Sebagai pengguna Yamaha Aerox 155cc, saya kadang heran kenapa motor kayak gini bisa menjadi kegemaran anak muda. Memang, ia motor Yamaha yang gagah, sporty, dan desainnya oke, menurut saya. Namun, motor ini juga mempunyai kelemahan yang sebetulnya cukup mengganggu.
Supaya pembaca bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas, izinkan saya menjelaskan.
Kelebihan motor Yamaha Aerox yang membuat saya jatuh cinta
Mesin motor Yamaha Aerox itu halus, tapi responsif. Cocok untuk saya yang masih muda ini hehehe. Selain itu, panel speedometer-nya terbilang lengkap. Misalnya, Yamaha menggunakan speedometer LCD dengan indikator putaran mesin (RPM), pengatur kecerahan layar, dan jam. Menurut saya, panel speedometer Aerox New adalah yang paling lengkap di kelasnya.
Kita bergeser ke desain tangki bensin, di mana motor Yamaha Aerox unggul dari pesaingnya. Jadi, tangki bensinnya itu ada di bagian deck, sehingga pengguna tidak perlu repot-repot untuk membuka jok motor ketika mengisi bensin. Sudah begitu, bagasinya luas, sebesar 25 liter
Terakhir, keberadaan fitur Y-Connect untuk mengetahui informasi tentang motor kita. Misalnya, ada GPS, info temperatur mesin, ODOmeter, dan lain-lain. Makanya, motor Yamaha Aerox itu motor canggih dan memiliki fitur fungsional.
Kekurangan motor kegemaran anak muda
Menurut saya, motor Yamaha Aerox itu boros bensin. Apalagi jika kita membandingkannya dengan Honda Vario 160, sang kompetitor. Perbandingannya seperti ini. Untuk 1 liter bensin, Aerox hanya bisa menempuh 37 kilometer. Sementara itu, Vario 160 bisa sampai 45 kilometer.
Sudah boros, suspensinya keras kayak batu. Iya, walaupun Yamaha sudah melengkapinya dengan dualshock, motor ini memiliki bantingan yang keras. Makanya, saya sering agak terpental saat melewati jalan rusak atau polisi tidur.
Baca halaman selanjutnya