Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Stop Salahkan Novel Cringe, Nyatanya Inilah yang Bikin Krisis ISBN

Arsyanisa Zelina oleh Arsyanisa Zelina
1 Desember 2023
A A
Stop Salahkan Novel Cringe, Nyatanya yang Bikin Krisis ISBN Adalah Buku Jenis Ini!

Stop Salahkan Novel Cringe, Nyatanya Inilah yang Bikin Krisis ISBN (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Platform X memang rasanya tidak pernah sepi kasus. Ada saja tiap hari bahan gorengan dari warganet. Seperti dua hari ke belakang yang sedang ramai dibahas adalah perkara novel cringe yang berujung jadi masalah ISBN di Indonesia yang memang lagi krisis.

Sekedar informasi, ISBN (International Standard Book Number) itu ada jatahnya dan tidak seharusnya bisa digunakan semena-mena. Awal isu ini mencuat, karena sebuah unggahan user X yang juga selebtok sedang flexing merchandise buku novelnya.

Konon katanya isi buku itu adalah kisah cintanya bersama sang kekasih yang dipertemukan lewat TikTok. Kemasan ceritanya yang tidak begitu menarik, diksi amburadul, bahkan terlalu pede mengeluarkan merchandise photocard foto mereka sendiri malah jadikan novel ini bulan-bulanan di X. Ada yang menilai tulisan seperti ini tidak layak terbit menjadi buku dan cuma menghabiskan ISBN saja.

Pacar dari si penulis ini sempat anggap krisis ISBN adalah narasi akal-akalan haters. Padahal itu semua nyata dan ada datanya, loh. Bahkan para penerbit juga mengeluhkan jangka waktu yang lebih lama untuk mengurus ISBN.

Jatah yang semakin berkurang

Menurut Perpusnas, Indonesia mendapatkan block number dari International ISBN Agency sebanyak 1 juta dalam periode tertentu. Pada isu ini akhirnya terungkaplah jika ISBN itu jumlahnya memang terbatas, bukan unlimited. Bahkan Indonesia juga sempat mendapat teguran dari International ISBN Agency karena dirasa adanya penggunaan ISBN yang tidak wajar di Indonesia.

Penggunaan ISBN sempat melonjak derastis di tahun 2020 hingga mencapai 100 ribu lebih judul. Alasan lonjakan ini juga beragam. Melihat fenomena bagaimana penerbit mudah sekali menarik cerita dari platform online untuk jadi buku membuatnya jadi masuk akal. Bahkan nama-nama penerbit juga makin beragam dan makin banyak juga penerbit pendatang baru.

Jika dulu kita hanya tau seperti Gramedia, Bukune, Grasindo, akhir-akhir ini muncul lebih banyak lagi. Rata-rata penerbit baru ini menjual buku yang sudah laris pembaca di platform online. Jelas sudah juga, jumlah penerbitan makin lama makin tinggi. Namun, sebenarnya ada alasan lain lagi yang menjelaskan kenapa ISBN di Indonesia mulai menipis. Ini semua tidak cuma salah novel terbitan platform online.

Alasan lain berkurangnya ISBN

Penerbit memutuskan untuk menerbitkan buku yang layak itu sebenarnya wajib. Paling tidak meminimalisir penggunaan ISBN untuk buku yang tidak perlu. Jangan asal semua cerita viral di platform online harus dijadikan buku sementang bisa jadi ladang cuan.

Baca Juga:

Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

Memahami Sultan Ground: Keistimewaan Jogja yang Ruwet dan Penuh Intrik

Namun, ada hal lain yang mendukung krisisnya ISBN ini. Contohnya adalah pembuatan antologi buku bersama yang diterbitkan untuk jadi milik pribadi. Paling gampang dan umum terjadi adalah ada kompetisi menulis di mana tulisan para author akan diterbitkan dalam satu buku, lalu kita disuruh membeli buku itu juga untuk diterbitkan dengan ISBN. Hal ini rasanya nggak perlu-perlu banget dan malah buang ISBN secara mubazir.

Adapun buku-buku diktat sekolah maupun jurnal juga harusnya tak memerlukan ISBN. Karena, yang perlu mendapat ISBN adalah buku yang benar-benar diterbitkan untuk umum.

ISBN juga tidak harusnya digunakan untuk skripsi maupun tesis guna terlihat lebih profesional dalam publikasi saja. Padahal harusnya ini bisa dibukukan untuk pribadi dan tak memerlukan ISBN karena memang tidak diedarkan untuk umum.

Selanjutnya, Perpusnas biasa menyebut dengan makelar ISBN. Alias buku atau novel yang dicetak satuan tapi bisa mendapat ISBN oleh penerbit yang tidak bertanggung jawab.

Hal-hal di atas adalah yang sedang marak terjadi sampai buat Perpusnas pusing karena ISBN lebih cepat habis dari biasanya. Sampai di sini bisa disimpulkan ya, jika tidak perlu menyalahkan berlebihan pada novel-novel yang dianggap cringe. Kalaupun memang salah, cukup salahkan pihak penerbitnya saja.

Wong ya tak ada jaminan kalau ISBN tersebut akan dipakai oleh penulis yang lebih bagus kan?

Self publishing adalah kunci

Dalam kasus jurnal, tesis, maupun skripsi dan buku-buku diktat memang tidak perlu ISBN dalam penerbitannya. Tidak perlu makan gengsi dan terlihat profesional saja karena buku ISBN. Namun, dalam kasus buku novel atau karangan fiksi, kalian bisa juga melakukan self-publishing. Ada beberapa buku yang memang lebih layak terbit secara self-publishing daripada harus ikut penerbit.

Jadi, memang dibutuhkan sistem yang lebih baik lagi untuk Perpusnas juga penerbit dalam mengelola ISBN. Penerbit baiknya lebih bijak dalam menerbitkan buku, dangan Perpusnas yang juga selalu mengawasi. Langkah Perpusnas terbilang cukup baik karena mengurus ISBN akhir-akhir ini dipersulit untuk buku tertentu, walaupun saat ini sudah mulai berangsur normal.

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Proses Panjang Penerbitan Komik di Indonesia yang Jarang Diketahui Para Pencinta Manga

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2023 oleh

Tags: definisiisbn adalahkrisis ISBNnovel cringe
Arsyanisa Zelina

Arsyanisa Zelina

Penulis lepas dari Kediri. Kerjanya di toko kpop dan fans berat NCT. Cinta dengan nulis sejak SMA. Selain buat iseng nguneg, juga iseng berkarya sebagai penulis AU di X dan Karyakarsa.

ArtikelTerkait

Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

29 September 2023
Memahami Sultan Ground: Keistimewaan Jogja yang Ruwet dan Penuh Intrik tamansari

Memahami Sultan Ground: Keistimewaan Jogja yang Ruwet dan Penuh Intrik

15 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.