Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Alasan Orang Dewasa Masih Suka Nonton Upin Ipin, Ingin Nostalgia hingga Episode yang Ghibah-able

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
23 Mei 2024
A A
Menebak Alasan Orang Dewasa Masih Suka Nonton Upin Ipin, Ingin Nostalgia hingga Episode yang Ghibah-able Mojok.co

Menebak Alasan Orang Dewasa Masih Suka Nonton Upin Ipin, Ingin Nostalgia hingga Episode yang Ghibah-able (upinipin.fandom.com/)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu terakhir, tulisan tentang Upin Ipin sering wara-wiri di Terminal Mojok. Ada tulisan dengan angle yang biasa, seperti episode terbaik hingga terburuk Upin Ipin. Ada pula tulisan dengan angle yang tidak biasa. Misalnya, tulisan tentang investigasi siapa ayah Mail sebenarnya, atau kenapa bisa ada foto Susanti di kamar Jarjit. Termasuk, itu lho, yang membayangkan-membayangkan. Salah satu yang paling ngena adalah membayangkan Upin Ipin ikut KKN dan duo kembar itu jadi joki skripsi.

Ketahuan banget kalau jamaah Mojokiyah ternyata penggemar militan serial anak-anak asal Malaysia ini. Saya berani jamin, mereka yang menulis tentang Upin Ipin pasti orang dewasa. Itulah hebatnya tontonan ini. Pemujanya tidak hanya mereka yang usia belia, tapi juga orang dewasa yang setia menonton setiap episodenya. Kira-kira kenapa ya?

Zaman mereka kecil, nggak ada animasi seperti Upin Ipin

Layaknya pepatah yang menyebut witing tresna jalaran saka kulina, kegemaran orang dewasa menonton duo botak itu bisa jadi karena rutinitas menemani bocil di depan TV. Kebetulan, tontonannya adalah Upin Ipin. Akhirnya, dari yang semula hanya menemani, eh malah ikutan jatuh hati.

Seperti yang kita tahu, latar belakang serial Upin Ipin adalah kehidupan sehari-hari tokoh utama beserta dengan keluarga, teman, dan warga kampungnya. Cerita jenis ini, jarang sekali ditemukan pada serial kartun yang ada di era tahun 2000-an apalagi 90-an. Sebagian besar animasi pada tahun itu bercerita tentang kekuatan super. Sebut saja The Powerpuff Girls, Ultraman, Power Rangers, Saints Seiya, Satria Baja Hitam, dll. Bahkan, sekelas Doraemon pun, meski latarnya adalah kehidupan Nobita, tetap saja mengandung unsur kekuatan super. Yaitu, lewat alat-alat ajaib milik si kucing robot masa depan, Doraemon.

Jadi, menonton Upin Ipin bagi orang dewasa itu seperti menemukan sesuatu yang baru, yang tidak mereka dapatkan di masa lalu.

Hidup orang dewasa sudah ruwet, butuh tontonan yang ringan

Tebakan saya, alasan lain kenapa orang dewasa masih suka nonton Upin Ipin adalah karena alur ceritanya yang sederhana. Kalau boleh mengibaratkan, serial tentang kehidupan duo bocil kembar ini seperti es teh yang bisa segera kamu minum untuk meredakan dahaga. Kamu tidak perlu takut tersedak boba, jelly, kelapa muda, dan hal lain yang biasa dimasukkan dalam minuman kekinian.

Coba bandingkan dengan animasi lain. One Piece atau Naruto, misalnya. Saya nggak bilang Naruto maupun One Piece itu jelek, ya. Hanya saja, kedua animasi tersebut terlalu banyak lipatan konflik sehingga cenderung bikin mikir. Bayangkan. Uripmu sudah dibuat ruwet di pekerjaan, ehhh, masih harus mikir apa yang terjadi dengan klan Uzumaki, kapan Sasuke jatuh cinta pada Sakura, dll. Ruwet… ruwet.

Upin Ipin lebih dari sekadar hiburan

Kesederhanaan cerita Upin Ipin ternyata sukses memikat hari penonton dewasa. Serial ini makin istimewa di mata orang dewasa sebab seringkali mengingatkan mereka dengan hal-hal yang terjadi saat mereka masih kecil. Misalnya saja, saat si kembar dan kawan-kawan main di sungai atau saat mencari belalang. Termasuk ketika duo botak itu seluncuran dengan menggunakan daun.

