Rasa-rasanya Gen Z suka membuat istilah-istilah baru yang membingungkan. Apalagi sejak adanya media sosial, persebaran kosakata baru terjadi begitu masif. Teringat waktu dulu kisah yang sempat ramai di media tentang seorang cowok yang menghilang tanpa kabar kepada ceweknya, yang kemudian oleh netizen sikap seperti itu disebut ghosting.
Nah, selain ghosting, sebenarnya masih ada banyak istilah keminggris seputar percintaan yang dipakai para Gen Z di media sosial. Yuk kita belajar sama-sama biar nggak disebut kudet sama Gen Z.
Daftar Isi
- #1 Red Flag dan Green Flag biasa dipakai Gen Z untuk menilai bakal calon gebetan atau orang secara umum
- #2 Situationship ini mirip sama HTS di zaman dulu
- #3 Love Bombing sebenarnya baik, tapi kok dilakukan dengan intensi kurang baik, ya
- #4 Gaslighting nggak hanya berlaku untuk percintaan Gen Z
- #5 Breadcrumbing dan Benching bikin generasi selain Gen Z geleng-geleng kepala
#1 Red Flag dan Green Flag biasa dipakai Gen Z untuk menilai bakal calon gebetan atau orang secara umum
Dua istilah ini umumnya dipakai anak-anak zaman sekarang untuk menilai bakal calon gebetan atau orang secara umum. Red flag dipakai untuk orang dengan sifat dan sikap yang dianggap kurang baik. Misalnya cowok yang suka gigit kuku, bisa jadi untuk sebagian cewek dicap cowok red flag. Tapi kalau ringan tangan sudah pasti red flag, sih, ya.
Sementara sebutan green flag tentu kebalikannya, dipakai untuk orang dengan sifat dan sikap yang baik. Misalnya, cowok yang selalu izin ke orang tua si cewek ketika ngajak keluar. Nah, soal red flag dan green flag ini pasti sudah sering kedengaran dari mulut Gen Z, kan.
#2 Situationship ini mirip sama HTS di zaman dulu
Kalau zaman saya sih ini namanya HTS, Hubungan Tanpa Status. Jadi, dua-duanya sudah saling suka, sering jalan bareng, chat yang-yangan, tapi nggak ada deklarasi bahwa ini pacaran. Ngambang aja gitu. Tipe-tipe hubungan yang “jalanin dulu aja”. Meski menurut saya, sih, nggak mungkin dua-duanya mau hubungan yang nggak jelas masa depannya gini, tapi sudah kadung gengsi mau nuntut lebih. Akhirnya cuma bisa mbatin, “Mau dibawa ke mana hubungan kita~”
#3 Love Bombing sebenarnya baik, tapi kok dilakukan dengan intensi kurang baik, ya
Sesuai namanya, istilah Gen Z ini dipakai untuk menggambarkan perilaku sesorang yang membombardir gebetannya dengan cinta. Biasanya dalam bentuk perhatian, kekaguman, kasih sayang yang kelihatannya tulus banget.
Sayangnya, perilaku love bombing dilakukan dengan intensi yang kurang baik seperti untuk memanipulasi dan mengendalikan. Hati-hati ya buat yang suka merasa kesepian, nanti dikasih perhatian sedikit sama orang langsung meleyot. Jiaaah.
#4 Gaslighting nggak hanya berlaku untuk percintaan Gen Z
Kalau ini tidak hanya berlaku untuk percintaan Gen Z, tapi juga dalam setiap interaksi dengan manusia. Gaslighting dipakai untuk menyebut perilaku seseorang yang suka memutarbalikkan fakta dan membuatnya seperti sebuah kebenaran. Perilaku ini bisa membuat si penerima gaslight menjadi ragu dengan dirinya sendiri.
Misalnya, seseorang melakukan kesalahan pada pasangannya tapi malah berkelit. Alih-alih minta maaf, dia malah bilang, “Aku tuh kayak gini juga gara-gara kamu. Kamu yang salah!” Lha, kok?
#5 Breadcrumbing dan Benching bikin generasi selain Gen Z geleng-geleng kepala
Ini sih istilah yang bikin saya geleng-geleng kepala, kok Gen Z bisa kepikiran gitu, lho. Breadcrumb artinya kan remahan roti, ya.
Dalam konteks percintaan, breadcrumbing dipakai untuk menjelaskan situasi di mana si gebetan meninggalkan “remahan roti” untuk kamu ikuti, tanpa ada kejelasan hubungan ini mengarah ke mana. Bahkan belum tentu juga dia suka sama kamu. Semacam tarik-ulur gitu, deh.
Sementara kalau benching lebih jahat lagi, sih. Jadi si gebetan ini sudah bilang suka sama kamu, tapi nggak mau ada hubungan serius karena kamu ternyata cuma cadangan alias dia masih mau mencari yang lain dan akan datang juga pergi semaunya. Nasib kamu sama kayak pemain sepak bola cadangan yang lagi nunggu giliran main di bench. Aduh.
Itulah beberapa istilah seputar percintaan Gen Z yang tersebar di media sosial. Buat saya yang sudah bukan zamannya pedekate menye-menye, istilah-istilah di atas bikin saya sakit kepala. Kayak… mau pacaran saja ribet banget, deh.
Dikasih love bombing, tapi trus di-ghosting. Eh, tiba-tiba muncul lagi dan di-gaslighting, meleyot lagi. Akhirnya sepakat buat situationship. Lha tahunya cuma di-benching. Sedih, deh. Wes lah, jomblo wae!
Penulis: Shila Nurita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Produk Paling Worth to Buy dan Tips Belanja di Uniqlo.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.