Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Surabaya Itu Kota Paling Nyaman di Jawa Timur, asal Tukang Parkir Liar Dibasmi Total!

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
21 Februari 2024
A A
Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris parkir indomaret

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya yakin betul, Surabaya itu sebenarnya kota paling nyaman di Jawa Timur, asal nih ya, tukang parkir liar Surabaya dibasmi total!

Surabaya, tak bisa dimungkiri lagi, adalah salah satu kota yang jadi favorit bagi banyak orang untuk dikunjungi. Kuliner? Kaya. Gaji? Tinggi. Fasilitas? Lengkap, jelas. Tak perlu banyak bertanya kenapa banyak manusia memilih menetap di Kota Pahlawan. Sebab ya, amat masuk akal untuk datang dan menghabiskan hidup di sana.

Tentu saja, tak ada gading yang tak retak. Tak ada kota yang benar-benar tanpa cela. Surabaya pun termasuk. Jika saja tak ada tukang parkir liar yang “meneror” Kota Pahlawan, saya rasa kota ini sudah sempurna betul. Bentar, kenapa saya pakai kata “meneror”?

Tentu, itu bukan makna sebenarnya. Tapi, monggo dicoba memarkir motor secara acak di salah satu tempat di Surabaya, akan muncul tukang parkir yang minta duit parkir. Tentu, hal ini menjadi momok bagi para pendatang bagi saya yang ingin menikmati kenyamanan di Kota Pahlawan ini.

Juru parkir liar menguras kantong pendatang

Berbicara tentang tukang parkir liar di Surabaya seakan membuka lembaran cerita baru bagi orang yang memutuskan untuk tinggal di sini. Pendatang memang pastinya pernah merasakan teror tukang parkir liar. Tapi mungkin mereka kaget jika tiap tempat bakal dimintai uang parkir.

Tidak hanya itu, kontribusi mereka yang amat minim bikin semuanya makin tak menyenangkan. Apakah kendaraan saya lebih aman? Tidak juga. Pasalnya, tukang parkir sama sekali tidak pernah memberikan saya karcis. Lha kalau motor saya hilang? Saya tidak punya bukti apa-apa, kan?

Lagian, kegiatan juru parkir liar di Surabaya ini sudah cukup menjamur. Seolah peraturan Pemerintah Kota Surabaya hanya angin lalu yang tidak pernah mereka taati. Atau memang tak mau peduli. Mana aja asumsi kalian, bisa jadi benar.

Sudah ditertibkan berulang kali, tapi masih tukang parkir liar Surabaya malah berlipat ganda

Berulang kali, saya mendengar berita bahwa Pemerintah Kota Surabaya telah menindak tegas para tukang parkir liar di area taman kota maupun minimarket-minimarket. Tapi faktanya, mereka masih saja menjamur di setiap sudut kota. Paling banter, mereka cuma libur seminggu, setelah itu akan beraksi lagi.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Saya kadang mbatin, apa penertiban yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya belum juga memberikan efek jera yang cukup, ya. Seakan-akan, setiap teguran dan sanksi yang diterapkan hanya menjadi semacam hujan sebentar yang tidak mengubah apa-apa.

Yah, sekadar masukan saja bagi Pemkot Surabaya, mungkin saatnya untuk mengevaluasi metode penertiban yang selama ini diterapkan. Mungkin, apakah sanksi yang dijatuhkan sudah cukup memberikan efek preventif? Ataukah kita perlu merancang strategi baru untuk mengatasi masalah yang sama berulang kali? Jujur, sebagai pendatang yang kini tinggal di Surabaya, jukir liar ini sangat menjengkelkan.

Konflik jukir dan Dishub Kota Surabaya adalah bukti kalau Surabaya belum aman bagi pendatang

Menurut saya, salah satu indikator bahwa Surabaya belum sepenuhnya dikatakan aman bagi pendatang adalah adanya tukang parkir liar yang meresahkan itu. Apalagi beberapa waktu lalu ada konflik antara juru parkir dengan Dishub Kota Surabaya. Perseteruan itu ternyata karena adanya penertiban pembayaran parkir yang harus menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran. Kebijakan ini saya rasa sangat baik, karena menghindari jukir-jukir liar yang kadang mematok harga parkir tidak sesuai dengan aturan. Juga, agar setoran jukir ke Dishub sesuai, tidak dimanipulasi.