Baca Juga:

Tok Dalang dalam Serial Upin Ipin: Sosok Lansia Produktif dan Berdaya yang Patut Kita Tiru

4 Hal yang Jarang Orang Bicarakan tentang Serial TV Upin Ipin

Anak kecil jaman sekarang belum tentu merasakan betapa serunya melakukan hal-hal tersebut. Beda dengan mereka yang saat ini sudah dewasa. Main di kali dan cari belalang sudah jadi hal yang biasa. Itu sebabnya, bagi orang dewasa, menonton Upin Ipin lebih dari sekadar hiburan semata. Menonton Upin Ipin tak ubahnya seperti sedang bernostalgia dengan hal-hal yang kerap mereka lakukan di masa lalu. Bikin candu!

Episode yang ghibah-able, sesuai dengan jiwa orang dewasa yang doyan tubir

Ada satu lagi nih alasan kenapa orang dewasa suka nonton Upin Ipin. Berdasarkan pengamatan saya, episode-episode Upin Ipin sangat ghibah-able. Hal-hal tersebut, mungkin tampak biasa di mata anak kecil. Tapi di mata orang dewasa? Oh, tunggu dulu. Tidak semudah itu. Kayak nggak ngerti aja bagaimana jiwa-jiwa tubir orang dewasa mudah sekali meronta.

Pas episode Rumah Hijau Opah, misalnya. Ketika episode ini rilis, jagad media sosial X geger. Banyak netizen meributkan betapa nggak masuk akal tugas yang Cikgu Melati berikan kepada murid-murid di Tadika Mesra. Yakali bocah TK disuruh bikin maket rumah waktunya sehari doang. Nggak kalah heboh, kalian masih ingat nggak saat Fizi nyeletuk soal Upin Ipin yang berstatus sebagai anak yatim? Wah, rame banget tuh. Sampai dibuatkan klarifikasinya oleh Les’ Copaque Production.

Bukti lain bahwa tontonan itu sangat ghibah-able ya ada di sini. Di Terminal Mojok. Coba saja ketik di pencarian dengan kata kunci ‘Upin Ipin’. Niscaya kan kau temukan puluhan bahan mungkin ratusan artikel tentang si kembar dan teman-temannya di sana. 

Selain 4 alasan di atas, apa lagi ya alasan kenapa orang dewasa suka nonton Upin Ipin?  

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Membayangkan Upin Ipin dan Anak Kampung Durian Runtuh Jadi Mahasiswa Jurusan PGSD. Jelas Mail yang Paling Lama Lulus karena Jualan Mulu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Mei 2024 oleh

Tags: Anak-AnakOrang Dewasatontonanupin-ipin
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Stop Menakuti Anak dengan Bilang 'Nanti Disuntik Dokter', Nggak Bener Itu!

Stop Menakuti Anak dengan Bilang ‘Nanti Disuntik Dokter’, Nggak Bener Itu!

28 Januari 2022
Memaklumi Uang THR yang Dipegang Ibu dan Tak Kunjung Dikembalikan terminal mojok.co

Memaklumi Uang THR yang Dipegang Ibu dan Tak Kunjung Dikembalikan

16 Mei 2021
Belajar Dewasa di Usia Kepala Dua Itu Rasanya Asyik, Kok!

Belajar Dewasa di Usia Kepala Dua Itu Rasanya Asyik, Kok!

30 November 2019
Menebak Motor yang Dikendarai Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh ketika Dewasa Mojok.co

Menebak Motor yang Dikendarai Upin Ipin dan Anak-anak Kampung Durian Runtuh ketika Dewasa

26 Juni 2024
Membayangkan Program Makan Siang Gratis Diterapkan di Tadika Mesra Semesta Upin Ipin

Membayangkan Program Makan Siang Gratis Diterapkan di Tadika Mesra dalam Semesta Upin Ipin

9 Maret 2024
Jika Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra Nyaleg, Begini Gaya Kampanye Mereka

Jika Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra Nyaleg, Begini Gaya Kampanye Mereka

12 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.