Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Soal Cinta Kita Semua Biadab

Abiel Matthew Budiyanto oleh Abiel Matthew Budiyanto
31 Mei 2019
A A
Seni Mencintai Ala Erich Fromm yang Bagus buat Rujukan Yang-yangan terminal mojok.co

Seni Mencintai Ala Erich Fromm yang Bagus buat Rujukan Yang-yangan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Perbincangan soal cinta selalu dimulai dari yang baik-baik. Seperti, jatuh cinta, misalnya. Kemudian cinta yang ideal itu selalu diasumsikan berujung baik. Seperti, menikah, misalnya. Lalu beberapa hal biasanya selalu dianggap sebagai sumber masalah. Seperti, putus cinta, misalnya.

Tak pernahkah terpikir bahwa cinta itu—di tangan manusia—setidaknya merevolusikan dirinya dalam bentuk yang sangat, biadab?

Kebiadaban itu dimulai sejak jatuh cinta. Mencintai menjadi sangat biadab karena jatuh cinta tidak pandang apapun. Hebatnya kita selalu bangga dengan cinta yang datang dengan tanpa ampun itu. Apa yang sangat kita agungkan adalah jatuh cinta dari mata ke hati, yang berarti kita melompati nalar. Tapi, jatuh cinta mana yang pakai nalar?

Tidak perlu menebak, kita semakin biadab saat sudah memiliki. Cinta selalu menjadi alasan ini-itu-anu. Kita biadab memiliki, sampai melupakan kebebasan seorang insan. Atas nama cinta kita menuntut seseorang mengubah sikapnya. Kenyamanan menjadi alasan kita meninggalkan dan menghampiri seseorang. Acap kali kita melompati nalar, dan itu yang diinginkan cinta. Bentuk ideal suatu hubungan yang terpatri di kepala kita, membuat kita jumawa. Seakan menjadi produser film yang egois, di mana ia hendak merangkap peran sutradara sekaligus tokoh utama, tokoh utama yang memiliki akhir bahagia versi dirinya.

Namun selalu ada tragedi di balik komedi, sebagaimana ada komedi di balik tragedi. Hebatnya lagi ketika mencintai, kita melupakan tragedi yang ada pada kehidupan ini. Bahwa tidak semua kisah cinta berakhir indah, bahwa tidak semua yang bahagia selalu menjadi epilog suatu perjalanan asmara, bahwa belum tentu tujuan yang paling didamba semua sejoli adalah pelaminan nan abadi.

Justru seringkali tragedi datang sebagai solusi. Apa yang dianggap masalah justru merupakan fragmen yang menutup luka. Kita lupa suatu kondisi final bahwa ada resiko besar yang kita tanggung ketika kita mencintai: perpisahan. Ya, perpisahan, cepat atau lambat, apapun statusnya, apapun bentuknya, perpisahan selalu akan menjadi penutup drama romantika.

Tapi kita tentu akan melupakan hal tersebut. Kita tetap menjalani cinta dengan biadab, dan akan tersakiti ketika harus menghadapi tragedi. Kita menangis sebab tidak siap akan tragedi yang terjadi, kita mengeluh sebab tidak dapat lari dari tragisnya luka. Puisi dan lagu digoreskan sebagai pelampiasan, namun semuanya terlambat. Tragedi sudah datang, salah sendiri kita tidak pernah siap. Kebahagiaan yang kita harap, berbalas buah pahit yang meracuni hati. Ketika itu kita baru saja menyadari bahwa cinta bisa saja datang dengan dua sisi yang berbeda jauh.

Jujurlah bahwa tidak ada cinta yang datang tanpa pergolakan. Cinta tidak datang dengan membawa tawa canda semata. Cinta datang—berjalan tertatih-tatih–dengan bungkusan besar di punggungnya. Sesaat ia datang dan mengambil tawa dan kebahagiaan dari bungkusan itu, seraya menawarkan kepada kita betapa indahnya mencintai dan dicintai. Ia tidak menawarkan barang satuan, beli semua atau tidak sama sekali. Pembeli pun ragu, namun setelah mendengar bahwa jatuh cinta tidak memerlukan ongkos apapun, tanpa ragu seluruh bungkusan itu dibeli.

Baca Juga:

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Jangan Jatuh Cinta dengan Orang Kabupaten Semarang, Kamu Nggak Akan Kuat!

Ibarat kotak Pandora, bungkusan itu membuat kita terkejut. Terkejut bahwa perjalanan asmara tidak seindah imaji ideal kita. Awal yang penuh damai, tiba-tiba pertengkaran dapat muncul begitu saja. Ungkapan manis yang kita utarakan di muka, berbalas tindakan pahit yang menyesakkan dada. Kita yang dahulu menjadi nomor satu, dalam kenyataan sudah menjadi yang ke sekian puluh satu.

Lalu kita masih tidak percaya bahwa yang pahit seringkali menjadi akhir sebuah kisah. Seolah-olah yang pahit itu baru dan yang manis itu sudah mahir kita alami. Mengapa menolak belajar terluka? Terluka, ibarat otot-otot yang berolahraga, sakit namun menghasilkan kekuatan.

Atau tawa dan kebahagiaan masih menjadi utopia? Harapan akan keadilan dalam cinta, bahwa kesetiaan akan dibalas kesetiaan, kasih sayang akan dibalas kasih sayang, dan hal-hal menawan lainnya.

Ingatlah bahwa selalu ada dua sisi. Ibarat melempar koin, kita bertaruh. Berharap bahwa sisi yang kita harapkan akan muncul. Namun ketika sisi yang sebaliknya justru muncul, akankah kita terkejut, atau justru sudah siap menghadapinya?

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: hubunganKita Semua BiadabPacaranSoal Cinta
Abiel Matthew Budiyanto

Abiel Matthew Budiyanto

ArtikelTerkait

ambyar

Ambyar: Mengubah Ingatan Lama Menjadi Deraian Air Mata

30 Juli 2019
jeda 4 cara komunikasi yang perlu dihindari agar ldr awet mojok.co

Mau LDR Awet? 4 Cara Komunikasi Ini Perlu Dihindari

18 Juli 2020
Jangan Suka Menyepelekan Luka para Korban Ghosting terminal mojok.co

Jangan Suka Menyepelekan Luka para Korban Ghosting

6 Desember 2020
Ciputat Date_ Sebuah Panduan dan Rekomendasi Tempat Ngedate di Ciputat terminal mojok

Ciputat Date: Sebuah Panduan dan Rekomendasi Tempat Ngedate di Ciputat

11 April 2021
pelakor

Sudah Saatnya Berhenti Menggunakan Istilah Pelakor dan Pebinor

20 Juli 2019
terluka

Stop Menganggap Semua Orang Di Muka Bumi Ini Sama, Hanya Karena Kamu Pernah Terluka

19 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.