalan Gejayan, dan Palagan Tentara Pelajar. Namun, saya yakin, banyak dari mereka yang belum kenal dengan Jalan Kabupaten. Padahal, jalan ini adalah bukti kepedulian Kabupaten Sleman kepada penderita obesitas dan darah rendah.
Saya maklum kalau Jalan Kabupaten di Sleman kurang populer. Jalan yang mencakup wilayah Kecamatan Gamping dan Mlati itu memang jauh dari kawasan kampus.
Akan tetapi, saya percaya semua orang harus kenal dengan Jalan Kabupaten. Jalan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, terutama yang punya masalah kesehatan berupa kelebihan lemak tubuh dan darah rendah.
Nggak perlu susah-susah cari obat, siapapun yang punya masalah dengan tekanan darah rendah dan punya cita-cita menurunkan berat badan, cukup berkendara saja melintasi Jalan Kabupaten. Soalnya jalan ikonik di Sleman ini punya karakteristik seperti berikut.
Daftar Isi
#1 Jalan Kabupaten yang berlubang dan bergelombang menimbulkan sensasi perontok lemak ketika melewatinya
Kalian pernah melihat alat body slimmer? Cara kerja alat ini menggetarkan bagian tubuh tertentu secara brutal hingga lemak-lemaknya lebur. Harga alat ini di toko online mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Harga yang cukup menguras kantong memang, padahal nggak ada jaminan lemak akan berkurang secara signifikan.
Daripada membeli alat yang belum terjamin seperti itu, lebih baik kalian berkendara di Jalan Kabupaten beberapa kali dalam sehari. Kondisi Jalan Kabupaten yang rusak akan membantu proses pembakaran lemak kalian. Saya yakin jalanan yang rusak, retak, berlubang, berkerikil, dan bergelombang menimbulkan getaran hebat yang bisa membuat lemak-lemak tubuh terbakar.
Sepanjang Jalan Kabupaten kondisinya parah semua, kok. Jadi kalau kalian berkendara dari ujung selatan hingga titik akhir di utara, sudah setara pakai body slimmer selama 15 menit. Lumayan.
Efek getarannya akan semakin terasa kalau shockbreaker kendaraan kalian nggak mumpuni atau jok kendaraan keras seperti batu. Jangan kaget kalau badan rasanya seperti terlempar dari jok ketika lewat jalan ini. Itu memang bagian dari terapi pengurangan lemak di Jalan Kabupaten Sleman.
#2 Keruwetan di empat titik yang ampuh menaikkan tekanan darah secara signifikan
Hari gini mengatasi tekanan darah rendah masih dengan mengonsumsi hati kambing? Itu cara yang out of date banget! Ada cara lain yang lebih nggak membosankan dan mudah yaitu berkendara di Jalan Kabupaten. Jalan sepanjang 6 km itu punya 4 titik yang akan memangkas rasa sabar sekaligus menaikkan tekanan darah.
Titik pertama di perempatan yang menjadi pertemuan Jalan Kabupaten dan Jalan Kebon Agung. Perempatan ini selalu macet karena antrean kendaraan yang menunggu lampu hijau. Durasi lampu merah di bangjo perempatan ini sebenarnya nggak begitu lama. Namun, Jalan Kabupaten ini begitu sempit sehingga antrean di perempatan ini mengular di luar nalar.
Kedua, di depan Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Keruwetan lalu lintas dipicu oleh perpaduan jalan sempit, bangjo Perempatan Kronggahan yang durasinya cukup lama. Keruwetan itu diperparah oleh jalan rusak dan kendaraan yang keluar-masuk RSA UGM.
Ketiga, perempatan Selokan Mataram. Persimpangan di depan Sekolah Dasar Negeri Mayangan selalu ramai oleh kendaraan yang mau menyeberang dari barat ke timur dan utara ke selatan. Berhubung nggak ada bangjo maupun Pak Ogah di sini, titik ini acap kali semrawut karena pengendaranya nggak mau mengalah. Selain itu, sering pula truk-truk besar dari sisi utara yang berbelok ke barat atau timur, melintasi jalan kecil di sebelah Selokan Mataram. Padahal ukuran truknya saja mepet banget sama sempadan sungai. Kondisi ini selalu bikin macet lalu lintas.
Terakhir, di perempatan beringin. Serupa dengan perempatan Selokan Mataram, perempatan beringin di depan Jambon Resto juga ramai oleh pengendara yang ingin menyeberang. Tapi, perempatan ini nggak terlalu berdampak untuk menaikkan tensi darah karena di jam-jam tertentu ada Pak Ogah yang membantu mengatur lalu lintas.
#3 Jalan alternatif dan padat penduduk, tapi sempit
Letaknya memang hanya ada di dua kecamatan, tapi sebenarnya Jalan Kabupaten ini penting untuk menghubungkan berbagai kecamatan di sekitarnya. Jalan ini menjadi jalur alternatif bagi para penduduk Sleman dar berbagai kecamatan yang terletak di wilayah barat untuk lebih cepat sampai ke Kecamatan Sleman. Kecamatan Sleman merupakan ibu kota Kabupaten Sleman dan merupakan lokasi kompleks lembaga pemerintahan.
Peran jalan ini sangat penting, tapi lalu lebar jalannya nggak mumpuni, begitu sempit. Bayangkan saja, lebar jalan ini cuma muat satu mobil. Saking sempitnya, Jalan Kabupaten pernah membuat truk nyangkut. Truk pengangkut material bangunan yang hendak menurunkan muatan kesulitan masuk ke gudang karena panjang truk melebihi lebar jalan. Akibat kejadian ini, lalu lintas tersendat.
Padahal, Jalan Kabupaten termasuk jalan dengan lalu lintas ramai. Selain banyak orang yang melintas, perkampungan di sekitar jalan ini juga padat. Mirisnya, pemerintah malah menganaktirikan Jalan Kabupaten dengan tidak memberi kesempatan TransJogja melintas di jalan ini. Sungguh perpaduan yang sangat klop, kan?
Jalan Kabupaten ternyata berjasa banget buat warga yang punya masalah berat badan dan tekanan darah rendah. Tinggal lewat jalan ini setiap hari, badan jadi lebih langsing dan terhindar dari hipotensi. Selain kepada Jalan Kabupaten, kita juga harus berterima kasih kepada Pemerintah Sleman yang sudah mengizinkan hal ini terjadi.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Ngekos di Pogung Sleman Memang Nyaman, asal Bisa Berdamai dengan Jalannya yang Menyesatkan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.