Adanya konflik ini memberikan gambaran bahwa masih terdapat ketidakseimbangan dalam penataan kota. Maksud saya, bagaimana Kota Surabaya mau maju dan nyaman bagi wisatawan pendatang, lha wong oknum-oknum tukang parkirnya saja angel diajak maju, kok. Seharusnya, bentuk kemajuan seperti ini malah menjadi branding bagi Kota Surabaya agar terkenal dan ditiru banyak daerah lain.

Lagian, kalau konflik ini berkelanjutan, mana ada pendatang yang mau berkunjung ke kota ini? Please, yang asli sini pun males mau keluar gara-gara hal tersebut.

Bukan nggak mau membayar parkir, tapi tarifnya nggak masuk akal

Beberapa bulan lalu, santer terdengar berita soal tukang parkir liar di kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang mematok harga parkir ugal-ugalan, bahkan hingga sampai Rp30 ribu per kendaraan. Padahal, pihak KBS sendiri sudah menyiapkan tempat parkir dengan tarif yang ramah. Batin saya, seolah-olah mereka ini memiliki daftar harga parkir sendiri.

Atau, kalau saya tafsir, tarif parkirnya tergantung mood atau seberapa banyak uang tunai yang mereka inginkan, deh.

Maka tak jarang, wisatawan pendatang yang terkecoh dan tidak tahu akhirnya membayar tanpa protes. Dan, branding kalau parkir di tempat wisata Surabaya sangat mahal akan tersebar ke mana-mana. Sekali lagi, ini bukan soal tidak mau membayar parkir. Tetapi, ini tentang transparansi dan hak yang saya dapat.

Surabaya itu indah, kok. Asli. Tapi akan jauh lebih indah kalau para tukang parkir liar ini segera diberantas sampai ke akar-akarnya. Akamsi senang, pendatang senang, semuanya senang…

Kecuali yang dapat untung dari tukang parkir liar, sih. Kira-kira siapa tuh?

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Melacak Sejak Kapan Profesi Tukang Parkir yang Nyebelin itu Ada di Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Februari 2024 oleh

Tags: dishub surabayakonflikpilihan redaksiSurabayatukang parkir liar
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

Percayalah Bahwa Nggak Semua Es Krim Itu Bisa Bikin Kita Batuk Terminal Mojok.co

Percayalah, Nggak Semua Es Krim Itu Bikin Kita Batuk

22 Juli 2022
5 Merek Makeup yang Sering jadi Korban Palsu, Jangan Sampai Kamu Jadi Korban!

5 Merek Makeup yang Sering Dipalsukan, Jangan Sampai Kamu Jadi Korban!

9 Oktober 2021
7 Tipu Daya Penjual Bakso yang Mengaku Asli Malang

7 Tipu Daya Penjual Bakso yang Mengaku Asli Malang

13 Juli 2024
15 Film Indonesia Terbaik yang Penting dan Tidak Boleh Dilupakan terminal mojok.co

15 Film Indonesia Terbaik yang Penting dan Tidak Boleh Dilupakan

31 Agustus 2021
4 Pesan Drakor Juvenile Justice yang Penting untuk Parenting Terminal Mojok.co

4 Pesan Drakor Juvenile Justice yang Penting untuk Parenting

1 Maret 2022
Sisi Lain Kursi Indomaret yang Nggak Disadari Orang: Lebih Nyaman dari Kursi Pijat, Bisa untuk Menghilangkan Stres Juga

Sisi Lain Kursi Indomaret yang Nggak Disadari Orang: Lebih Nyaman dari Kursi Pijat, Bisa untuk Menghilangkan Stres Juga

16 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.