Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

Yusri Kamilatul Huda oleh Yusri Kamilatul Huda
23 Maret 2024
A A
Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1?

Alih-alih Mengharuskan PPG, Bukankah Lebih Baik Meningkatkan Kualitas Mahasiswa yang Jadi Calon Guru Sejak Mereka Kuliah S1? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Program Profesi Guru (PPG) saat ini terkesan menjadi suatu keharusan bagi siapa saja yang ingin dan sudah menjadi guru. Dikutip dari laman Kemdikbud, tujuan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang. Indikator keberhasilannya adalah peningkatan persentase guru dan tenaga kependidikan profesional.

Baru 2 bulan menjadi mahasiswa magister pengajaran di ITB, saya cukup terkesima dengan bagaimana para dosen melihat esensi dari suatu permasalahan. Setiap Jumat yang bukan hari libur, kami selalu melakukan diskusi tentang masalah-masalah yang terjadi di dunia pendidikan dan pengajaran khususnya matematika di Indonesia. Diskusi biasanya berjalan dengan hangat. Sebab, sebagian besar anggota diskusi memang sudah punya pengalaman menjadi guru, bahkan beberapa sudah berstatus menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara).

Satu waktu ketika diskusi, dosen saya sedikit menyinggung masalah PPG. Dari situ, pertanyaan lama muncul kembali. Jenis pertanyaannya kurang lebih ekuivalen dengan yang saya tulis di judul.

“Dalam pandangan Bapak, alih-alih membuat program PPG, apakah sebenarnya lebih baik dan lebih urgen pemerintah meningkatkan kualitas calon guru sejak mereka kuliah di jenjang sarjana?” ucap saya dengan nada bertanya padahal sebenarnya ingin validasi.

“Mestinya iya,” jawab beliau singkat.

Harusnya sejak kuliah, bukan malah waktu PPG

“Sangat disayangkan jika waktu 4 tahun dihabiskan untuk mempelajari hal-hal yang tidak terlalu penting ketika nanti sudah mulai bekerja menjadi guru. Sebagai contoh, apa pentingnya mempelajari kurikulum 2013 jika sesudah lulus dan menjadi guru, kurikulum yang dipakai di sekolah sudah berubah (lagi)”, tutur beliau melanjutkan.

Mendengar jawaban beliau, saya cukup senang. Hal yang saya pertanyakan dan pikirkan dari dulu akhirnya bisa divalidasi oleh orang sehebat beliau.

Kembali ke topik, jika tadi tujuan pemerintah adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, kenapa harus melalui PPG? Apakah kuliah di jurusan pendidikan selama 4 tahun itu dirasa belum cukup? Jika belum, kenapa? Apakah ada yang salah dengan jurusan S1 pendidikan di Indonesia sehingga lulusannya belum cukup pantas untuk dikatakan sebagai “guru profesional”? Dan masih banyak pertanyaan lain yang akhirnya juga muncul secara berkala.

Baca Juga:

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

Dari Sekian Banyak Jurusan Pendidikan, Pendidikan Sejarah Adalah Jurusan yang Tidak Terlalu Berguna

Saran dan masukan

Meskipun tahu tulisan orang biasa seperti saya tidak akan terlalu didengarkan dan punya dampak yang besar, tapi melalui ini saya ingin tetap mencoba untuk memberikan beberapa saran dan masukan untuk para pengambil kebijakan.

Yang pertama, tinjau ulang kurikulum termasuk mata kuliah yang dimuat di jurusan pendidikan di semua perguruan tinggi. Kedua, lakukan peninjauan secara komprehensif, jangan setengah-setengah.

Ketiga, jika kesimpulan dari peninjauan tersebut mengarah pada memang benar lulusan S1 pendidikan belum layak mendapat label “guru profesional”, maka berikan feedback berupa saran atau bahkan kebijakan. Seharusnya sih bisa menjadi kebijakan supaya perguruan tinggi dapat mengevaluasi kurikulumnya sesuai yang diinginkan. Mungkin, bisa jadi kebijakan tersebut diambil dari hal-hal positif di PPG (jika ada).

Keempat, tetap lakukan evaluasi secara berkala, jangan terburu-buru menginginkan hasil yang instan. Jika diperlukan, saya rasa pemerintah dapat memfasilitasi para ketua prodi/jurusan pendidikan supaya mempunyai komunitas khusus yang bisa mendiskusikan masalah penyamaan atau penyetaraan mata kuliah misalnya. Komunitas ini juga dapat membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan.

Yang penting ada

Kelima, bagi mereka yang ingin menjadi guru tapi bukan dari jurusan pendidikan, memang perlu pendidikan khusus keguruan. Baiklah, untuk kasus ini saya setuju untuk tetap ada PPG. Tidak mesti PPG sih, yang penting ada.

Lalu bagaimana dengan mereka yang sekarang sudah lulus S1 pendidikan atau bahkan sudah menjadi guru, tapi belum memenuhi standar “guru profesional”? Hmm, baiklah, lagi-lagi untuk kasus ini saya juga setuju agar mereka ditingkatkan kualitasnya melalui pelatihan/pendidikan khusus.

Eh tapi, ngomong-ngomong masalah pelatihan, apakah mereka (para guru senior) mau? Saya baca di Tirto, katanya, di Indonesia motivasi guru untuk meningkatkan kualitas mengajarnya tergolong rendah. Lagi-lagi, masalah motivasi disinggung. Bagaimana cara meningkatkan motivasi? Benar, salah satunya menaikkan gaji guru. Pada akhirnya; gaji, motivasi mengajar, kualitas guru, dan kualitas pembelajaran semuanya berbanding lurus.

Penulis: Yusri Kamilatul Huda
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Semarang Banjir Besar, Mematahkan Konsep Lagu “Semarang Kaline Banjir” karena Sekarang Semua Daerah Banjir!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Maret 2024 oleh

Tags: calon gurujurusan pendidikanPPGsarjana pendidikan
Yusri Kamilatul Huda

Yusri Kamilatul Huda

Mahasiswa S2 Pengajaran Matematika ITB.

ArtikelTerkait

Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru Mojok.co

Ironi Mahasiswa Jurusan Pendidikan: Buangan dan Tidak Ingin Menjadi Guru

1 November 2023
Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius Guru

Jadi Mahasiswa Jurusan Pendidikan yang Hidup di Desa Itu Berat: Dianggap Calon Guru, Moral Compass, dan Dianggap Serbabisa

10 September 2024
Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius!

Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius!

4 April 2024
Mempertanyakan Orang-orang yang Masih Tertarik Kuliah Jurusan Pendidikan, padahal Lulusannya Banyak yang Sengsara Mojok.co

Mempertanyakan Orang-orang yang Kuliah Jurusan Pendidikan, padahal Jelas Lulusannya Bakal Sengsara

27 September 2025
sarjana pendidikan

Bukti kalau Kepanjangan S.Pd. itu Bukan Sarjana Pendidikan, tapi Sarjana Penuh Derita

11 April 2020
Kata Siapa Gaji Guru Swasta itu Bercanda? Gaji Kami Gede kok (Syarat dan Ketentuan Berlaku)!

Andai Gaji Guru Naik, Berapa Persentase Kenaikan yang Ideal? Apakah Bisa Sebanyak Tukin Kementerian?

25 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.